BOARDING SCHOOL 25

286 34 5
                                    

Ryujin POV

Setelah pesta kecil yang kami adakan, Yeji, Chaeryeong, dan Minju pun kembali ke resort untuk beristirahat. Sementara aku masih betah duduk di pinggir pantai bertemankan secangkir coklat panas. Dingin angin malam pun tak aku perdulikan. Lagi pula jaket yang aku kenakan sekarang cukup tebal dan hangat untuk melindungi tubuhku.

Aku kembali mengingat kejadian saat di pasar tadi. Saat Minju mencium pipi ku dan tidak sengaja Jisu melihatnya.

Aku terus berpikir, kenapa dia harus pergi. Bukan kah dia sudah melupakan ku? Bukankah seharusnya saat ia melihat Minju mencium ku tadi ia harusnya bersikap biasa saja. Atau mungkin aku yang terlalu percaya diri bahwa Jisu cemburu melihat itu. Pikiran ku semakin tidak tenang dan di penuhi berbagai pertanyaan.

Malam ini adalah malam terakhir kami, seharusnya juga liburan ini menjadi liburan yang menyenangkan. Tapi aku masih saja memikirkan segala permasalahan ku dengan Jisu.

"Kenapa aku terus-terusan memikirkan dia." Ucapku seraya mengacak-acak rambutku frustasi.

"Ayolah, Ryu. Move on."

Karena sudah merasa lelah dan sedikit mengantuk. Aku pun mulai berdiri dan berniat kembali ke penginapan. Aku harus beristirahat dengan cukup karena besok harus menyetir selama kurang lebih 4 jam.

Meskipun hari semakin gelap, tapi masih saja ada beberapa pengunjung yang beraktivitas. Sama seperti aku dan teman-teman ku tadi, mereka juga terlihat sedang mengadakan pesta kecil-kecilan.

Bahkan berbagai suara-suara aneh pun terdengar dari beberapa kamar. Aku mencoba untuk tidak memperdulikannya dan terus berjalan menuju kamar ku.

"Ryujin." Niatku untuk membuka pintu seketika terhenti tatkala mendengar nama ku di panggil.

Aku pun berbalik ke arah sumber suara itu dan mendapati dia, seseorang yang sejak tadi memenuhi pikiran ku berdiri disana. Dengan balutan piyama putih beserta kardigan cream untuk melindungi tubuhnya dari dinginnya malam.

"J-Jisu." Aku menahan suaraku sejenak, mencoba untuk menenangkan diri, "Apa yang kamu lakukan disini?"

"T-tadi, aku dan keluargaku sedang mengadakan party disana. Dan tidak sengaja aku melihat mu lewat."

"Oh." Aku mengangguk, "aku masuk dulu."

Belum sempat aku membuka pintu, tangan Jisu sudah memegang pergelangan tangan ku, "ah...maaf."

"Ada apa?"

"B-bisa kita bicara?"

Aku mengernyit karena bingung, "apa yang perlu kamu bicarakan?"

"Mmm...sepertinya aku mengganggu mu yah? Humm, baiklah. Kalau kamu menolak pun tidak apa." Terdengar keputus asaan dari nada bicara gadis itu.

"Hei, mari bicara di taman." Ucapku.




.

Disinilah kami berdua sekarang. Ditaman yang berada di depan penginapan. Tidak terlalu sepi dan tidak pula terlalu ramai. Karena tidak jauh dari tempat kami duduk keluarga Jisu sedang mengadakan pesta kecil seperti yang dia bilang tadi. Aku pikir ia hanya datang bersama keluarga inti saja, rupanya terlihat beberapa keluarganya yang lain.

"Sudah lebih dari 10 menit kita hanya berdiam, Jisu-ssi."

"Apa yang ingin kamu bicarakan?" Tanyaku memecah keheningan diantara kami.

"Hmm, a-aku." Ia terlihat ragu melanjutkan ucapannya, "k-kamu apa kabar?"

"Aku baik."

Terlihat dari sudut mata ku ia hanya mengangguk, "ah, syukurlah."

Boarding School [ Ryujin & Lia ] TamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang