Pagi harinya, aku terbangun karena suara alarm dari handphone ku. Saat ku lihat ternyata sudah pukul 05:32. Aku segera meregangkan tubuh yang terasa sangat kaku. setelah merasa cukup enak aku segera bangkit untuk segera pergi ke kamar mandi. Ku lihat Yeji, Chaeryeong dan Minju masih terlelap. Maka dari itu sebisa mungkin aku berjalan perlahan agar tidak membangunkan mereka.
Setelah membasuh wajah dan berganti pakaian dengan pakaian olahraga aku segera keluar dan untuk melakukan joging ditemani dengan alunan musik dari earphone yang aku bawa. Rasanya sudah lama tidak berolahraga. Terlihat pula beberapa pengunjung sedang melakukan hal yang sama. Ada yang sendiri dan ada yang berpasangan-pasangan. Tidak butuh waktu lama, hanya sekitar 30 menit saja rasanya sudah cukup.
Begitu selesai dengan aktivitas olahraga aku pun berniat untuk pergi ke pantai untuk menikmati angin pagi tidak lupa dengan secangkir kopi hangat yang aku pesan dari salah satu cafe tadi.
Aku menghirup udara sebanyak-banyaknya. Memejamkan mata menikmati terpaan angin di wajahku. Tidak lupa dengan sinar matahari pagi yang menyalurkan kehangatan beserta suara deburan ombak di depan sana. Rasanya sudah lama tidak merasa udara sesegera ini. Walaupun bau air laut menyeruak di penciuman ku tapi tetap saja ini adalah hal yang tidak boleh dilewatkan.
Saat sedang asik menikmati cahaya matahari yang menerpa wajahku tiba-tiba saja seperti ada yang menghalangi cahaya itu. Aku membuka mata dan mendapati Minju sedang berdiri menghalangi pandangan ku. "Minju?"
Minju segera duduk di sebelah ku dan mengambil kopi yang tadi aku minum lalu meminumnya. "Eh...Itu kopi ku."
"Aku tau."
"Kenapa kamu minum? Kenapa tidak beli yang baru saja?"
"Aku maunya kopi kamu."
"Terserah kamu saja." Jawabku pasrah akhirnya.
"Aku cari di sekiar resort ternyata kamu disini."
Aku tertawa kecil. "Aku habis joging tadi. Ingin bangunkan kalian tapi kalian tidur sangat lelap."
"Kenapa tidak bangunkan aku saja sih. Aku kan ingin joging juga." Ketus Minju dengan wajah cemberut.
"Kan sudah aku bilang, tadi kalian tidur sangat lelap." Jelas ku pada gadis itu.
"Iya deh iya."
Selanjutnya tidak ada lagi obrolan di antara kami. Hanya suara ombak dan kicauan burung serta suara beberapa pengunjung yang mulai memenuhi pantai. Sampai akhirnya Minju pun membuka obrolan.
"Kamu suka pantai?"
Aku masih menatap lurus ke laut lepas di depan kami. "suka. Tapi aku tidak suka bau air laut."
"Huh? Kenapa?"
"Air laut bau amis."
Minju tertawa mendengar jawaban ku. "Lalu. Apa yang kamu sukai dari laut?"
Aku berbalik sebentar untuk melihatnya. "Aku suka suara ombak, aku suka angin yang berhembus dari laut, aku suka pemandangan nya, aku juga suka karena laut bisa memberikan inspirasi dan aku suka laut karena aku merasa beban pikiran seketika menghilang."
Setelah menjawab pertanyaan Minju itu aku pun mulai bangun dan membuka sepatuku lalu berjalan mendekati air untuk sekedar membasahi kaki. Minju melakukan hal yang sama. Ia memainkan air laut dengan kakinya.
"Apa kamu masih memikirkan gadis bernama Jisu itu?"
Aku tertegun mendengar pertanyaan Minju kali ini. "Aku selalu memikirkannya Minju-ssi."
"Kenapa tidak coba melupakan nya dan mencari yang lain saja?"
Aku kembali menatap Minju, rupanya dia pun sudah menatap ku lebih dulu. "Sudah aku coba. Tapi semakin aku berusaha, semakin sulit aku melupakan dia. Tidak seharipun dalam hidup ku tidak memikirkannya. Bahkan jika aku diberikan tiga permohonan, salah satu yang ku ingin adalah meminta pada Tuhan untuk menyatukan kami. Tapi sayangnya dia sudah memilih laki-laki itu untuk menjadi kekasihnya sekarang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Boarding School [ Ryujin & Lia ] Tamat
FanficBercerita tentang seorang gadis bernama Shin Ryujin yang mengingat pertemuannya dengan adik kelasnya bernama Choi Jisu atau orang-orang biasa memanggilnya Lia saat mereka berada di boarding school. ⚠️Peringatan⚠️ Cerita ini hanya fiktif belaka dan m...