Setuju

145 15 1
                                    

Keesokan harinya, Ragini datang ke kamar Swara. Swara terlihat bingung dengan kedatangan Ragini karena Ragini jarang sekali ke kamarnya.

"Ada apa kau ke kamari Ragini?"tanya Swara.

"Kakak aku ingin membicarakan....."kata Ragini bingung mau bicara dari mana.

"Ragini apa yang ingin kau bicarakan padaku. Cepat katakan saja," kata Swara.

"Kakak tanggal pernikahanmu sudah ditentukan," kata Ragini yang tak ingin berbohong pada Kakaknya.

"Ragini kau pasti sedang membohongiku kan. Mana mungkin itu terjadi Ragini. Sudahlah aku sedang tak ingin membahas tentang pernikahan," kata Swara.

"Aku tidak berbohong Kak. 6 hari lagi kau akan menikah dengan Kak Sanskar. Keluargaa kita dan keluarganya sudah setuju," kata Ragini membuat Swara terkejut.

"Apa? Bagaimana mereka bisa setuju? Aku yang akan memutuskan dengan siapa aku menikah karena aku yang akan menjalaninya," kata Swara lalu pergi untuk menemui Ayahnya dan Ragini mengikutinya.

Swara dan Ragini sampai di kamar Shekar. Mereka berdua lalu menghampiri Shekar yang sedang duduk di sofa sambil menikmati teh hangat.

"Ayah aku tak setuju dengan pernikahanku dengan Sanskar. Aku tak mencintainya tapi aku sangat membencinya. Bukankah tau kalau aku tak suka jika bersamanya lalu bagaimana Ayah memutuskan semua itu tanpa bicara padaku," kata Swara marah.

"Mau tidak mau kau harus setuju. Sanskar itu pria yang baik dan Ayah jamin dia akan membuatmu bahagia. Ayah sudah memutuskan dan kau tak bisa menolaknya," tegas Shekar.

"Bagaimana Ayah yakin pria seperti dia bisa membuatku bahagia? Dia itu hanya bisa membuat masalah saja," kata Swara lalu pergi dengan marah dan dia mulai memikirkan bagaimana cara agar dia tak menikah dengan Sanskar.

"Ragini, Ayah menyuruhmu untuk membujuknya tapi kau malah hanya membicarakan yang sebenarnya pada Swara. Apa kau pikir keputusan yang Ayah ambil salah?" kata Shekar.

"Tidak Ayah bukan begitu. Aku juga tau kalau sebenarnya Kak Sanskar orang yang baik dan aku hanya tak ingin menyembunyikan apapun dari Kak Swara," kata Ragini.

"Mungkin kau benar Ragini. Tapi Ayah hanya menginginkan yang terbaik untuk Swara," kata Shekar.

Disisi lain terlihat Sanskar  yang sedang bersiap-siap di kamarnya dan seseorang mengetuk pintu kamarnya.

Tok tok tok tok

"Siapa sih yang mengganggu pagi-pagi seperti itu," kata Sanskar kesal.

Sanskar membukakan dan ternyata itu Swara. Swara dan Sanskar hanya menatap dengan tatapan tajam. Swara terpaksa datang kesana karena dia merasa kalau hanya Sanskar yang bisa membantunya. Sedangkan Sanskar tak menyangka jika seorang Swara menemuinya dan juga dia tak berbuat masalah padanya.

"Tuan Sanskar semua orang sedang menunggu di ruang makan," kata seorang pelayan yang baru datang.

"Aku akan makan nanti saja. Tapi kau jangan bilang kalau Swara sedang bersamaku. Sekarang kau pergilah," kata Sanskar lalu pelayan pergi meninggalkan mereka.

Sanskar menarik Swara dan membuatnya masuk ke kamarnya lalu dia menutup pintunya. Karena Sanskar tidak mau sampai ada yang tau kalau dia sedang bersama dengan Swara. Swara lalu duduk diranjang walaupun Sanskar belum menyuruhnya untuk duduk.

"Hei cepat kau berdiri," kata Sanskar.

"Tidak," kata Swara.

"Yaudah cepat katakan kenapa kau ingin menemuiku? Setelah itu kau keluar dari sini,"tegas Sanskar.

MOHABBATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang