Saat Swara akan pergi ke kamarnya dia melihat Ragini yang pergi ke kamar Laks. Swara yang penasaran langsung mengikuti Ragini. Ragini langsung masuk ke dalam Laks tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu lalu menutup pintunya kembali. Swara berdiri di depan kamar Laks dan saat Swara akan membuka pintu sedikit agar dia bisa mendengarkan dan melihat apa maksud kedatangan Ragini. Tapi seseorang memegang pundak Swara dan membuat Swara mulai khawatir jika dia ketahuan mengintip.
"Apa yang sedang kau lakukan disini Swara?" tanya orang itu yang tak lain adalah Sanskar.
"Kau membuatku khawatir saja Sanskar. Aku kira tadi Ibu atau Ayah," kata Swara sedikit kesal lalu menurunkan tangan Sanskar dari pundaknya.
"Aku tanya apa kau jawab apa," kata Sanskar yang juga ikut kesal.
"Kau buka saja pintu kamar Laks tapi sedikit saja," kata Swara.
"Oke," kata Sanskar lalu membuka pintu kamar. Sanskar melihat Ragini dan Laks yang sedang duduk disofa. Swara yang penasaran akhirnya ikut mengintip.
"Laks sebenarnya tadi pagi apa yang ingin kau katakan padaku?" tanya Ragini.
"Tidak ada Ragini. Aku sudah lupa apa yang harus aku katakan padamu tadi pagi," kata Laks.
"Laks apa kau benar-benar lupa," tanya Ragini.
"Iya Ragini," kata Laks.
"Oh iya Laks. Aku ingat kalau kau mengatakan kalau sebenarnya selama ini. Ayo lanjutkan apa yang ingin kau katakan pasti kau ingatkan sekarang," kata Ragini.
"Oh iya sekarang aku ingat. Sebenarnya selama ini kita bersahabat dan aku bingung saja kenapa kau menghindar dariku," kata Laks.
"Kau hanya melihat menganggapku sebatas sahabat?" tanya Ragini.
"Iya Ragini. Kita memang sahabatkan dari dulu dan sampai kapanpun akan sama seperti itu," kata Laks berusaha untuk bersikap biasa saja.
"Baiklah jika kau hanya menganggapku sahabat tapi biarkan aku disini sebentar," kata Ragini.
"Iya Ragini," kata Laks.
Laks dan Ragini duduk saling membelakangi. Mereka menangis tanpa mengeluarkan suara sedikit pun. Swara dan Sanskar mulai bingung dengan sikap mereka. Sanskar menutup pintu kamar Laks. Swara dan Sanskar menatap satu sama lain.
"Kenapa Laks bisa mengatakan itu ya? Padahal kita kan sama-sama tau kalau mereka saling mencintai. Sekarang mereka hanya menangis karena tak bisa memiliki satu sama lain. Kita harus bertindak Sanskar," kata Swara.
"Kau benar Swara. Jika mereka terus seperti ini sampai kapanpun mereka tak bisa bersama. Ayo kita masuk," kata Sanskar.
"Tapi kita masuk dengan alasan apa? Mereka kan masih berpikir kita masih bertengkar dimanapun kita berada," kata Swara.
"Swara jangan pikirkan itu sekarang yang terpenting kita harus membuat mereka saling mengetahui tentang perasaan mereka," kata Sanskar.
"Aku setuju denganmu Sanskar," kata Swara.
Swara dan Sanskar masuk ke dalam kamar Laks. Laks dan Ragini yang menyadari itu langsung menghapus air mata mereka. Laks dan Ragini menghampiri Swara dan Sanskar seperti seolah-olah tak terjadi apa-apa.
"Tumben kalian akur?" tanya Laks.
PLAKK
Swara menampar Laks dan membuat Swara, Laks dan Sanskar terkejut. Swara lalu menarik kerah baju Laks.
"Saat ada kesempatan kenapa kau tak mengatakannya Laks? Apa kau benar-benar tak mencintai Ragini? Ragini itu mencintaimu dan kau itu mencintai Ragini," kata Swara marah dan kesal dengan sikap Laks.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOHABBAT
FanfictionSwara dan Sanskar tak pernah akur. Kedua belah keluarga akhirnya memutuskan untuk menjodohkan mereka berdua karena mereka sudah muak melihat pertengkaran mereka setiap hari.Swara dan Sanskar terpaksa menikah karena kedua keluarga terus memaksa mere...