SPESIAL CHAPTER

564 41 27
                                    

Seorang gadis cantik dengan rambut yang masih saja sebatas bahu sejak beberapa tahun lalu kini sedang sibuk berfokus pada laptopnya. Mengetikkan satu persatu kata hingga menjadi kalimat dan membentuk paragraf. Disebuah cafe dengan nuansa klasik ditemani secangkir kopi yang hangatnya sudah berkurang sejak beberapa jam lalu. Hampir tiga jam ia duduk disana menyusun kembali bagian terbaru dari novelnya. Novel yang ia angkat dari kisah hidupnya.

Kring kring

Suara lonceng dari pintu cafe itu menandakan ada seseorang yang masuk. Si gadis yang tengah sibuk dengan laptopnya tidak begitu perduli siapa yang datang. Namun tampaknya orang yang baru datang itu membuatnya mengalihkan segala atensinya.

"Ryujin."

Sang pemilik nama mengangkat wajahnya begitu mendengar namanya di panggil. Ia tersenyum pada gadis lain yang berjalan mendekati nya. Bukan hanya satu orang, melainkan ada dua orang disana.

"Kalian sudah datang. Kenapa lama sekali?"

Kedua gadis yang baru saja datang langsung duduk di kursi depan Ryujin. "Hari ini aku harus bertemu dosen pembimbing, itulah kenapa aku terlambat."

"Kamu, Ji?"

"Ah...itu...Sebenarnya kuliah ku sudah selesai sejak beberapa jam lalu, tapi Yeonjun mengajak aku makan siang bersama keluarganya." Jawab si gadis bermata kucing itu.

Kedua gadis yang baru saja tiba itu adalah Yeji dan Chaeryeong. Chaeryeong saat ini sedang sibuk menyusun tugas akhirnya. Di antara mereka bertiga Chaeryeong lah yang  berhasil menyelesaikan kuliahnya paling cepat. Sementara itu Yeji, entah bagaimana suatu hari ia datang pada Ryujin dan mengatakan jika ia berpacaran dengan Yeonjun teman mereka saat di boarding school dulu, juga ternyata mereka masuk di jurusan yang sama. Dan Ryujin, walaupun gadis itu bisa menjalani kuliah nya dengan baik, namun ada beberapa hal yang membuat Ryujin tertinggal jauh dari kedua sahabatnya itu. Salah satunya adalah menulis. Selain itu jadwal-jadwal Ryujin yang lain pun menjadi penghambat.

"Sudah sampai mana novel mu, Ryu?" Chaeryeong yang mulai menyadari kegiatan Ryujin pun mulai bertanya.

"Sudah bab terakhir dan setelah ini selesai aku ingin istirahat dulu dari menulis. Aku ingin fokus pada kuliah."

"Pilihan yang bagus, tapi bagaimana jika penggemar mu itu mencarimu?"

"Aku hanya istirahat sebentar, Ji. Setelah semua urusan perkuliahan ku selesai aku akan kembali lagi."

"Memang lebih baik seperti itu. Kami berdua sudah mulai menyusun skripsi sementara kau masih harus mengulang beberapa mata kuliah."

Yeji dan Chaeryeong tertawa, namun Ryujin memperlihatkan wajah datar. Padahal dulu mereka berencana untuk wisuda bersama, namun karena hal lain rencana itu harus di urungkan.

"By the way...sudah lama tidak mengunjungi boarding school. Bagaimana kalau kita kesana?" Usul Yeji. Hal itu seketika membuat raut wajah Ryujin berubah. Berbagai kenangan menyenangkan dan juga menyedihkan kembali terbayang dibenaknya.

"Kalian saja yang pergi, lagi pula untuk apa juga kesana. Sudah tidak ada orang yang kita kenal disana."

"Sepertinya terakhir kau ke boarding school saat kita mendaftar kuliah yah?" Tanya Chaeryeong.

Ryujin tidak menjawab, sebenarnya ia sudah tidak ingin berbicara apapun tentang sekolah nya itu. Hati nya terlalu sakit saat mengingat hari itu.

Hari mulai petang, namun gadis dengan marga Shin itu belum juga ingin kembali ke rumahnya. Sedangkan kedua sahabatnya telah pulang lebih dulu karena memiliki kesibukan masing-masing.

Boarding School [ Ryujin & Lia ] TamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang