Kesal

65 18 0
                                    

Keesokan harinya, Sanskar bangun lalu dia melihat ke sampingnya dimana Swara tidur tapi Sanskar tak melihat Swara. Sanskar segera berdiri lalu melihat ke arah jam dinding dan ternyata ini masih pagi.

"Aku kira aku bangun kesiangan ternyata ini masih pagi. Tapi dimana Swara sekarang?"kata Sanskar.

Tak lama setelah itu Swara keluar dari kamar mandi. Sanskar segera menghampiri Swara. Sanskar menatap Swara lalu Swara juga menatap Sanskar.

"Aku yakin Sanskar sekarang akan mengungkapkan perasaannya padaku lagi dan setelah itu aku akan mengungkapkan perasaanku padanya," batin Swara.

"Kenapa kau lama sekali Swara. Aku sudah lama menunggumu dari tadi," kata Sanskar.

"Jika kau tak mau menunggu lebih baik kau tadi mandi dikamar lain saja," kata Swara.

"Baiklah lain kali aku akan mandi dikamar Kavita saja daripada menunggumu," kata Sanskar.

"Terserah kau saja karena aku tidak peduli," kata Swara lalu duduk di depan sambil mengeringkan rambutnya menggunakan handuk.

"Aku ingin membuatnya cemburu tapi dia bersikap tak peduli padaku. Seharusnya dia itu melarangku tapi mana mungkin aku mandi di kamar Kavita. Bagaimana pun caranya rencanaku harus berhasil? Jika tidak berhasil aku akan mengungkapkan perasaanku padanya lagi dan jika dia tak mencintaiku artinya jalan terbaik adalah bercerai," kata Sanskar melihat ke arah Swara. Sanskar mengambil pakaiannya yang ada di lemari lalu pergi ke kamar mandi untuk mandi.

"Aku kira dia akan mengungkapkan perasaannya padaku lagi tapi ternyata tidak. Dia ingin membuatku cemburu tapi aku bisa membuatnya percaya kalau aku mengabaikannya. Aku yakin kalau kau tak mungkin mandi di kamar Kavita. Nanti aku akan lihat bagaimana reaksimu saat aku bermesraan dengan pria lain di depanmu Sanskar," batin Swara.

Sanskar keluar dari kamar mandi dan saat itu juga Kavita masuk ke kamar Swasan tanpa mengetuk pintu. Kavita datang kesana membawa nampan yang berisi dua cangkir teh.

"Sanskar aku membuatkan teh untukmu dan juga untukku," kata Kavita membuat Swara dan Sanskar menoleh ke arahnya.

"Dia itu emang enggak punya sopan santun. Dia masuk ke kamarku dan Sanskar tanpa mengetuk pintu. Apalagi dia cari perhatian Sanskar dengan membawakan teh untuk Sanskar dan satunya lagi pasti untuknya. Swara walaupun kau cemburu kau harus mengabaikan mereka berdua," batin Swara lalu segera memalingkan pandangannya ke arah lain.

Sedangkan Sanskar menghampiri Kavita lalu mereka berdua duduk disofa. Kavita dan Sanskar lalu meminum teh yang dibawa Kavita tadi. Setelah minum mereka menaruh cangkir teh itu ditempat semula.

"Kenapa dia sama sekali enggak cemburu sih? Sepertinya ada sesuatu yang membuatnya tak cemburu padaku. Padahal kemarin saat Kavita datang aku lihat dia cemburu tapi kenapa sekarang enggak ya. Apa kemarin Swara cuma pura-pura cemburu? Dia itu memang enggak bisa ditebak dan aneh karena sikapnya itu bisa berubah-ubah,"batin Sanskar melihat ke arah Swara.

"Sanskar apa yang kau pikirkan?"tanya Kavita.

"Tidak ada. Kavita lebih baik kita pergi saja daripada disini,"kata Sanskar.

Tok tok tok tok

Seorang pelayan mengetuk pintu walaupun pintu sudah terbuka lalu dia mengatakan kalau makanan sudah siap. Kavita menyuruh pelayan itu untuk membawa nampan teh yang dibawanya tadi. Kemudian mereka pergi ke ruang makan. Mereka sampai diruang makan.

"Kavita kau duduklah disampingku. Biarkan Swara duduk di tempat duduk yang lain," kata Sanskar duduk.

"Iya Sanskar," kata Kavita bahagia lalu duduk disamping Sanskar.

MOHABBATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang