BOARDING SCHOOL 38

234 40 0
                                    

Hari demi hari berjalan, masa ujian kelas XII pun hampir selesai. Sama seperti waktu-waktu sebelumnya, Ryujin dan Jisu masih saja sulit bertemu. Rasa rindu diantara keduanya benar-benar tidak terbendungkan lagi. Tinggal satu kali ujian lagi mereka bisa bertemu untuk melepaskan rindu diantara keduanya. Namun tentunya tidak semudah itu. Mereka tetap harus berhati-hati agar tidak ada yang tau mengenai mereka berdua.

Sebagai salah satu anggota OSIS yang memiliki jabatan cukup tinggi, Jisu benar-benar disibukkan dengan berbagai kegiatan. Mulai dari persiapan olimpiade yang akan dilaksanakan di boarding school ini, sampai perencanaan acara kelulusan kelas XII nanti.

"Lia-ya, sebaiknya kau istirahat saja dulu. Sejak tadi kau terus-terusan pulang balik mengurus berkas-berkas itu. Lagi pula kau belum makan siang kan?" Ujar Minjeong yang juga merupakan salah satu anggota OSIS ditahun yang sama dengan Jisu.

"Nanti saja Minjeong, ini tinggal sedikit lagi setelah itu aku akan istirahat."

Minjeong menghela nafas, menurut gadis itu percuma saja menyuruh Jisu untuk istirahat. Karena Jisu sudah pasti akan menolak dan berkata nanti. Jisu memang di kenal sebagai orang pekerja keras dan sangat perfeksionis. Ia tidak akan menunda apa yang sudah ia lakukan. Bahkan pernah Jisu sampai lupa akan dirinya sendiri karena terlalu menikmati waktunya mengurusi berkas-berkas OSIS.

"Oke baiklah. Tapi setelah semua selesai kau makan siang dulu bersama yang lain yah."

"Baiklah, kau tidak perlu khawatir."

Minjeong pergi meninggalkan Jisu, dan gadis cantik itu kembali melanjutkan pekerjaannya. Jisu yang berperan sebagai ketua panitia semua kegiatan di boarding school itu harus menandatangani beberapa berkas dan juga surat yang akan dikirim ke sekolah lain nantinya.

Ketika Jisu tengah asik dengan pekerjaannya, dari arah lain terdengar lagi suara pintu terbuka. Awalnya Jisu tidak begitu menghiraukan, ia berpikir bahwa mungkin saja itu Minjeong yang kembali untuk mengambil barangnya yang tertinggal. Merasa tak ada suara dari orang yang datang itu Jisu pun mulai bersuara untuk memanggil orang yang dipikirkan adalah Minjeong.

"Minjeong?" Tak ada jawaban. "Yak...Kim Minjeong." Masih tak ada jawaban.

Jisu kembali menghiraukan. Mungkin saja itu hanya ulah orang jahil.

"Oke, ini yang terakhir."

Jisu menandatangani 2 lembar terakhir kemudian merapikan kertas-kertas itu. Ia masih saja tidak menyadari kehadiran seseorang di ruangan itu. Bukan, bukan Minjeong ataupun Yuna atau anggota OSIS yang lain. Itu karena semua anggota OSIS sedang sibuk dengan tugas mereka masing-masing. Sekalipun ada yang masuk keruangan itu pasti mereka akan langsung bersuara.

"Sepertinya kau sangat sibuk sampai-sampai tidak menyadari kehadiran ku disini." Suara itu membuat Jisu kaget. Bagaimana tidak, ruangan yang tadinya hening tiba-tiba muncul orang yang kedatangannya tak diduga-duga.

"Ryujin." Jisu berdiri dan karena terlalu bahagia ia pun memeluk Ryujin dengan sangat erat. Menyalurkan rindu diantara keduanya. Hari yang keduanya tunggu akhirnya tiba. "Aku merindukanmu."

"Aku juga, Jisu-ya. Maaf baru bisa menemui mu sekarang."

Jisu hampir saja menangis, ia benar-benar merindukan Ryujin. "Kenapa kau bisa disini? Apa ujian mu sudah selesai?"

"Ujian hari ini adalah mata pelajaran kesukaan ku, jadi aku bisa menyelesaikannya dengan cepat."

"Benarkah?"

Ryujin mengangguk kemudian kembali memeluk tubuh mungil sang kekasih.

"Kau sudah makan siang?" Jisu menggeleng. Ryujin tampak kecewa dengan jawaban itu, ia kecewa karena takut Jisu akan sakit lagi jika telat makan.

"Kenapa kau selalu menunda-nunda jam makan sih? Bagaimana kalau kau sakit?"

"Maafkan aku. Aku tadi berniat menyelesaikan tugas ku dulu sebelum makan siang."

"Apa semuanya sudah selesai?"

"Sudah, tinggal dirapikan sedikit saja."

"Baiklah, mari kita rapikan ini lalu makan siang bersama." Jisu mengangguk lagi. Kemudian mereka pun merapikan kertas-kertas itu.

"Ayo." Ryujin menggenggam tangan Jisu namun gadis itu menahannya. "Kenapa?"

"Tidak mungkin kita akan keluar bersama dan bergandengan seperti ini. Bisa-bisa orang-orang akan mencurigai kita." Ryujin menepuk keningnya, bagaimana ia bisa lupa. Hubungan nya dan Jisu masih dirahasiakan.

"Kalau begitu aku akan keluar duluan, kita bertemu di rooftoop gudang." Ucap Ryujin, Jisu pun mengangguk. Setelah itu Ryujin keluar lebih dulu dan beberapa menit kemudian Jisu menyusul.

Ryujin tidak langsung pergi ketempat mereka janjian. Ia mampir dulu ke kantin untuk membeli jjajangmyeon, gimbab dan beberapa botol air. Biasanya jika masa ujian telah selesai siswa-siswi kelas XII diberi kebebasan asalkan tetap mematuhi peraturan asrama. Dan juga untuk menikmati waktu-waktu terakhir mereka di asrama sebelum pulang ke rumah masing-masing.

Begitu merasa semua yang dibutuhkannya dan Jisu telah dibeli, Ryujin bergegas menuju ke rooftoop. Meskipun banyak siswi yang melihatnya tapi tak satupun dari mereka yang terlihat curiga.

Begitu tiba di rooftoop gadis itu segera menyusun bangku dan kursi untuk ia dan Jisu. Ryujin ingin merayakan hari ini. Walaupun sederhana, setidaknya ini bisa membuat Jisu bahagia.

Beberapa menit kemudian Jisu datang. Gadis cantik itu segera berlari menghampiri sang kekasih lalu memeluknya dengan erat. "Maaf aku membuat mu menunggu."

"Tidak apa. Aku juga baru datang, dan karena kau datang lebih lama aku jadi punya kesempatan untuk mengatur semua ini." Ryujin menunjukkan kursi dan meja yang ia susun tadi pada Jisu. Jisu terlihat terharu pada perlakuan Ryujin. Ia selalu berpikir mengapa pacar nya bisa sangat romantis.

"Maaf saat ini aku belum bisa mengajak mu makan berdua di restoran dengan nuansa yang romantis."

Jisu tersenyum lalu memeluk Ryujin lagi. "Ini jauh lebih romantis daripada makan di restoran. Tempat ini adalah tempat teromantis yang pernah ku tau."

Ryujin memperarat pelukannya pada Jisu. Ia mencium kening dan bahu Jisu. Ryujin bersyukur memiliki kekasih seperti Jisu yang selalu mengerti keadaannya.

"Kalau begitu ayo kita makan sekarang. Sebelum makanannya dingin." Ryujin pun menarik kursi dan mempersilahkan sang tuan putri untuk duduk terlebih dahulu.





~Bersambung~


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Boarding School [ Ryujin & Lia ] TamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang