Malam harinya, setelah makan malam guru pembina meminta semua siswi berkumpul di aula asrama. Para pembina asrama akan memberikan ucapan sambutan pada semua siswi baru bersama beberapa senior perwakilan kelas masing-masing.Untuk perwakilan kelas ku sendiri Yeji yang akan menjadi perwakilan karena dia adalah ketua kelas dan calon ketua OSIS periode yang akan datang.
Pembina asrama juga akan memberi tahu apa-apa saja aturan yang harus di patuhi. Mulai dari jam bangun pagi, makan, belajar, dan lain-lain.
Sudah hampir satu setengah jam kegiatan ini berlangsung, mata ku sudah tidak kuat menahan kantuk. Chaeryeong yang duduk di sebelah ku pun sama dan ia menyandarkan kepalanya di bahu ku. Aku benar-benar tidak perduli lagi dengan orang-orang di sekitar ku. Yang aku pikir sekarang adalah kasur dan bantal ku.
Namun tiba-tiba ada suara bising dari arah pintu masuk yang membuat atensi semua siswi tertuju ke sumber suara. Begitu juga dengan ku, aku melihat apa yang terjadi di sana. Aku bisa melihat seseorang sedang terduduk melenguh kesakitan dan mengusap lutut nya.
"Maaf." Ucapnya kemudian segera berdiri dan mencari tempa duduk nya. Seperti ia baru saja dari toilet, karena aku melihat ada tissue toilet yang tersangkut di bagian belakang bajunya.
Orang itu cukup berhasil membuat kantukku sedikit berkurang.
"Baiklah semua, perkenalan malam ini kita tutup sampai di sini. Ibu harap kalian semua selalu mematuhi aturan yang ada. Terimakasih dan selamat malam." Bu Taeyeon pun menutup kegiatan malam ini.
Seluruh siswi pun kembali ke kamar masing-masing begitu juga dengan aku. Sesampainya di kamar, aku langsung membuang diri begitu saja ke kasur dan langsung terlelap.
🐾
Saat ini semua siswa-siswi sedang memulai aktivitas pagi mereka masing-masing. Ada yang sedang mandi ada juga yang sedang sarapan. Aku sendiri saat ini sedang sarapan di kantin, karena memang sudah menjadi kebiasaan ku bangun lebih dulu dan sarapan lebih dulu.
Biasanya aku suka sarapan bertemakan buku novel atau komik favorit ku. Sampai tiba-tiba segerombolan siswi masuk ke kantin yang tampaknya merupakan siswi baru.
"Pagi ini kita sarapan apa?"
"Entah."
"Makan saja apa yang ada."
"Ada nasi goreng."
"Waw, seperti enak."
Itulah percakapan yang aku dengar dari mereka yang belum menyadari kehadiran ku. Terlihat sangat lucu karena mereka mengingat kan ku pada hari pertama masuk sekolah.
Lalu pandangan ku tertuju pada seseorang yang dari tadi hanya tampak diam menyimak teman-temannya. Aku ingat sekarang, dia yang semalam terjatuh di tengah keramaian siswi-siswi. Senyumnya sangat manis, parasnya yang cantik dengan rambut panjang. Hingga ia berbalik dan saling mempertemukan pandangan kami.
"Eh, annyeong haseyo, Sunbaenim."
Semua temannya ikut berbalik dan mulai menyapa aku, "annyeong haseyo, Sunbaenim."
Aku hanya tersenyum dan membalas sapaan mereka.
"Ryujin." Suara Yeji menggelegar di seluruh ruangan kantin, membuat aku dan siswi baru tadi sedikit terkejut.
"YAK. Hwang Yeji, tidak perlu teriak. Ini masih pagi."
Yeji berjalan ke arahku dengan tergesa-gesa, namun di lihat dari ekspresi nya tampaknya ia sedang tersulut emosi. Aku tidak ingat jika aku melakukan kesalahan.
"Ryu, kamu jadi wakil aku yah nanti." Ujarnya dengan memasang aigyo yang sangat menggelikan bagi ku.
Plak
KAMU SEDANG MEMBACA
Boarding School [ Ryujin & Lia ] Tamat
FanfictionBercerita tentang seorang gadis bernama Shin Ryujin yang mengingat pertemuannya dengan adik kelasnya bernama Choi Jisu atau orang-orang biasa memanggilnya Lia saat mereka berada di boarding school. ⚠️Peringatan⚠️ Cerita ini hanya fiktif belaka dan m...