Makan malam ku dan Jisu telah selesai, dan sekarang ia akan kembali ke kamar nya untuk istirahat. Baru saja tadi sore aku merasa sedih tapi berhasil dibuat tersenyum lagi oleh gadis itu. Aku senang karena ternyata kami memiliki perasaan yang sama. Aku janji pada diriku sendiri akan selalu menjaga gadis yang aku cintai itu.
Aku membuka pintu untuk Jisu tidak lupa memberikan senyuman terbaikku pada gadis yang baru saja menjadi kekasih ku, "terimakasih sudah membawakan makan malam untuk aku." Aku mengelus puncak kepalanya dengan penuh kasih sayang.
"Iya.. lain kali kamu tidak boleh sampai terlambat makan, aku tidak mau kamu sakit."
Aku mengangguk dan mencubit kedua pipinya dengan gemas, "ya sudah, aku ke kamar dulu."
Disaat bersamaan Yeji dan Chaeryeong sudah berada di depan pintu kamar. Entah sudah berapa lama mereka berdiri disana, memandangi ku juga Jisu dengan pandangan aneh.
"Kak Yeji, kak Chaeryeong." Ujar Jisu begitu melihat mereka. Tampak dari wajah mereka senyum kecut yang aku sendiri tidak tau apa artinya.
"Kak Ryujin, aku ke kamar dulu. Kak Yeji, kak Chaeryeong aku duluan." Aku mengangguk dan kulihat dua sahabat ku itu memandang Jisu dengan tatapan aneh.
"Apa yang kalian lakukan? Tidak mau masuk?" Mereka tidak memperdulikan apa yang aku katakan, mereka masuk tanpa ada yang menjawab ku.
.
Pagi harinya, aku terbangun dengan perasaan yang sangat bahagia. Mengingat status hubungan ku dengan Jisu sekarang. Aku duduk lalu meregang kan tubuh, melihat sekeliling kamar dan mendapati dua sahabat ku sudah selesai berpakaian. Aku beranjak untuk mendekati mereka, "yak.. kenapa kalian sudah siap-siap tanpa membangunkan aku?" Mereka berbalik dan menatap ku dengan tatapan tidak biasa.
"Toh, kamu juga sudah bangun sekarang. Sebaiknya cepat mandi, satu jam lagi kita akan ada rapat OSIS baru." Aku mengernyit heran mendengar perkataan Yeji tadi, tapi aku tidak perduli segera ku ambil handuk dan bergegas untuk segera mandi.
Rapat OSIS baru sudah berjalan hampir satu jam, dan aku mulai menyadari kedua sahabat ku itu tidak memperdulikan aku yang sedari tadi hanya duduk diam. Mereka asik berdua, aku tidak tau apa yang terjadi disini. Apakah aku membuat kesalahan.
Tepat pukul 11 rapat telah selesai, aku yang merasa kedua sahabat ku itu semakin aneh berniat untuk mendekati mereka, "Yeji, Chaeryeong." Panggil ku pada mereka yang sedang merapikan berkas-berkas.
Tidak ada respon, mereka hanya berbalik sekilas dan kembali melanjutkan, "sini, biar aku bantu juga." Mereka masih tidak merespon ku.
"Chaer, sudah selesai? Kalau sudah ayo temani aku ke toilet." Ujar Yeji yang anggukki oleh Chaeryeong.
Tingkah mereka benar-benar membuat aku bingung. Tidak mau berpikir lebih, aku juga keluar dari ruang OSIS. Dari pada memikirkan yang aneh-aneh tentang kedua sahabat ku itu lebih baik aku menemui Jisu. Kami sudah berjanji akan makan siang bersama saat jam istirahat.
.
Author POV
Yeji dan Chaeryeong baru saja akan keluar dari toilet. Tetapi saat hendak membuka pintu, pintu itu terbuka lebih dulu karena kedatangan seseorang yang di kenalnya. Mereka menatap pada dua orang gadis cantik di hadapan mereka, yang satu bertubuh mungil dan yang satunya sangat tinggi. Mereka menatap sinis pada si gadis mungil yang tengah tersenyum pada mereka.
"Kak Yeji, kak Chaeryeong." Sapa gadis itu.
"Kak Ryujin dimana?" Sambung gadis itu.
"Kenapa bertanya pada kami? Bukankah seharusnya kamu lebih tau tentang dia dari pada kami, Lia-ssi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Boarding School [ Ryujin & Lia ] Tamat
FanfictionBercerita tentang seorang gadis bernama Shin Ryujin yang mengingat pertemuannya dengan adik kelasnya bernama Choi Jisu atau orang-orang biasa memanggilnya Lia saat mereka berada di boarding school. ⚠️Peringatan⚠️ Cerita ini hanya fiktif belaka dan m...