35💜🍡

485 44 0
                                    


H

appy reading
Tandai typo
.
.
.
.

o0o

Bulan malam hari ini sangat indah. Rembulan dan sang bintang menghiasi langit Seoul malam ini. Walaupun musimnya masih memasuki musim dingin tetapi aktifitas warga Seoul tidak terkendala.

Pinggiran jalanan Seoul masih terselimuti oleh salju, sedangkan salju yang menutupi jalan sudah dibersihkan agar tidak mengakibatkan kecelakaan yang diakibatkan oleh licin-nya jalanan akibat terselimuti salju.

Sila menelusuri jalanan Kota Seoul dengan berjalan kaki, ia ingin menikmati sejuknya udara malam Kota Seoul. Setelah kejadian seminggu yang lalu saat ia bertemu dengan teman SMPnya, Raka dan Riki.

Selama itu komunikasi Sila dan Yoongi juga masih terjaga walaupun hanya sekedar menanyakan kabar satu sama lain, Sila juga tidak lupa menanyakan kabar member lain kepada Yoongi karena Sila hampir saja tidak pernah berkomunikasi lagi dengan member Bangtan kecuali Yoongi.

Rahasia Sila masih terjaga sampai detik ini, ia belum ada niatan akan membongkarnya, ia takut andaikan ia membongkar itu semua ia mereka malah mengira kalau Sila memanfaatkan ini semua, walaupun sepertinya mereka tidak akan seperti itu.

Sila berjalan dengan santainya ditrotoar dan sesekali menyapa pejalan kaki yang lain. Memang suasana malam ini sangat ramai dipenuhi oleh pekerja yang baru saja pulang dari tempat kerja mereka, sedangkan Sila sudah pulang sejak 15 menit yang lalu. Ia memang sengaja tidak membawa kendaraan dan memilih menaiki taksi dan turun dipertengahan jalan menuju apartemen-nya.

Sila berhenti disalah satu restoran makanan Korea yang masih buka pada saat itu. Ia langsung memilih makanan-nya. Tak lama setelah itu pesanan-nya sudah datang dan ia langsung menyantapnya.

Saat Sila sudah menghabiskan makanan-nya, Sila masih tetap duduk ditempat itu untuk menghabiskan minuman-nya yang masih setengah itu. Ia melihat keluar restoran dan kebetulan ia memilih duduk didekat kaca pembatas. Sila membenarkan letak kacamatanya yang sedikit melorot.

Ya, memang Sila saat ini sedang memakai kacamata yang biasanya ia pakai kalau sedang berhadapan dengan laptop atau komputer, tetapi entah kenapa ia ingin memakainya saat ini.

Ia menyipitkan matanya untuk memperjelas apa yang ia sedang lihat saat ini. Ia melihat postur tubuh yang tidak asing dimatanya, seperti pernah melihat dan sudah hafal dengan postur tubuh tersebut.

Ia melihat orang itu seperti sedang tidak baik baik saja, seperti sedang dirundung permasalahan entah apa itu Sila tidak tau.

Untum memastikan-nya, ia mencari kontak orang itu untuk menanyakan kabat dan memastikan kalau yang ia lihat itu benar. Saat Sila dudah menemukan-nya, ia segera menekan tombol telepon.

Dan benar saja, orang itu langsung melihat kearah handphone-nya dan mendekatkan handphone-nya ketelinganya.

'yeoboseo?'

Suara yang keluar dari handphone Sila.

Ah, ternyata benar perkiraanku, batin Sila.

"eoh nee, yeoboseo Oppa"balas Sila.

'ada apa Sila-ssi kau menelepon ku? Apakah ada yang bisa kubantu?' tanya-nya dari seberang sana.

Sila menghela nafasnya, kenapa orang ini selalu terlihat ceria? tanya Sila pada dirinya sendiri.

"tidak, saya hanya ingin menanyakan kabarmu saja Oppa" ucap Sila.

Terdengar helaan nafas dari seberang sana.

Different Religion -Min Yoongi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang