Rasa

104 14 0
                                    

Sanskar melihat Ram dan Shekar yang sedang ada diruang tamu. Sanskar lalu berjalan pelan-pelan agar mereka berdua tak melihatnya tapi sayangnya Ram melihat Sanskar.

"Sanskar," panggil Ram membuat  Sanskar menghentikan langkahnya lalu menoleh ke arah Ayahnya.

"Iya Ayah. Ada apa?"kata Sanskar lalu menghampiri Ram dan Shekar.

"Ayah dan Shekar sudah tau semua yang sudah kau bicarakan dengan Swara. Kami senang mendengarnya dan kenapa kau mau pergi. Ajaklah Swara pergi bersamamu untuk berbelanja seseuai keinginan kalian. Tentang pakaian pernikahan kalian Ayah dan Shekar sudah menyiapkan semuanya termasuk acara pernikahan kau dan Swara. Jadi kau dan Swara tak perlu memikirkan itu. Sekarang kau panggil Swara dan suruh dia untuk pergi bersamamu," kata Ram.

"Ayah tapi aku dan Swara kan baru saja pulang. Lalu aku harus mengajaknya berbelanja. Aku tidak mau Ayah," tolak Sanskar.

"Sanskar bukankah kau dan Swara saling mencintai lalu kenapa kau tak mau pergi dengannya lagi. Seharusnya kau senang kan mendengar kau dan Swara akan pergi lagi," kata Shekar.

"Baiklah," kata Sanskar terpaksa.

"Kau dan Swara harus pulang nanti malam. Itu artinya kalian bisa menikmati hari ini berdua saja. Jika kau pulang sebelum malam, maka itu artinya kau berarti hanya berpura-pura dengan akurnya kalian. Aku tidak akan segan-segan menikahkan kalian besok dan tidak ada kompromi lagi,"tegas Ram.

"Iya Ayah," kata Sanskar lalu pergi ke kamar Swara.

Ram dan Shekar bahagia melihat itu. Padahal mereka tau kalau Swara dan Sanskar hanya pura-pura akur tidak akan menikah besok. Tapi dengan itu, Ram dan Shekar yakin kalau berlahan-lahan mereka akan benar-benar akur. Sanskar sampai di depan kamar Swara.

"Karena pura-pura akur dan berdamai. Aku harus menghabiskan waktu hari ini dengannya. Entah bagaimana aku akan menghadapinya karena dia hanya bisa membuat masalah," kata Sanskar kesal lalu masuk ke kamar Swara tanpa mengetuk pintu. Sanskar melihat Swara yang sedang tidur tapi Sanskar mengira kalau Swara hanya pura-pura tidur.

"Swara ayo kita pergi karena Ayahmu dan Ayahku meminta kita untuk pergi berbelanja dan menghabiskan waktu bersama hari ini. Kita tidak boleh pulang sebelum malam. Jika tidak maka  mereka akan menikahkan kita besok," kata Sanskar tapi tidak ada respon dari Swara.

"Sepertinya dia benar- benar tidur," kata Sanskar lalu menghampiri Swara yang tidur.

Tapi saat Sanskar berjalan dia tak sadar kalau ada tumpahan air minum disitu.  Membuat Sanskar terjatuh dan Swara pun bangun. Dia tertawa melihat Sanskar bukan membantunya. Sebenarnya Swara yang menuangkan air ke lantai karena dia tau pasti Sanskar akan kembali ke kamarnya. Swara juga hanya pura-pura tidur tadi.

"Berhentilah menertawaiku Swara. Cepat bantu aku berdiri," kata Sanskar kesal.

"Sanskar kau bisa berdiri sendiri kan. Lalu kenapa kau memintaku membantumu?"Kata Swara berhenti tertawa lalu menghampiri Sanskar.

"Pasti kau sengaja menumpahkan air disini kan agar aku terjatuh," kata Sanskar berdiri lalu menatap tajam ke arah Swara.

"Tepat sekali Sanskar. Aku tau kau pasti akan kembali lagi karena aku yakin Ayahmu dan Ayahku tak mungkin membiarkan kau pergi begitu saja," kata Swara bahagia.

Swara berjalan meninggalkan Sanskar tapi Swara malah menginjak lantai yang licin yang tadi membuat Sanskar terjatuh. Swara akan terjatuh dan dengan sigap Sanskar langsung menangkap Swara. Untuk pertama kalinya mereka merasakan hal yang berbeda saat saling menatap satu sama lain. Mereka berdua merasa nyaman dan mulai muncul rasa cinta. Sanskar yang tersadar lalu dia membantu Swara berdiri.

MOHABBATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang