Bertengkar

300 19 0
                                    

Seorang wanita sedang membantu Ibunya memasak walaupun sebenarnya dia tidak bisa memasak.

"Swara kau pergilah jangan ganggu Ibu memasak," usir Ibunya yang bernama Sharmishta.

"Ibu aku hanya ingin membantu Ibu memasak daripada aku tak mengerjakan apapun," kata Swara.

"Swara lihatlah dapur ini jadi berantakan gara-gara kamu,"kata Sharmishta kesal.

"Hehhhee, maaf Bu," kata Swara lalu tersenyum.

"Entah siapa yang akan menikah dengan dirimu yang tak bisa apa-apa," kata Sharmishta.

"Ibu kau jangan menghinaku seperti itu. Diluar sana banyak pria yang mau sama aku tapi aku menolak mereka," kata Swara dengan percaya diri.

"Sudahlah Swara. Sekarang kau pergi dan temui adikmu saja," kata Sharmishta.

"Baik Bu," kata Swara lalu pergi.

"Kapan dia akan berubah," kata Sharmishta dengan menggelengkan kepalanya melihat tingkah Swara.

Swara langsung masuk ke kamar adiknya yang sedang bersiap-siap untuk kuliah. Swara lalu menghampiri adiknya.

"Ragini kenapa kau selalu pakai kacamata?Apa kau tidak lelah memakainya karena matamu kam baik-baik saja?"tanya Swara.

"Aku suka saja memakainya lagi pula aku yang memakainya tapi kenapa Kakak yang ribet," kata Ragini kesal.

"Iya sih. Kau tau Ragini, Ibu selalu marah padaku saat aku membantunya memasak. Apa ada yang salah denganku?"kata Swara bingung.

"Jangan tanya aku lagi pula Kakak udah tau jawabannya apa," kata Ragini.

"Benarkah?"kata Swara lalu mulai berpikir.

Disisi lain seorang pria sedang membantu Ibunya memasak. Walaupun Ibunya sudah beberapa kali memintanya untuk tidak membantunya tapi dia tetap bersikeras.

"Sanskar cepat kau siap-siap saja nanti kau telat ke kantor," kata Sujata ibunya Sanskar.

"Tidak Bu. Aku akan tetap membantumu memasak lagi pula ini sudah hampir selesai memasak," kata Sanskar.

"Baiklah," kata Sujata.

Setelah selesai memasak Sujata dan Sanskar menaruhnya di ruang makan. Setelah itu Sujata menyuruh pelayan untuk memanggil semua orang. Setelah semua sudah datang mereka mulai makan. Akhirnya mereka selesai makan. Sanskar dan Laks keluar dari rumah karena Sanskar harus ke kantor sedangkan Laks masih kuliah seperti Ragini. Saat Sanskar berjalan sebuah sandal melayang ke arahnya dan mengenai kepalanya. Sanskar menoleh ke arah yang melemparkan sandal itu dan dia melihat Swara yang tersenyum jail. Rumah mereka bersebelahan dan tak dibatasi oleh apapun membuat mereka selalu bertengkar walaupun hal sekecil apapun.

"Swara!!"teriak Sanskar kesal lalu menghampirinya dengan membawa sandal yang tadi Swara lemparkan ke arahnya dan Laks mengikutinya dari belakang.

"Iya ada apa Tuan Sanskar yang tampannya seperti sandal," ejek Swara lalu tertawa.

"Udah Kak jangan mulai lagi," kata Ragini.

"Hei Swara apa kau tidak bisa bersikap baik padaku. Kenapa kau selalu membuat masalah padaku," kata Sanskar kesal.

"Hei Sanskar kau yang selalu membuat masalah padaku dan aku hanya membalasnya saja," tegas Swara.

"Sudah Kak biarkan saja karena lebih baik Kakak memaafkan kesalahannya saja," kata Laks.

"Apa yang Laks katakan benar," kata Ragini.

"Diam," kata Swara dan Sanskar bersamaan.

Daripada melihat pertengkaran mereka lebih lama lagi. Ragini dan Laks memutuskan untuk berangkat kuliah. Swara dan Sanskar masih terus bertengkar.

"Daripada bertengkar denganmu lebih baik aku pergi saja ke kantor," kata Sanskar lalu pergi.

"Tunggu Sanskar,"kata Swara.

"Apa lagi?" tanya Sanskar kesal dan membalikkan badannya.

"Kembalikan sandalku," kata Swara membuat Sanskar menyadari kalau dia masih memegang sandal Swara.

"Ini," kata Sanskar lalu meleparkan sandal Swara ke arah Swara.

"Terima kasih Tuan pemarah," kata Swara tersenyum.

"Sama-sama Nyonya galak,"kata Sanskar lalu masuk ke dalam mobil dan melajukan mobilnya ke kantor.

"Akhirnya pembuat masalah sudah pergi dan aku bisa tenang. Karena kehadirannya hanya mengusikku saja," kata Swara lalu masuk ke dalam rumah.

Dikamar terlihat Sharmishta yang sedang berbincang dengan Shekar. Shekar adalah Ayah dari Swara dan Ragini.

"Aku ingin kau segera menikahkan Swara," kata Sharmishta.

"Siapa yang mau menikah dengannya? Dia itu hanya bisa membuat masalah saja," kata Shekar.

"Aku punya calonnya yaitu Sanskar," kata Sharmishta.

"Apa kau sudah berpikir matang-matang dengan itu? Mereka hanya terus bertengkar dan bagaimana kau ingin menikahkan mereka," kata Shekar.

"Shekar dengan ini aku yakin mereka tak akan bertengkar lagi dan kita juga bisa selalu bisa mengetahui keadaan Swara karena rumahnya berada disebelah rumah kita. Ini adalah keputusan yang tepat. Tolong kau bicarakan pada mereka," kata Sharmishta.

"Baiklah aku akan ke rumahnya sekarang juga," kata Shekar lalu pergi.

Shekar sampai di kediaman Maheswari. Terlihat semua keluarga sedang berkumpul di ruang tamu.

"Kak aku setuju dengan pendapatmu untuk menjodohkan Swara dan Sanskar," kata Ram.

"Berarti kita tinggal datang ke rumah Swara dan mengatakan ini pada keluarganya," kata Durga.

Shekar yang mendengar itu tak jadi masuk dan dia langsung kembali pulang. Shekar mengatakan apa yang dia dengar itu pada Sharmishta.

Malam harinya, Sanskar pulang dan melihat keluarganya sedang berkumpul di ruang tamu membuatnya bingung.

"Apa ada acara hari ini?"tanya Sanskar.

"Ada karena kita semua akan pergi ke rumah Shekar," kata Durga.

"Maaf jika kesana aku tidak mau ikut karena aku tak ingin melihat si pembuat masalah itu," tolak Sanskar.

"Sanskar kau harus ikut karena ini adalah acara keluarga," tegas Ram.

"Baiklah aku akan ikut," kata Sanskar terpaksa.

Mereka kemudian pergi ke kediaman Gadodia. Hanya perlu beberapa menit saja mereka sampai disana. Shekar sudah menunggu mereka dari tadi karena Durga tadi sudah mengabarinya. Mereka lalu masuk ke dalam rumah. Sedangkan Ragini dan Swara ada di dapur.

"Kenapa keluarga Maheswari datang kesini? Apa ada acara yang penting?"tanya Swara pada Ragini.

"Mana aku tau Kak. Udah sekarang bawa teh ini untuk mereka,"kata Ragini memberikan nampan pada Swara yang berisi beberapa gelas berisi teh. Sedangkan Ragini membawa nampan yang berisi cemilan. Mereka berdua lalu menuju ruang tamu.

MOHABBATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang