Sanskar berhenti bermain game lalu dia melihat jam di ponselnya dan sekarang sudah larut malam. Sanskar segera pergi ke kamarnya. Sanskar sampai di depan kamarnya lalu dia membuka pintu tapi tidak bisa. Sanskar lalu mengetuk pintu dengan pelan karena agar tidak ada keluarganya yang tau.
"Swara buka pintunya, ini aku Sanskar," kata Sanskar sambil mengetuk pintu.
Tapi tak ada jawaban dari Swara. Di dalam kamar terlihat Swara yang sedang tidur.
"Bagaimana dia bisa mengunci pintu kamar saat aku belum ada dikamar? Apa dia pikir kamar ini miliknya? Ini kan kamarku tapi dia seenaknya sendiri. Bagaimana jika ada yang melihatku tidak tidur dikamar? Pasti mereka akan mengejekku," batin Sanskar.
Sanskar lalu pergi keluar rumah agar dia bisa mencari solusinya karena jika dia berpikir di dalam dan jika ada yang melihatnya mereka akan menanyakan kenapa dia belum tidur. Sanskar tidak ingin ada yang tau tentang kejadian ini. Sanskar sudah berada diluar rumah dan tak sengaja dia melihat tangga. Akhirnya Sanskar mempunyai solusi untuk masuk ke dalam kamar.
"Aku bisa masuk ke kamarku lewat jendela menggunakan tangga itu," kata Sanskar bahagia.
Sanskar mengambil tangga itu lalu menaruhnya tepat dibawah jendela kamarnya. Seorang pria melihat Sanskar dan pria itu lalu menghampiri Sanskar dengan hati-hati agar tidak ketahuan.
"Aku akan memberikan peringatan padamu Swara," kata Sanskar mulai menaiki tangga.
BRUKK
Pria itu menarik baju Sanskar dan membuat Sanskar jatuh dari tangga tapi untung saja Sanskar baru menaiki 2 tangga.
"Kau pasti maling ya," kata pria itu akan menghajar Sanskar. Sanskar lalu melihat ke arah pria itu dan membuatnya mengurungkan niatnya.
"Sanskar? Apa yang kau lakukan dengan menaiki tangga larut malam seperti ini? Untung saja tadi aku tidak langsung menghajarmu. Kau kan bisa masuk lewat pintu dan sepertinya kau hanya kurang pekerjaan masuk lewat jendela," kata pria itu yang ternyata adalah Karan. Sanskar lalu berdiri.
"Itu semua gara-gara adikmu Swara jadi aku harus masuk lewat jendela karena dia mengunci pintu kamar," kata Sanskar marah membuat Karan tertawa.
"Bukannya Kakak memberiku solusi tapi Kakak malah menertawakan ku," kata Sanskar membuat Karan berhenti tertawa.
"Seharusnya kau tak perlu melakukan semua ini Sanskar. Kau tinggal telepon Swara saja dan menyuruhnya untuk membukakan pintu," kata Karan.
"Iya juga ya. Tapi bagaimana jika dia tak mengangkatnya," kata Sanskar.
"Lebih baik kau coba dulu dan jika dia tak mengangkatnya kau terus saja telepon dia. Aku yakin nanti dia akan mengangkatnya," kata Karan.
"Baiklah," kata Sanskar lalu menelpon Swara.
Sanskar sudah menelpon Swara beberapa kali tapi tidak diangkat oleh Swara. Sedangkan dikamar, Swara mulai terusik karena ponselnya terus berbunyi. Akhirnya Swara mengangkat telepon dari Sanskar.
"Hei kenapa kau malam-malam menelponku? Apa kau tak punya pekerjaan dan mengganggu orang tidur saja"kata Swara marah.
"Kenapa kau yang marah padaku Swara, seharusnya aku yang marah karena kau mengunci pintu kamar," kata Sanskar marah.
"Itu salahmu sendiri Sanskar karena kau keluar dari kamar dan kau juga tak menyuruhku agar tidak mengunci pintu kamar jadi itu sudah jelas kalau kau yang salah," tegas Swara.
"Sekarang buka kunci pintu kamar karena aku mau tidur," kata Sanskar.
"Tidak dan tidak karena aku tak mau tidur sekamar denganmu," kata Swara.
![](https://img.wattpad.com/cover/270114182-288-k218567.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MOHABBAT
FanfictionSwara dan Sanskar tak pernah akur. Kedua belah keluarga akhirnya memutuskan untuk menjodohkan mereka berdua karena mereka sudah muak melihat pertengkaran mereka setiap hari.Swara dan Sanskar terpaksa menikah karena kedua keluarga terus memaksa mere...