41💜🍡

446 48 0
                                    

JANGAN LUPA VOTE, KOMEN, AND SHARE

Happy reading
Tandai typo
.
.
.
.

o0o

Malam yang penuh bintang menghiasi Kota Seoul. Bintang-bintang bertebaran membentuk lautan bintang yang sangat indah dilangit.

Sila saat ini sedang perjalanan pulang dari tempatnya berkerja. Lantunan musik radio menggema didalam mobilnya, dimulai dari musik setempat sampai musik luar negeri mengalun indah disana.

Jam menunjukkan pukul 20.00 KST. Ia mengendarai mobilnya dengan santai, menikmati aktivitas malam para penduduk Seoul pada malam ini.

Tadi siang, kakaknya memberitahunta jika ia akan menginap di apartemen-nya dikarenakan ia sedang mewakili perusahaan tempatnya bekerja untuk menghadiri seminar di Korea.

Dari pada harus menyewa hotel, mending ia menginap di apartemen adiknya. Selain menghemat uang, ia juga lebih dekat dengan tempat diadakan-nya seminar, dan banyak lagi keuntungan lain-nya yang bisa ia dapat dari menginap di apartemen adiknya.

Saat ini Sila sudah berada didalam lift gedung apartemen-nya.

Ting!

Lift terbuka tepat dilorong unit apartemen-nya, ia berjalan menuju apartemen yang pintunya terbuka setengah, unit apartemen itu adalah unit apartemen-nya.

Pintu terbuka setengah ini pasti abangnya yang berbuat, dasar!. Sila yang melihat itu hanya bisa menggelengkan kepalanya sabar.

Sila memasuki unit apartemen-nya, "Assalamu'alaikum Bang Bimo" Ucap Sila.

Tidak ada sahutan, entah memang suara Sila yang terlalu kecil atau memang Bimo yang tidak mendengarnya.

"Assalamu'alaikum Bang Bimo?!! Kok di panggil-panggil nggak nyaut-nyaut sih!!, dosa nggak jawab salam tuh!!" Nada bicara Sila seketika naik dua oktaf.

"Astaghfirullah, sabar Ya Allah, sabar" Gumam Sila kesal.

"Iya ini udah dijawab, Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh" Balas Bimo yang berjalan dari arah daput menuju ruang tamu.

"Nah gitu dong, kan Sila nanti jadi tambah like-like sama Bang Bimo" Seru Sila.

Tanpa Sila sadari, ada tiga pasang mata yang melihat kejadian itu. Bimo sudah mengkode Sila untuk berhenti berbicara lewat tatapan matanya.

Sila memfokuskan tatapan-nya pada nampan yang berada ditangan Bimo, "Kok ada 3 gelas bang? Siapa aja? Bang Bimo maruk ih... Nanti kalau kembung gimana coba?" Ucap Sila sembari mendekik kearah Bimo.

Bimo hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat sang adik yang belum peka dengan kode yang ia berikan.

Ia menunjuk tiga orang yang sedang menyaksikan drama adik kakak sembari duduk disofa ruang tamu.

Sila langsung menengok-kan kepalanya kesamping. Betapa terkejutnya ia melihat terdapat tiga orang yang sedang duduk manis disana sembari melihatnya.

Sila mengerjapkan matanya perlahan. Ia dengan wajah cengonya menengok kearah Bimo.

Bimo yang ditatap seperti itu hanya menggendikkan bahunya. Ia tau, pasti sebentar lagi adiknya ini langsung berlari memasuki kamarnya sembari berteriak.

Suasana ruangan itu seketika hening, dan Sila masih diposisi awalnya.

Sila langsung melempar senyum canggungnya dengan kepala yang sedikit menunduk memberi salam. Ia berjalan perlahan kearah kamarnya sembari terus menundukkan keplanya disertai senyuman canggung yang terpatri diwajahnya.

Different Religion -Min Yoongi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang