45💜🍡

476 41 4
                                    

JANGAN LUPA VOTE, KOMEN, AND SHARE

Happy reading
Tandai typo
.
.
.
.

o0o

Hari ini, suasana rumah sakit sangat ramai. Mungkin karena kunjungan untuk beberapa pasien yang berada disana.

Sila baru saja sampai dirumah sakit tempatnya berkerja karena memang ia mendapatkan shif pagi kali ini. Dokter umum dirumah sakit ini memang ada 3, dan semuanya mempunyai shif yang bergantian.

Saat ini Sila sedang menelusuri lorong rumah sakit untuk menuju keruangan-nya. Didepan ruangan-nya sudah ada beberapa orang yang menunggunya. Padahal jadwal prakteknya baru akan mulai 15 menit kemudian.

Sila memasuki ruangan-nya dengan diikuti Jee Ni dibelakangnya.

"Dok, ini data-data pasien yang sudah didepan dan yang sudah memesan antrian dari resepsionis depan" Ucap Jee Ni.

Sila membaca perlahan nama-nama pasien-nya. Ia mengernyit 'kan dahinya saat membaca salah satu nama yang tertera disitu.

Jadwalnya masih minggu depan bukan? Kok namanya ada untuk hari ini? , Batin-nya.

"Yasudah, mulai sekarang saja kalau begitu, biar yang sudah didepan tidak kelamaan menunggu" Ucap Sila.

"Baiklah" Setelah mengata'kan itu, Jee Ni segera keluar dari ruangan Sila.

Pasien pertama masuk dengan keluhan yang memang sudah biasa Sila dengar akhir-akhir ini. Jika sudah ingin memasuki musim dingin seperti ini, penyakit yang akan sering ia tangani tak jauh-jauh dari batuk dan flu.

Sudah lebih dari 10 pasien yang Sila tangani sampai saat ini. Jam menunjuk 'kan pukul 09.15 KST, yang artinya dia sudah menangani pasien selama 2 jam.

Ceklek...

Sika mendongak 'kan kepalanya setelah mendengar pintu ruangan-nya dibuka. Ia kira itu adalah pasien selanjutnya, ternyata Jee Ni yang memberitahunya jika Sila diminta untuk keruangan direktur rumah sakit saat ini.

Sila segera meningal 'kan ruangan-nya untuk menuju ruangan direktur rumah sakit. Sila penasaran apa yang ingin disampai 'kan oleh direktur rumah sakit kepadanya.

Sila memasuki ruangan direktur rumah sakit dengan sopan, "Annyeong hasimnikka" Sapanya.

"Nee annyeong hasimnikka, silahkan duduk" ternyata diruangan tersebut ada juga beberapa dokter, jadi tidak hanya Sila yang berada disitu.

Setelah 10 menit berbincang-bincang dengan mereka diruangan tersebut, Sila memutuskan untuk kembali keruangan-nya karena pasien yang menunggunya masih ada beberapa.

Saat berbelok ditikungan lorong yang menuju keruangan-nya, ia melihat jika didepan ruangan-nya seperti sedang terjadi kegaduhan.

Sila melangkah 'kan kakinya menuju kearah kegaduhan tersebut, "Permisi, ini kenapa ya?" Tanyanya kepada Jee Ni yang hanya melihat kegaduhan itu.

"Ini dok, ada keluarga pasien yang sedang marah-marah" Balasnya.

"Terus kenapa tidak dipisah?" Tanya Sila dengan nada geram. Bagaimana bisa, mengetahui jika sedang ada seseorang yang bertengkar malah hanya ditonton saja.

"Maaf dok, tapi sepertinya pasien berasal dari luar negeri, karena saya tidak mengerti bahasanya"

"Astaghfirullah" Gumam Sila.

Sila samar-samar mendengar bahasa yang diucapkan seseorang yang sepertinya sedang memarahi orang tua yang duduk dibangku tunggu pasien.

Sila mendekat, "Permisi, maaf... Tolong jangan membuat keributan dirumah sakit" Ucap Sila masih menggunakan Bahasa Koreanya.

Different Religion -Min Yoongi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang