BOARDING SCHOOL 4

534 51 5
                                    

Sekarang sudah pukul 1 dini hari tetapi aku masih juga tidak bisa tidur. Padahal tadi aku sangat mengantuk. Aku berguling-guling di ranjang ku untuk mencari posisi ternyaman, tetapi tak bisa. Sampai suara decitan ranjang menganggu tidur salah satu room mate ku yaitu Yeji.

"Yak!! Bisa kah kau berhenti? Itu sangat mengganggu tidur ku." Ujar Yeji dengan ketus.

"Ya ya, mianhe. Aku tidak bisa tidur." Aku langsung terduduk.

"Terserah kamu mau melakukan apa Ryujin. Tapi tolong jangan terlalu ribut. Kalau Chaeryeong terbangun dia akan memakan mu."

"Hum iya.. sudah sana lanjutkan tidur mu, sipit." Setelah itu, Yeji pun melanjutkan tidurnya. Dan aku memutuskan untuk mengambil air minum. Ah sial sekali aku lupa mengisi air minum di kamar ku.

Mau tidak mau aku harus keluar dari kamar untuk mengambil air minum di dispenser yang berada di koridor asrama.

Aku berjalan sendiri diantara keheningan malam dan juga udara dingin. Sesekali rumor tentang hantu-hantu asrama mampir di kepalaku, tetapi aku tidak pernah mempercayai hal-hal bodoh itu. Justru aku sangat suka dengan hal-hal berbau horor.

Dua botol air yang aku bawa akhirnya terisi penuh dan aku akan segera kembali ke kamar. Tetapi saat aku hendak melangkah sesuatu yang mengejutkan terjadi. Sebuah suara benda jatuh memenuhi pendengaran ku. Aku berusaha untuk tetap tenang dan tidak panik. Sampai sosok perempuan muncul begitu saja di hadapan ku yang membuat aku sangat terkejut.

"AAAAA." Teriakku tetapi anehnya perempuan di hadapan ku juga itu berteriak. Syukurlah teriakan itu tidak membangunkan penghuni asrama.

"K-kamu?"

"K-kak Ryujin."

"Kamu buat aku kaget."

"Ah.. maaf kak. Aku tidak bermaksud."

Aku menghela nafas panjang dan selanjutnya aku menatap ke arah nya. "Untung saja siswi dan guru pembina tidak mendengar suara kita. Bisa gawat kalau ada yang bangun."

"Kamu mau apa jam segini?" Tanyaku pada gadis di hadapan ku ini.

"A-aku mau ke toilet,kak." Aku menanggapinya dengan mengangguk.

"Oh... Ya sudah sana."

Aku pun memberinya tempat untuk lewat lalu aku hendak pergi ke kamarku tetapi suara gadis tadi menghentikan aku.

"Kak Ryujin." Aku menoleh dengan ekspresi seakan bertanya ada apa.

"Maaf aku lancang, tapi.. apa bisa kak Ryujin temani aku? Aku takut." Ia menundukkan wajahnya, itu terlihat lucu. Aku pun tersenyum dan mengiyakan permintaannya.

Hampir 5 menit kami di toilet dan akhirnya gadis tadi sudah selesai dengan urusannya. Suasana di antara kami sangat hening, sesekali kami saling bertemu pandang melalui cermin wastafel yang ada di depan kami.

Oh tuhan, apa ini? Kenapa adik kelas ku yang satu ini sangat cantik.

"Sudah selesai?"

Dia mengangguk, "i-iya kak."

"Ya sudah, ayo kita kembali." Aku pun berjalan duluan di depannya, tetapi langkahku terhenti lagi saat melihat atap asrama yang masih bisa memperlihatkan keindahan langit malam. Aku berhenti secara tiba-tiba, dan gadis di belakang ku ini secara tidak sengaja menabrak ku.

"Ma-maaf kak."

Aku tersenyum melihat tingkah nya yang terlalu gugup, "hei berhenti minta maaf. Sini lihat langit itu! Indah kan." Aku menarik tangannya untuk berdiri di samping ku. Ia mulai menatap langit dan sangat terpesona dengan cahaya-cahaya bintang di sana.

Boarding School [ Ryujin & Lia ] TamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang