Happy reading
Tandai Typo
.
.
.
.o0o
Lelaki yang melamun tadi hanya tersenyum penuh makna.
Tringg tringg tringg
Bunyi dering handphone menandakan kalau ada yang menelepon salah satu dari mereka.
Tertera nama Bunda
"siapa?"
"bunda"balasnya, dan bisalah dengan mulut berbentuk 'O'oleh lawan bicaranya.
Tidak menunggu waktu lama ia segera menggeser warna hijau pada handphonenya itu keatas dan otomatis panggilan langsung terhubung.
"Assalamualaikum Bun"sapanya.
"wa'alaikumsalam Raka, Riki mana?"tanya sang Bunda.
"Assalamualaikum Bunda, ini Riki"sahut sang kembaran.
Terdengar kekehan kecil dari dalam Handphone.
"Wa'alaikumsalam, kalian baik baik aja kan? Jangan berantem pokoknya, restorannya gimana? Laris? Kalian tambah kurus kan? "tanya sang Bunda secara beruntun tanpa henti.
"satu satu dong Bun"balas Riki.
"iya iya maaf, jadi kalian baik baik aja kan? "
"Alhamdulillah baik Bun"balasnya serentak.
"Alhamdulillah, restoran gimana? Laris?"
"Alhamdulillah laris Bun"balas Raka.
"Alhamdulillah kalau begitu, jaga diri kalian baik baik, jangan berantem, kalian ini anak kembar dan harus saling jaga satu sama lain, gak boleh ceroboh, kalian dinegara orang gak boleh se-enaknya, Sholatnya jangan lupa, walaupun disana penduduknya mayoritas non-muslim tapi kalian harus tetap menjalankan kewajiban kalian sama Allah Swt, jangan melanggar yang dilarang oleh Allah pokoknya, inget itu! "peringat Bundanya.
"iya Bun"
Percakapan itu sampai jam 10 malam waktu Korea Selatan, alias di Indonesia masih jam 8 wakth Indonesia Barat.
"yaudah kalau begitu Bunda tutup ya, kalian istirahat, gausah begadang, Assalamualaikum"pamit Bundanya.
"Wa'alaikumsalam Bun"
Tutt tutt
Laki laki yang bernama Riki itu menghembuskan nafasnya pelan, "Bunda kalau sekali nelpon pasti yang ditanyain sama ya"ucapnya.
Dibalas deheman dari sang kembaran.
Dua lelaki itu ialah Rakael Albian Maheswara dan Rikiel Albian Maheswara. Saudara kembar yang membuka usaha kuliner di Korea Selatan dengan konsep makanan Indonesia. Mereka juga teman Sila pada masa SMPnya. Teman, iya teman. Mungkin bagi Riki, Sila hanya sebatas teman, tapi bagi Raka, Sila melebihi itu. Tetapi tidak tau dengan Sila, Sila menganggap Raka hanya sebatas teman atau lebih ia tidak tau.
Ia dulu masih mengira kalau anak SMP masih labil akan perasaan-nya. Lagi pula bukannya orang Muslim tidak boleh berpacaran? Jadi ia hanya bisa memendamnya saja.
Tujuan awal Raka datang ke Korea Selatan emang semata mata untuk mengurusi bisnis yang ia jalani bersama Riki. Tetapi, setelah insiden disaat ia melihat orang yang mirip dengan Sila di mall, ia menambah daftar tujuan mengapa ia di sini. Ia sangat yakin kalau itu Sila, ia masih ingat betul bagaimana Sila saat terakhir bertemu dulu. Ia juga akan memperjuangkan apa yang seharusnya ia perjuangkan dimasa SMPnya dulu.
🐱🐱🐱
Salju turun disaat hari masih menjelang pagi kota Seoul. Karena cuaca sangat dingin sehingga sang empu disuatu kamar mengerjapkan matanya pelan untuk menetralkan cahaya yang masuk melalui jendela kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Different Religion -Min Yoongi
Fanfic[REPUBLIS] [SEBAGIAN BELUM DIREVISI] Ini kisah antara Sila dan Yoongi yang mungkin lebih dikenal dengan sebutan Suga BTS "Apakah yang dikatakannya benar?tetapi, aku belum bisa terlalu yakin akan perasaanku" ________________________ "Aku saja tidak m...