Malam harinya, dikamar terlihat Swara dan Sanskar yang tidur dengan Sanskar memeluk Swara. Disisi lain terlihat Sujata yang sedang menuju ke kamar Swasan. Swara terbangun dan melihat Sanskar yang memeluknya.
"Aaaaa," teriak Swara membuat Sanskar terbangun dan langsung turun dari ranjang. Sedangkan Swara juga turun dari ranjang.
"Ada apa Swara?" tanya Sanskar.
"Kenapa kau memelukku tanpa seizinku Sanskar? Aku tidak suka kau memelukku saat aku tidur," kata Swara marah.
"Bukankah kau tau aku tak mungkin sengaja memelukmu Swara karena tadi kita sedang tidur," kata Sanskar.
"Sanskar bukan berarti jika aku mau tidur seranjang denganmu kau bisa melakukan hal sesukamu," kata Swara.
"Ini hanya masalah kecil tapi kau malah membesar-besarkannya. Aku hanya memelukmu tanpa aku sadari tapi kau malah marah padaku," kata Sanskar.
"Hei Tuan pemarah aku tak peduli apa alasanmu. Aku sama sekali tak menyukai sikapmu itu," kata Swara.
"Mereka bertengkar karena Sanskar memeluk Swara. Apakah mereka akan selalu seperti ini,"batin Sujata bingung dengan sikap mereka. Sujata membuka kunci pintu kamar lalu membuka pintu dan menghampiri mereka.
"Sekarang kau minta maaf padaku," kata Swara.
"Hei apa salahnya jika aku memelukmu seperti ini bukankah aku ini suamimu dan aku berhak atas dirimu," kata Sanskar memeluk Swara tapi Swara dengan segera melepaskan pelukannya.
"Aku tidak suka sikapmu ini Sanskar dan aku tidak akan memaafkanmu,"kata Swara.
"Sudah hentikan apa kalian tidak bisa bertengkar sehari saja," kata Sujata.
"Tidak bisa Bu. Dia yang mulai duluan dan aku tak terima dengan hal ini. Apakah aku salah jika aku tak sengaja memeluk Swara. Tapi lihatlah dia malah pada diriku Bu," kata Sanskar.
"Swara Sanskar benar. Kau tak seharusnya marah padanya. Tapi menurut Ibu lebih baik kau minta maaf pada Swara. Jika tidak ada yang mengalah diantara kalian bagaimana pertengkaran kalian akan beres," kata Sujata.
"Kenapa Ibu selalu berpihak pada Swara dari pada anak kandung Ibu sendiri? Seharusnya dia yang minta maaf karena dia selalu yang memulai duluan Bu," kata Sanskar.
"Lihatlah Bu. Dia saja tak mau minta maaf padaku. Aku tidak ingin bicara denganmu Sanskar," kata Swara lalu pergi.
"Aku tak terima Bu. Jika dia terus bersikap seperti itu padaku. Aku itu suaminya dan seharusnya dia menghormatiku bukan malah bersikap seperti itu padaku," kata Sanskar.
"Ibu sarankan lebih baik kau mengalah dan meminta maaf padanya walaupun kau tidak salah. Jika tidak pertengkaran kalian itu tak akan pernah ada habisnya," kata Sujata.
"Aku akan memikirkannya," kata Sanskar.
"Sanskar kau harus berusaha menerima Swara sebagai istrimu dan berhentilah bertengkar karena hal kecil yang tak penting," kata Sujata lalu pergi.
Sanskar segera menelpon Swara tapi ternyata ponsel Swara ada dikamar. Sanskar masih bingung apakah Swara benar-benar marah padanya atau dia hanya berpura-pura marah padanya. Tanpa pikir panjang Sanskar mencari Swara dan dia juga membawa ponsel Swara untuk mencari alasan agar tak ada yang curiga karena jika dia bertemu dengan Swara dan ada orang yang melihat mereka Sanskar bisa membuat alasan.
Diluar rumah terlihat Swara yang menabrak seseorang dan orang itu tak lain adalah Kakaknya sendiri yaitu Karan.
"Apa kau tidak bisa melihat jalan sampai nabrak orang?"tanya Swara yang marah.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOHABBAT
ФанфикSwara dan Sanskar tak pernah akur. Kedua belah keluarga akhirnya memutuskan untuk menjodohkan mereka berdua karena mereka sudah muak melihat pertengkaran mereka setiap hari.Swara dan Sanskar terpaksa menikah karena kedua keluarga terus memaksa mere...