Selama dua malam pulang ke rumah aku benar-benar menikmati waktu yang ada bersama Jisu juga kedua orang tua ku. Di malam terakhir aku dan Jisu di rumah, kami mengadakan pesta barbeque tentunya bersama Eomma dan Appa juga. Keduanya pun mulai akrab dengan Jisu begitu pula dengan kekasih ku itu yang mulai akrab dengan kedua orang tua ku. Aku sangat senang melihat Jisu dengan mudahnya di terima di keluarga kecil ku.
Aku berniat memberi tau Eomma terlebih dahulu mengenai hubungan ku dengan Jisu, tetapi semua tidak semudah itu. Baik aku maupun Jisu harus mempersiapkan semuanya matang-matang. Terlebih lagi hubungan kami ini merupakan hubungan yang masih tabu di negara ini.
Kami berkumpul di halaman teras belakang. Ku lihat Jisu sedang asik tertawa bersama Eomma sambil memanggang daging. Entah apa yang mereka bahas tapi itu terlihat menyenangkan. Sesekali pandangan kami pun bertemu, gadis itu selalu tersenyum manis padaku hingga matanya pun ikut tersenyum.
Sedangkan aku sendiri bertugas untuk membawa bahan-bahan untuk barbeque. Suara petikan gitar yang Appa mainkan semakin melengkapi malam ini.
"Eomma, ini sayuran nya." Ujarku kemudian meletakkan sayuran itu di meja.
"Terimakasih sayang."
Setelah itu aku kembali berjalan menghampiri Jisu, "ada yang perlu aku bantu?" Tanya ku padanya.
"Tidak perlu, ini juga sudah hampir selesai."
"Yah, padahal aku mau membantu kamu."
Ia tertawa mendengar perkataan ku, "itu saja, tolong kamu bawa daging yang sudah selesai ke meja makan." Aku melirik kearah dua piring yang cukup besar berisi daging panggang itu kemudian kembali menatap Jisu, "siap."
Aku segera mengambil piring itu dan menyusun nya dengan rapi di meja makan yang tidak terlalu besar ini. Tanpa aku sadari tiba-tiba Appa sudah berada di samping ku siap menyerbu makanan yang disajikan.
"Appa buat Ryu kaget." Ketus ku sembari mengusap dada.
"Eh? Kenapa Appa buat kamu kaget?"
"Ya.. karena Appa tiba-tiba muncul."
Appa tertawa setelah nya dan menggeleng lalu mengusap puncak kepala ku, "maaf kan Appa ne."
Setelah itu Appa kembali mengambil gitarnya dan mulai memainkannya lagi. Itu membuat ku menggeleng melihat nya. Untung saja dia Appa ku.Saat aku hendak melanjutkan menyusun makanan di meja, aku di buat terkejut oleh Jisu yang entah sudah sejak kapan ada di sana, "aish.. kenapa malam ini orang-orang senang sekali membuat aku terkejut." Aku mendumel mengelus dada ku lagi.
"Tadi Appa, sekarang kamu." Jisu yang melihat aku terus menggerutu hanya mengernyit karena heran.
Malam ini kami sangat menikmati semua kebersamaan ini. Sampai tidak terasa hari semakin malam dan angin berhembus semakin kencang. Setelah menikmati makam malam Appa dan Eomma kembali ke kamar untuk istirahat. Sedangkan aku dan Jisu masih nyaman untuk duduk bersantai di taman memandangi salah satu hal yang di sukai kekasih ku itu. Apa lagi kalau bukan langit malam yang dipenuhi bintang-bintang. Diiringi petikan senar gitar yang aku mainkan.
Aku memiliki kesukaan di bidang musik sama seperti Appa. Dan sejak kecil pun Appa selalu mengajari aku semua alat musik yang ia bisa. Sesekali aku bersenandung menyanyikan lagu kesukaan ku. Sementara itu Jisu asik meliuk-liuk kan tubuhnya mengikuti setiap alunan musik.
"Besok kita sudah kembali ke asrama yah?" Pertanyaan Jisu membuat aku menghentikan permainan ku pada gitar cokelat di genggaman ku.
"Iya, kamu baik-baik saja kan?"
Jisu menghirup udara sebanyak-banyaknya lalu menghembuskan nya dengan berat, "aku baik-baik saja. Tapi___" ia terdengar ragu melanjutkan perkataannya. Aku pun meraih tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boarding School [ Ryujin & Lia ] Tamat
FanfictionBercerita tentang seorang gadis bernama Shin Ryujin yang mengingat pertemuannya dengan adik kelasnya bernama Choi Jisu atau orang-orang biasa memanggilnya Lia saat mereka berada di boarding school. ⚠️Peringatan⚠️ Cerita ini hanya fiktif belaka dan m...