Jus jeruk sudah jadi dan Swara lalu membawakan jus itu ke ruang tamu. Swara kemudian memberikan jus itu pada wanita itu.
"Kenapa lama banget sih buat jus jeruknya," kata wanita itu marah lalu mengambil jus dari Swara dan langsung meminumnya.
"Seharusnya ngucapin terima kasih malah dia marah-marah. Memang dia kayaknya enggak pernah diajarin sopan santun deh," batin Swara kesal lalu duduk.
"Oh iya. Kamu tadi nanya namaku kan. Jadi sekarang aku akan memperkenalkan diriku. Namaku Kavita Choudhary dan aku anak dari adik Bibi Sujata atau lebih tepatnya sepupu Sanskar. Kau tau kedatanganku kesini ingin melihat istri Sanskar dan aku juga akan menginap disini entah sampai berapa lama. Satu hal lagi yang harus kau tau kalau aku mencintai Sanskar dari dulu, tapi jangan bilang-bilang sama istrinya ya. Dan Sanskar juga sudah tau kalau aku mencintainya," kata orang itu yang ternyata Kavita.
"Iya, apakah aku boleh pergi sekarang?"tanya Swara.
"Nanti dulu, aku masih ingin bicara lagi padamu," kata Kavita.
"Baiklah sekarang katakan," kata Swara.
Kavita mulai menceritakan tentang dirinya dan Sanskar. Swara hanya pura-pura menjadi pendengar yang baik. Sebenarnya Swara ingin sekali memberinya pelajaran.
"Oh jadi Sanskar senyum-senyum karena dia tau kalau Kavita akan datang. Awas aja kalau Sanskar juga mencintainya akan aku berikan pelajaran padanya," batin Swara.
1 jam kemudian, Kavita masih terus berbicara dan saat Kavita melihat ke arah Swara dia hanya tersenyum dan juga mengangguk agar Kavita mengira kalau dirinya mendengarkannya.
"Aku akan berusaha merebut Sanskar dari istrinya sekarang karena aku yakin Sanskar tidak mencintainya," kata Kavita.
"Sudah cukup. Aku muak mendengarkan omonganmu yang enggak berguna itu," bentak Swara berdiri karena dia sudah muak, apalagi setelah Kavita mengatakan kalau Kavita akan merebut Sanskar darinya.
"Hei berani-beraninya kau membentakku pelayan," kata Kavita marah dan berdiri.
"Aku bukan pelayan," tegas Swara.
"Jika kau bukan pelayan lalu kau siapa?"tanya Kavita.
"Aku adalah istri Sanskar dan berani-beraninya kau ingin merebutnya dariku," tegas Swara.
"Kayaknya kamu lagi menghayal ya, mana mungkin istri Sanskar itu kamu," kata Kavita yang tak percaya.
"Aku istri Sanskar. Aku tidak peduli kau percaya atau tidak karena kenyataannya memang itu," tegas Swara.
"Ada apa ini ribut-ribut?"tanya Sanskar yang baru datang.
Kavita yang melihat Sanskar segera memeluknya dan Sanskar membalas pelukannya dengan tersenyum bahagia melihat Swara yang cemburu melihat mereka berdua berpelukan.
"Aku sangat merindukanmu Sanskar," kata Kavita.
"Aku juga sangat merindukanmu Kavita," kata Sanskar lalu melepaskan pelukannya.
"Kau tau Sanskar, pelayan itu bilang kalau dia adalah istrimu," kata Kavita menunjuk ke arah Swara.
"Kavita dia memang istriku," kata Sanskar.
"Apa!! Dia istrimu," kata Kavita terkejut.
"Kenapa kau terkejut seperti itu Kavita?"tanya Sanskar.
"Tidak papa Sanskar," kata Kavita.
"Swara tolong kau bawa tasku ke kamarku," kata Sanskar.
"Aku tidak mau. Kau kan bisa membawanya ke kamarmu sendiri," kata Swara yang tidak ingin Sanskar dan Kavita bersama saat dia pergi ke kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOHABBAT
أدب الهواةSwara dan Sanskar tak pernah akur. Kedua belah keluarga akhirnya memutuskan untuk menjodohkan mereka berdua karena mereka sudah muak melihat pertengkaran mereka setiap hari.Swara dan Sanskar terpaksa menikah karena kedua keluarga terus memaksa mere...