Keesokan harinya, keluarga Swara dan keluarga Sanskar sangat senang karena pada akhirnya Swara dan Sanskar setuju untuk menikah. Mereka kira kalau hubungan mereka akan baik-baik saja dan tak akan lagi ada pertengkaran. Shekar dan Ram memutuskan agar Swara dan Sanskar pergi bersama. Sanskar datang ke rumah Swara bersama dengan Ayahnya.
"Ayah kenapa kau membawaku ke sini. Aku kan harus bekerja Ayah," kata Sanskar.
"Adars yang akan menggantikanmu untuk beberapa hari kedapan,"kata Ram.
" Ayah lalu apa yang harus aku lakukan dirumah?"tanya Sanskar.
"Kau akan menghabiskan waktu bersama dengan Swara," kata Ram.
"Tidak mau Ayah," kata Sanskar.
"Sudah diam Sanskar," kata Ram.
Swara menghampiri mereka berdua dan tak lama setelah itu Shekar datang.
"Ada apa Paman kesini bersama dengan Sanskar?" tanya Swara.
"Hari ini kau akan pergi dengan Sanskar dan menghabiskan waktu bersama," kata Shekar.
"Aku tak ingin mendengarkan penolakan dari kalian," tegas Ram.
"Baiklah," kata Swara dan Sanskar bersamaan.
"Yaudah cepat pergi, Sanskar kau harus membelikan apapun yang Swara inginkan dan kau juga harus menjaga sikapmu padanya," kata Ram.
"Ayah dia yang selalu......" kata Sanskar terpotong.
"Kalian itu akan menikah tapi masih seperti ini. Jika kalian tidak bisa akur setelah kalian pergi bersama hari ini. Aku dan Ram akan menikahkan kalian besok," ancam Shekar.
Swara dan Sanskar menatap satu sama lain lalu pergi dari sana. Swara dan Sanskar terpengaruh oleh ancaman Shekar. Swara dan Sanskar masuk ke dalam mobil.
"Aku tidak ingin menikah dengannya besok. Aku harus membujuknya agar bisa pura-pura akur di depan keluarga," batin Sanskar.
"Kenapa enggak bisa-bisa sih," kata Swara yang kesal karena dia tidak bisa memasang sabuk pengaman.
"Aku akan membantumu," kata Sanskar membantu Swara memasang sabuk pengaman.
"Tumben kamu baik Sanskar," kata Swara.
"Tinggal ucapin terima kasih apa susahnya sih," kata Sanskar.
"Oh jadi kamu enggak ikhlas gitu bantu aku," kata Swara.
"Swara bukan begitu, aku kan sudah membantumu jadi kau harus mengucapkan terima kasih padaku," kata Sanskar.
"Maksa banget sih kamu Sanskar. Udah deh, aku enggak mau bertengkar denganmu sekarang. Cepat jalan dan kau diam," kata Swara.
Sanskar melajukan mobilnya dan dia sangat kesal dengan Swara. Jika Sanskar bicara pada Swara, itu hanya akan membuat dirinya kesal sendiri karena Swara yang tak mau mengalah.
"Sanskar kita mau kemana?" tanya Swara tapi Sanskar tak menjawabnya.
"Aku bertanya padamu Sanskar tapi kau malah diam saja. Apa kau tidak bisa menjawabnya," kata Swara marah.
"Tadi kau menyuruhku diam tapi kau marah padaku karena aku diam. Aku bicara salah, aku diam salah. Sebenarnya apa maumu Swara Gadodia," bentak Sanskar yang sudah tak bisa menahan emosinya.
"Kenapa kau malah membentakku Sanskar? Aku hanya bertanya kita mau kemana?" tanya Swara.
"Terserah kau Swara karena dimatamu aku selalu salah. Jadi kau yang putuskan kita akan kemana," tegas Sanskar.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOHABBAT
أدب الهواةSwara dan Sanskar tak pernah akur. Kedua belah keluarga akhirnya memutuskan untuk menjodohkan mereka berdua karena mereka sudah muak melihat pertengkaran mereka setiap hari.Swara dan Sanskar terpaksa menikah karena kedua keluarga terus memaksa mere...