Tidak Terima

84 14 0
                                    

"Swara aku sudah membantumu tapi kau malah tak berterima kasih padaku. Lebih baik aku suruh pria itu untuk mendekati mu," kata Sanskar kesal.

"Sanskar jika kau tidak datang aku bisa melawannya atau membiarkan dia mendekati ku. Lagi pula setelah aku lihat-lihat dia pria yang baik dan sepertinya dia pria yang mapan karena penampilannya itu. Aku bukan takut karena dia mau mendekatiku. Tapi aku takut karena tatapannya itu dan aku melihat pistol dibalik jasnya itu saat dia berjalan menghampiriku. Jadi karena itu lari tapi aku tak sengaja menabrakmu," kata Swara mencari-cari alasan, padahal dia sebenarnya benar-benar takut pria tadi berbuat yang tidak-tidak padanya.

"Kau berbohong Swara. Tadi kau memelukku bukan menabrakku. Kau ini hanya mencari -cari alasan saja," kata Sanskar.

Tiba-tiba pria tadi datang kembali tidak sendiri melainkan bersama dengan anak buahnya. Swara dan Sanskar terkejut melihat itu dan mereka langsung berdiri. Sanskar dengan sigap berdiri di depan Swara untuk melindunginya.

"Kenapa kau kembali lagi kesini? Apa kau mau aku hajar?"bentak Sanskar. Mendengar bentakan Sanskar anak buah pria itu akan menghajarnya tapi dengan segera pria itu memberikan kode pada anak buahnya agar tidak melakukan apapun.

"Berani-beraninya kau membentakku. Tapi aku tetap memaafkanmu. Kedatanganku kesini untuk mengatakan kalau kau harus menjaga istrimu baik-baik atau aku akan merebutnya darimu. Namaku Nikhil Malhotra dan kau pasti tau namaku karena aku pengusaha yang sukses," kata pria itu yang ternyata bernama Nikhil.

"Nikhil Malhotra," batin Swara karena nama itu tak asing baginya. Swara ingat kalau Nikhil adalah temannya dulu. Swara dengan segera memeluk Nikhil dan Nikhil membalas pelukan Swara. Hal itu membuat Sanskar terkejut dan dia juga merasa tak terima jika Swara memeluk pria lain, apalagi dihadapannya sendiri.

"Ada apa denganmu Sanskar? Kenapa kau selalu tak terima jika Swara dekat dengan pria lain? Apa kau cemburu? Itu tidak mungkin, rasa cemburu itu ada jika kau mencintai Swara. Tapi kenyataannya kau tak mencintai Swara jadi buang rasa cemburu ini jauh-jauh Sanskar," batin Sanskar lalu memalingkan pandangannya dari Nikhil dan Swara.

"Aku sangat merindukanmu Nikhil. Kenapa kau tak mengabariku jika selama ini kau sudah kembali ke India? Sudah lama sekali kita tak bertemu sampai aku tak mengenali dirimu,"kata Swara bahagia.

"Aku juga sangat merindukanmu Swara. Tapi tetap aku mengenali dirimu karena aku tak mungkin bisa melupakanmu. Hanya ada dirimu dalam pikiranku. Aku pulang dari London kemarin dan aku tak mengabarimu karena aku dengar kau sudah menikah. Jadi aku sedikit kecewa padamu karena bukankah kau tau aku mencintaimu," kata Nikhil.

Perkataan Nikhil membuat Sanskar mengepalkan tangannya karena dia tak suka jika ada orang yang mengatakan cinta pada Swara. Swara lalu melepaskan pelukannya. Nikhil lalu menyuruh anak buahnya untuk pergi dari sana. Nikhil dan Swara duduk, sedangkan Sanskar masih berdiri. Swara lalu menceritakan pada Nikhil bagaimana dirinya bisa menikah dengan Sanskar.

"Apa Swara tak punya teman wanita? Dan untuk kedua kalinya aku bertemu dengan teman Swara pria. Pertama Sahil dan dia juga mencintai Swara. Yang kedua Nikhil dan dia juga mencintai Swara. Sebenarnya apa sih yang mereka lihat dari Swara sampai bisa mencintai wanita seperti dirinya yang tak bisa apa-apa," batin Sanskar menatap mereka berdua dengan tatapan kesal lalu duduk.

"Ternyata kalian berdua menikah karena dipaksa oleh orang tua kalian. Itu artinya aku mempunyai kesempatan untuk mendapatkanmu Swara," kata Nikhil.

"Nikhil kau ini bisa saja," kata Swara lalu tersenyum.

"Keberadaanku disini tidak dianggap. Aku seperti orang ketiga diantara mereka, padahal yang orang ketiga itu Nikhil. Disini aku hanya menjadi nyamuk dan jika aku pergi mereka akan berduaan. Aku tak mungkin pergi" gerutu Sanskar dan Swara mendengarnya walaupun tidak terlalu jelas. Tapi Swara tak menghiraukan Sanskar.

MOHABBATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang