CHAPTER 19: MANTRA

43 9 0
                                    

Hal yang bisa dilakukan saat rasa malas melanda adalah memikirkan tujuan apa yang ingin di capai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hal yang bisa dilakukan saat rasa malas melanda adalah memikirkan tujuan apa yang ingin di capai. Dasha segera bangkit dari rebahannya, jam 6 malam biasanya dia akan di sibukan dengan ponselnya apabila tidak ada tugas.

Tapi berkat motivasi yang dia peroleh dari Jae membuat Dasha bangkit. Dia ambil headseat di laci meja belajarnya lalu dia putar lagu yang membuat Dasha semangat. Beberapa orang ada yang merasa terganggu saat belajar dengan menggunakan musik namun tidak bagi Dasha.

Lagu semangat adalah salah satu cara agar dia tidak cepat merasa lelah. Yang akan Dasha lakukan kali ini adalah dengan merangkum beberapa modul dari mata kuliah yang belum diajarkan.

Matanya fokus membaca materi sembari tangannya menulis di buku catatan bersampul hitam. Mulutnya seperti seorang mbah dukun yang komat-kamit tapi tentu saja Dasha tidak melakukan hal tersebut, dia sedang membaca materi.

"Sha lo ngapain?" Nana muncul dari arah pintu.

Karena kehadiran Nana, Dasha melepas salah satu headset di telinga kirinya "ada apa?"

Nana masuk memilih duduk di tepi ranjang, "ada tugas?"

"Nggak kok." Dasha beralih sejenak dari materinya untuk meladeni Nana.

"Terus lo ngapain?"

"Lagi belajar modul."

Nana cengo mendengar penuturan Dasha "gue nggak salah denger ini?"

Dasha merubah ekspresi ketus ke arah Nana "gue kali ini beneran mau berubah." Dasha kembali memutar balik tubuhnya menatap buku catatannya.

"Gue lapar ni, ayo cari makan. Lo belum makan kan?"

"Gue nitip aja deh."

Nana tiba-tiba memeluk Dasha dari belakang, "ayolah di tinggal sebentar bisa kan?" Nana memandang Dasha yang masih tetap dalam posisi memeluk dari belakang sambil mengedipkan sebelah matanya merayu Dasha.

Dasha tampak berpikir sejenak, "iya deh ayo."

"Yes!!!" Nana tersenyum kemenangan karena berhasil membujuk Dasha.

Dasha mengambil jaket berwarna navy di lemari untuk menutupi tubuhnya dari angin malam. Mereka segera turun ke bawah dan jalan kaki menyusuri jalanan di dekat kampus. Karena jika malam begini sudah banyak sekali para pedagang yang berjualan makanan ataupun kudapan.

Bungkusan nasi goreng sudah berada di tangan masing-masing. Belum puas dengan nasi goreng Nana mengajak Dasha untuk membeli ice coffee yang berada di seberang jalan namun lokasinya cukup jauh dari keberadaan mereka sekarang.

"Gue tahu lo belajar dengan keras tapi jangan sampai buat tubuh lo capek ya?" ucap Nana saat kini mereka tengah berjalan menuju kedai ice coffee.

"Ya gue belajar sebisa gue aja." walaupun berucap seperti itu, sekarang di otak Dasha memikirkan hal apa saja yang harus di kerjakan saat selesai membeli makanan.

Titik Rasa | Jung Jaehyun (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang