Di depan gedung organisasi Kala Krisis para anggota dan petinggi banyak yang membawa tas besar ataupun koper kecil. Berbeda dari kegiatan yang dilakukan kemarin-kemarin kali ini kegiatan dilakukan selama dua hari satu malam.
Bukan kegiatan yang dilakukan di hutan, melainkan mereka akan pergi ke panti jompo. Transportasi yang digunakan juga menggunakan kendaraan masing-masing jika mereka mempunyai mobil maka dengan sukarela mereka harus membawanya. Sama seperti Jae dan Winwin yang ikut membawa mobilnya untuk berpartisipasi ke dalam kegiatan bulan ini.
"Semua harap berbaris!" teriak Hendery di balik pengeras suara.
Para tetinggi sudah berbaris berjejer di depan untuk memberi arahan. Setelah terdengar perintah dari Hendery para anggota menurut dengan membuat barisan. Jae berada di tengah di antara para petinggi dan selalu di sisi kanannya di temani oleh Mina.
Setelah semua berbaris rapi, barulah Jae menyampaikan kegiatan apa saja nanti yang akan dilakukan di sana. Para anggota dengan seksama mendengarkan arahan dari ketua organisasi tersebut. Termasuk Dasha, dia juga ikut mendengarkan dengan baik sambil tangan kanan yang menutupi matanya dari silauan matahari.
"Bubar jalan!" Perintah Hendery setelah penyampaian arahan selesai dilakukan.
Taeil mengambil pengeras suara di tangan Hendery, "Tunggu sebentar."
"Jika kalian merasa tidak ada tumpangan segera berkumpul di mobil." Lanjut Taeil.
Para anggota pun bubar termasuk para petinggi, Nana yang dari tadi ribut bertanya akan bersama siapa Dasha berangkat karena Nana memilih berboncengan dengan Lele. Sementara Dasha, menyuruh Nana agar tidak perlu khawatir.
Winwin berlari menghampiri Dasha dan menggenggam tangannya, "ayo naik mobilku."
Nana yang berada di antara mereka memandang genggaman tangan Winwin kepada Dasha. Dasha yang menyadari bahwa Nana tengah memandang tautan tangannya buru-buru mencoba dia lepas. Karena hal itu membuat Nana tersenyum, karena ikut bahagia dan mengganggap bahwa di antara sahabat dan seniornya tersebut ada sesuatu yang telah terjadi.
"Sha lo sama kak Winwin saja ya, gue mau cari Lele dulu." Nana yang pergi sambil menarik kopernya menjauhi Dasha, membuat Dasha merasa geram karena tadi dia selalu ribut dan sekarang seenaknya pergi meninggalkannya.
"Na lo kok tinggalin gue!" teriak Dasha kepada Nana yang sudah menjauh darinya, sementara itu Nana tersenyum girang sambil melambaikan tangannya ke arah Dasha.
"Sini aku bantu." Winwin mengambil alih koper di tangan Dasha.
Dasha pun tak bisa menolak atas perlakuan Winwin karena memang dirinya sendiri belum mendapat tumpangan. Di sisi lain Jae sedang memperhatikan langkah sahabatnya dan juga Dasha yang menuju mobil teman dekatnya tersebut.
"Kak aku naik mobil bersama kakak ya?" lontaran pertanyaan dari anggota wanita membuat Jae tersadar dan meng-iya-kan.
Setelah semua anggota mendapat tumpangan, para rombongan berangkat menuju ke panti jompo. Di mobil Jae, Mina duduk berada di sebelah Jae dengan hati yang buruk dan bibir yang cemberut bagaimana tidak dia merasa tidak bisa berduaan dengan Jae karena di kursi belakang banyak anggota cewek-cewek lain yang juga ikut ke dalam mobil Jae.
Banyaknya penumpang cewek-cewek di mobil Jae malah terlihat seperti rombongan anak TK yang akan pergi berlibur karena mereka sangat rame. Sedangkan Jae dia tidak memperdulikan hal tersebut dan sibuk menyetir.
Mobil kepunyaan Winwin sendiri tidak bisa digunakan sebagai tempat pdkt bersama Dasha karena adanya satu nyamuk yang tiba-tiba saja nyempil ingin naik mobilnya, siapa lagi kalau bukan Hendery. Dia enggan berkendara sendiri katanya dia ingin bersantai sebelum nanti dia bekerja keras mengeluarkan energinya membantu di panti jompo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Titik Rasa | Jung Jaehyun (END)
FanfictionJae Hyuno Pradipta merupakan primadona dari anak FK. Dia cowok yang dingin namun itulah pesonanya yang membuat semua wanita menyukainya. Aktif di salah satu organisasi dan juga seorang asdos adalah nilai plus bagi Jae, yang merupakan sapaan akrabnya...