42💜🍡

420 50 3
                                    

JANGAN LUPA VOTE, KOMEN, AND SHARE

Happu reading
Tandai typo
.
.
.
.

o0o

Sejak perkataan dari sang kakak waktu itu, Sila sedikit memberi celah dengan seorang laki-laki, sama seperti saat ini.

Tepat seminggu sudah kejadian tersebut. Bimo juga sudah kembali ke Jepang untuk melanjutkan pekerjaan-nya. Bimo memberi kepercayaan penuh kepada Sila untuk menjaga dirinya sendiri. Bagaimanapun Sila sudah dewasa dan mengerti akan hal-hal yang dilarang oleh Allah SWT, ataupun yang diperintah oleh Allah SWT.

Contohnya pada saat ini, Sila sedang berjalan menuju lift apartemen-nya dan berangkat ke rumah sakit untuk bekerja.

Tetapi, saat ia sedang mencari kunci mobilnya didalan tas, ia tidak sengaja menabrak punggung seseorang yang berada didepan-nya.

Bruk...

"Awsh..." Rintih Sila mengusap-usap dahinya yang terbentur punggung seseorang didepan-nya.

Orang itu berbalik menghadap kearah Sila. "Sila-ya?" Tanya nya.
Sila mendongak, matanya membulat, "Yoongi Oppa?"

"... Maaf, saya tidak sengaja, kebetulan saya tadi tidak melihat jalan" Lanjut Sila.

"Tidak apa-apa, aku juga salah karena sudah berhenti ditengah jalan seperti ini" Balas Yoongi.

Sila menunduk-kan kepalanya, "Sekali lagi saya minta maaf"

Yoongi mengangguk-kan kepalanya.

"Kau ingin bekerja?" Tanya Yoongi.

"Iya, kebetulan saya jaga pagi" Balas Sila seadanya.

Yoongi membulatkan mulutnya membentuk 'O'.

Sila melihat sekeliling, "Oppa sendirian?" Tanya nya.

Yoongi mengangguk, "Iya, kebetulan aku hanya ingin mengambil beberapa bajuku yang tertinggal diapartemen"

"Owh, yasudah kalau begitu saya pamit... Permisi" Pamit Sila.

"Oke". Yoongi mengernyitkan dahinya. Mengapa menurutnya sifat Sila tadi berkesan menghindar? Bahkan sedari tadi mereka mengobrol, Sila sama sekali tidak menatap wajahnya, hanya sesekali melirik, itupun tidak ada sedetik.

Sila menunggu lift terbuka. Tetapi sudah 3 menit lamanya lift itu tidak terbuka-buka. Karena memang jadwalnya masih cukup lama, ia lebih memilih menunggu lift itu terbuka dari pada harus menuruni tangga.

Sila memainkan handphone-nya dan sesekali melihat jam yang bertengger di pergelangan tangan sebelah kirinya.

Ia melihat kalau lift itu masih berada dilantai 5 dan 4, seperti berbolak-balik di dua lantai itu saja.

Ting!!

Akhirnya lift itu terbuka juga. Sila segera memasuki lift tersebut, tetapi saat ia akan menutup pintunya, ada seseorang yang menahan agar pintu itu terbuka kembali.

Sila menaik-kan alisnya menatap pria itu. Dia Yoongi.

"Mianhae" Ucapnya sembari mamasuki lift.

Pintu lift otomatis tertutup dan didalam lift hanya ada Sila dan Yoongi saja.

Sila yang menyadari itu langsung membelalakkan matanya. Sedangkan Yoongi biasa-biasa saja.

"Eoh? Sila-ya?" Panggilnya.

Sila hanya membalasnya dengan senyuman dan anggukan.

"Aku bolehkan memanggilmu dengan panggilan Sila-ya? Bukan Sila-ssi?"

Different Religion -Min Yoongi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang