Pengertian

44 14 0
                                    

Sanskar keluar dari kamar mandi. Swara yang melihat itu langsung menghampirinya.

"Aku minta maaf Sanskar, aku benar-benar tak sengaja tadi menamparmu. Kau sendiri yang membuatku hilang kendali, makanya lain kali jangan bersikap berlebihan," kata Swara.

"Seperti itu Kak caramu minta maaf padaku. Ingat ini Swara, kau adalah istriku dan aku bisa melakukan apapun kepadamu lagi pula tadi aku hanya ingin bercanda padamu. Aku tak mungkin memaksamu melakukan apa yang tidak kau inginkan," kata Sanskar yang masih kesal.

"Sanskar aku mohon maafkan aku dan aku berjanji tak akan mengulanginya lagi," kata Swara.

"Aku memaafkanmu Swara karena aku sadar kalau tadi aku sudah bercanda berlebihan. Tapi seharusnya kau paham dengan sikapku tadi karena jika aku benar-benar memaksamu tak mungkin tadi aku melepaskan tanganmu," kata Sanskar lalu pergi.

"Untung saja dia memaafkanku jika tidak entah kapan pertengkaran ini akan berakhir. Ternyata Sanskar memang menepati apa yang dia katakan,"kata Swara.

Sore harinya terlihat Nikhil yang mengantar Ragini pulang. Sebelum akan Ragini  masuk ke dalam rumah Nikhil menahan tangannya.

"Ragini jika kau mencintai orang lain aku akan membatalkan perjodohan kita. Aku tak mungkin bisa memisahkan orang yang saling mencintai. Jangan menghindar dari orang yang kau cintai karena dia juga mencintaimu. Jangan membuat kesalahan dengan terus menghindar darinya. Kau pasti tau siapa yang aku maksud,"kata Nikhil.

"Nikhil bukankah aku sudah bilang padamu kalau aku tak mencintai siapa pun. Aku dan Laks hanya sekedar sahabat," kata Ragini.

"Itu hanya sebuah kata-kata yang keluar dari mulutmu bukan dari dalam hatimu. Terkadang perasaan itu tak diungkapkan melalui perkataan tapi terkadang dalam perlakuan. Jadi lebih baik kau berpikir dan jangan terus menghindar dari Laks. Anggap saja ini saran dari temanmu yang harus kau lakukan," kata Nikhil.

"Lalu bagaimana denganmu Nikhil?" tanya Ragini.

"Aku tidak papa Ragini. Aku malah senang jika bisa menyatukan orang yang saling mencintai. Aku juga akan berusaha membuat Ayahku mengerti," kata Nikhil.

"Terima kasih Nikhil," kata Ragini memeluk Nikhil karena bahagia dan Nikhil membalas pelukan Ragini. Tapi tanpa mereka sadari Laks melihat itu semua dari kejauhan.

"Mungkin sudah tak ada harapan lagi untuk mendapatkanmu Ragini. Aku melihat kau sudah bahagia dan menerima Nikhil sepenuhnya. Lebih baik biarkan aku tetap memendam perasaanku ini demi persahabatan kita. Jika kau bahagia aku akan bahagia," batin Laks sedih.

Disisi lain terlihat Swara, Sanskar dan Yash ada di kamar Yash. Mereka sedang membicarakan tentang Swara dan Sanskar. Sedangkan Yash hanya jadi pendengar dan jika mereka menanyakan pendapat Yash baru Yash akan berbicara.

"Kenapa kau pergi ke kamar Yash?" tanya Swara.

"Apakah salah aku datang kesini?" tanya Sanskar balik.

"Kau itu bukan temannya jadi kau tak berhak masuk kesini," kata Swara.

"Aku sudah menjadi teman Yash, jika kau tak percaya tanyakan pada Yash saja," kata Sanskar.

"Yash apa itu benar?"tanya Swara dan Yash hanya mengangguk.

" Yash saja mengakuinya jadi kau tidak bisa mengusirku dari sini," kata Sanskar.

"Yash lihatlah sikap angkuhnya itu. Aku sangat tidak menyukainya. Dia itu bukan tipe pria idaman siapapun," kata Swara.

"Hei Swara. Hanya wanita yang bodoh sepertimu yang tidak menginginkan pria sepertiku. Diluar sana banyak wanita yang menginginkanku," kata Sanskar.

MOHABBATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang