Tak pernah rasanya Dasha segalau ini karena perkataan orang lain. Tidak bisa dia bayangkan seandainya dia mempunyai hubungan spesial dengan cowok, namun karena suatu alasan membuat mereka putus. Akan se-frustasi apa dirinya. Karena memang Dasha belum pernah merasakan hal itu sama sekali.
Walaupun diakui selama ini dan sampai saat ini hidupnya hambar tidak ada cerita cinta yang bisa dia bagikan kepada teman-temannya. Ya memang mau bagaimana lagi karena Dasha sulit, sulit untuk menyukai seseorang.
Hari ini tidak ada kelas walaupun bukan menjelang akhir weekend. Tapi Dasha sangat bersyukur akan hal itu. Sedikit bermalas-malasan adalah kenikmatan yang patut di syukuri, kenikmatan hanya dengan tiduran di atas kasur lengkap dengan piyama.
Wajah yang sangat akrab bagi Dasha muncul dari balik pintu. Ya benar, siapa lagi jika bukan Nana. Lihat Nana saja juga masih memakai piyama berwana putih dan pink dengan motif hello kitty. Dengan rambut pendeknya yang sedikit berantakan.
Dia mendekat ke arah Dasha, mengambil alih setengah selimut yang Dasha pakai. Tanpa izin tiba-tiba dia memeluk tubuh Dasha.
"Ih apaan sih.." Dasha menepis tangan Nana yang kini melingkar di pinggangnya. Namun tetap saja tenaga Nana terlalu kuat bagi Dasha.
"Bentar aja lah." Nana menolak, dia menikmati memeluk sahabatnya itu sambil memejamkan matanya.
Dasha menurut, membiarkan sahabat perempuannya itu melakukan hal yang membuat dia senang.
"Tunggu.." Nana melepas lingkaran tangannya.
"Apaan lagi?" Sahut Dasha.
"Lo tidur pakai kaos kaki lagi." Nana bangkit dari tidurnya menyibak selimut yang menutupi tubuh Dasha untuk melihat kaos kaki yang Dasha kenakan.
Terlihatlah kaos kaki berwarna abu dengan motif buah strawberry. "Lo teman gue apa bukan sih, bukannya lo udah tahu kalau memang gue tidur harus pakai kaos kaki."
Nana kembali menidurkan badannya, "iya tau, tapi gue pikir kebiasaan itu sudah hilang ternyata tetap aja."
"Susah lagi buat ngehilangin kebiasaan yang memang itu sudah bikin gue nyaman."
Dasha memakai kaos kaki bukan karena sedang tidak enak badan atau apapun. Tapi itu merupakan kebiasaan yang sudah dilakukan semenjak kecil, karena Dasha mudah sekali kedinginan.
Walaupun dia mudah kedinginan namun saat tidur tetap menggunakan kipas. Maka dari itu menghindari dari yang namanya kedinginan Dasha memakai kaos kaki. Karena hal itu Dasha punya koleksi kaos kaki lucu-lucu yang hanya dia gunakan saat tidur.
"Kegiatan lo hari ini mau ngapain?" Tanya Nana dengan mata terpejam.
"Kayaknya nanti gue mau ke kampus deh."
Nana membuka mata mengerutkan keningnya terheran-heran, "gue nggak salah denger nih."
"Maksud lo apaan?"
"Kan lo itu mahasiswa kupu-kupu. Aneh aja rasanya kalau tiba-tiba di hari libur mau ke kampus."
"Kan gue sekarang udah nggak jadi kupu-kupu lagi."
"Lo nggak jadi mahasiswa kupu-kupu karena asdos yang ganteng itu deh."
Dasha menatap Nana di sebelahnya dengan ekspresi tidak terima, "Apaan sih, gue berubah ya karena gue diri gue sendiri."
"Iya iya deh lagipula itu kan cuma pendapat gue."
Berbicara tentang asdos sialan yang Dasha benci, membuat dirinya teringat kejadian tadi malam. Hal itu seperti mimpi baginya. Bagaimana mungkin dia tidak merasa jengkel di dekat Jae, seperti biasanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Titik Rasa | Jung Jaehyun (END)
FanficJae Hyuno Pradipta merupakan primadona dari anak FK. Dia cowok yang dingin namun itulah pesonanya yang membuat semua wanita menyukainya. Aktif di salah satu organisasi dan juga seorang asdos adalah nilai plus bagi Jae, yang merupakan sapaan akrabnya...