CHAPTER 22: NILAI DAN ASDOS

67 13 3
                                    

"Sha kenapa lo lesu bukannya malah seneng kelas sudah selesai." Nana yang memperhatikan tubuh temannya lunglai.

Dasha menunjukkan layar ponselnya ke arah Nana mulutnya seakan terkena lem dan enggan untuk berbicara. Nana yang melihat tingkah Dasha merasa gemas sendiri.

"Kenapa sih? kan hari ini jadwal kumpul organisasi." Nana yang menarik tangan Dasha berusaha membantu berdiri.

"Capek aja gue."

"Dari mana aja lo capek?" Nana yang terkekeh karena penuturan Dasha.

"Capek karena pulang sore setiap hari."

"Semangat dong, kan bentar lagi lo ketemu Kak Winwin." Goda Nana.

Dasha menepuk lengan Nana karena ucapannya, "Apaan sih lo!"

"Sudah deh nggak usah sok malu-malu gitu." Nana yang tak berhenti menggoda Dasha dengan menekan-nekan pipinya.

Dasha memegang erat kedua tangan Nana, "Udah diem!"

Seperti yang sudah di agendakan, sepulang kelas mereka langsung menuju ke gedung organisasi Kala Krisis. Sepanjang perjalanan dengan menggunakan motor Dasha dan Nana masih dapat menemukan banyaknya mahasiswa yang masih berkeliaran di area kampus.

Sesampainya di area gedung organisasi, wajah yang pertama kali Dasha dan Nana lihat adalah Jae yang turun dari mobil putihnya. Rambut lurusnya yang mulai panjang dan menutup matanya membuat Jae menyisir rambutnya kebelakang dengan tangannya membuat beberapa anggota perempuan yang baru saja tiba ikut terpesona.

Dengan menggunakan tas ransel yang hanya dia pakai hanya di satu tangan kanannya, Jae masuk ke dalam ruang organisasi. Netra Dasha yang dari tadi tak henti-hentinya memandang sosok laki-laki yang beberapa hari lalu menghilang dari pandangannya.

"Mobilnya baru ya?" bisik Nana pada Dasha.

Dasha terpejam kaget karena bisikan Nana, "Astaga.. Lo buat gue kaget aja! Mana gue tau, emang gue siapanya tahu dia punya mobil baru." Dasha menjawab dengan ketus.

Nana melirik ke arah Dasha karena nada ucapannya, "ya biasa aja lagi, gue juga tahu kalau lo itu memang masih jomblo." Nana membalas ucapan Dasha dengan ikut berbicara yang ketus.

"Woy tunggu!!" Chenle yang baru saja memparkir motornya berteriak kepada kedua tangannya.

Alhasil Nana dan Dasha menghentikan langkahnya untuk menunggu Chenle. Nana yang masih memandang ke arah mobil Jae yang sangat mewah yaitu audi sampai membuat Nana berpikir kiranya kenapa orang tuanya mengizinkan dia memakai mobil mewah.

***

"Rapat organisasi hari ini kita akhiri sampai disini, untuk selanjutnya mengenai tugas silahkan dikerjakan sesuai bagiannya gue harap selesai dengan baik sesuai harapan." Jae kembali ke tempat semula setelah memimpin jalannya rapat ditemani dengan Mina di sebelahnya.

Setelah rapat dinyatakan usai, para anggota yang lain bersiap keluar entah itu mereka pulang atau ada urusan lain yang harus di urus. Dasha memandang punggung bidang dari cowok yang duduk berada depannya. Cowok yang selalu mengenakan hoodie, kali ini hoodie yang dia pakai berwarna abu.

Winwin datang menghampiri Dasha, "Kamu dapat tugas apa?"

Sontak Dasha menoleh ke arah Winwin, "Aku? Aku bagian sosial media membantu Kak Mina."

"Berarti masih ada hubungannya sama gue." Kini tangan kanan Winwin dia letakan di sandaran kursi Dasha seolah-olah Winwin tengah merangkul Dasha.

Hendery datang ke arah meja Dasha, "Sama lagi kayak gue juga, gue kan se-tim sama lo Win."

Titik Rasa | Jung Jaehyun (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang