Akhirnya Swara, Sanskar, Yash dan Kavita sampai di rumah. Mereka lalu masuk ke dalam rumah dan saat mereka sampai diruang tamu mereka terkejut melihat kedua keluarga sedang berkumpul. Mereka lalu menghampiri mereka.
"Kalian dari mana?"tanya Durga.
"Dari restoran Paman. Kami makan disana tadi," kata Sanskar.
"Semuanya aku permisi aku ingin ke kamar dulu," kata Swara lalu pergi.
"Kalian pasti sedang membahas tentang kelanjutan hubungan Ragini dan Laks kan," kata Sanskar membuat semua menatap ke arah Ragini dan Laks secara bergantian, sedangkan Ragini dan Laks hanya menunduk.
"Apa maksudmu Sanskar?"tanya Durga.
"Apa kalian belum tau kalau Ragini dan Laks saling mencintai? Nikhil juga pasti akan segera membatalkan perjodohannya dengan Ragini," kata Sanskar.
"Kalian bertiga pergilah ke kamar kalian," kata Durga. Yash dan Kavita langsung pergi sedangkan Sanskar masih berdiri disana.
"Kenapa Paman mengusirku juga dari sini? Apakah aku sudah membuat kesalahan?"tanya Sanskar.
"Kau tidak membuat kesalahan Sanskar tapi lebih kau pergi ke kamarmu sekarang dan jangan membantah," kata Durga.
"Baiklah Paman," kata Sanskar lalu pergi.
Tak lama setelah Sanskar pergi dari sana Adars datang. Adars lalu menceritakan apa yang dia lihat tadi pada keluarganya. Setelah mendengar itu akhirnya mereka sepakat dan semakin yakin kalau keputusan mereka sangat tepat.
Sanskar sampai dikamarnya dan dia melihat Swara yang sudah tidur. Sanskar lalu duduk disofa dan menatap Swara.
"Tumben sekali dia tidur jam segini dan dia juga tak membahas tentang kejadian tadi. Apa dia benar-benar sudah tak mencintaiku lagi? Dan apakah dia lebih memilih Yash daripada aku? Jika kau benar-benar mencintaiku kau marah padaku dan aku juga marah padamu. Setelah itu seperti biasa saling meminta maaf tapi kenapa sikapnya tidak seperti biasa," batin Sanskar sedih.
Sanskar berdiri lalu berjalan ke arah ranjang. Sanskar lalu berbaring di ranjang dan menatap punggung Swara karena Swara tidur membelakanginya.
"Apa kau marah padaku dengan cara seperti ini Swara? Tapi biasanya jika kau marah kau langsung memarahiku bukan seperti ini. Swara jika ini yang kau inginkan baiklah. Aku juga akan diam sepertimu," batin Sanskar lalu membalikkan badannya dan sekarang mereka saling membelakangi.
Swara membuka matanya karena sebenarnya Swara hanya pura-pura tidur. Air mata Swara menetes dengan sendiri karena Swara menganggap Sanskar terus mempermainkan perasaannya. Swara membalikkan badannya dan melihat Sanskar yang tidur membelakanginya.
"Sepertinya kau sudah tak peduli denganku Sanskar. Tapi aku tau kau sangat mencintaiku tapi sandiwara ini sangat menyiksa kau dan aku Sanskar. Entah sampai kapan semua ini akan berakhir karena kau masih tetap ingin menyembunyikan hubungan kita yang sebenarnya. Tapi aku tetap menghargai keputusanmu ini Sanskar. Tapi seharusnya kau tak bersikap seperti itu pada Kavita Sanskar karena itu akan semakin menjauhkan kita. Aku akan bicara jika kau meminta maaf padaku lebih dulu,"batin Swara sedih lalu membalikkan badannya.
Keesokan harinya, Sanskar sedang bersiap untuk pergi ke kantor. Sedangkan Swara sedang fokus dengan ponselnya. Tak ada sepatah kata pun yang keluar dan mereka hanya saling diam. Tak seperti biasanya yang romantis atau bertengkar. Sanskar memakai dasi entah kenapa dia tak bisa memakai dasi seperti biasanya.
"Kenapa susah sekali sih?" kata Sanskar kesal lalu melempar dasi itu ke segala arah tapi sayangnya itu tepat mengenai Swara. Swara melihat ke arah Sanskar lalu menghampiri Sanskar dengan membawa dasi Sanskar tadi. Swara lalu membantu Sanskar memakai dasi dan Sanskar hanya diam dan menatap Swara. Swara selesai memakaikan dasi Sanskar. Swara lalu mengambil jas Sanskar dan membantu Sanskar memakai jas. Setelah itu Sanskar pergi tanpa mengatakan terima kasih atau meminta maaf pada Swara.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOHABBAT
FanfictionSwara dan Sanskar tak pernah akur. Kedua belah keluarga akhirnya memutuskan untuk menjodohkan mereka berdua karena mereka sudah muak melihat pertengkaran mereka setiap hari.Swara dan Sanskar terpaksa menikah karena kedua keluarga terus memaksa mere...