01💜🍡

2K 183 48
                                    

JANGAN LUPA VOTE, KOMEN, AND SHARE

Happy Reading
Tandai typo
.
.
.
.

o0o

Beberapa tahun kemudian.

Saat ini Sila berada didepan pintu utama masuk sebuah ramah sakit yang cukup besar di Kota Seoul. Ramai orang yang berlalu lalang di sana. Sila menghela nafasnya sejenak sebelum melangkahkan kakinya lebih jauh ke dalam.

Sila menuju ke resepsionis yang berada di lobby rumah sakit dan menanyakan dimana letak ruangan direktur rumah sakitnya. Sila segera melangkahkan kakinya mengikuti langkah salah satu perawat yang memang di perintah untuk mengantar Sila ke ruang direktur rumah sakit.

Jantung Sila berdebar hebat. Langkah kakinya terasa semakin lemah saat di rasa ruangan direktur rumah sakit sudah dekat. Saat sudah sampai di depan ruangan, Sila dipersilahkan untuk memasuki ruangan tersebut.

Setelah selang beberala menit Sila berada di ruangan tersebut. Sila keluar ruangan dan langsung mengikuti langkah perawat yang mengantarkannya tadi menuju ruangan kerjanya.

Sila dipercayai untuk bekerja di sini mungkin karena kecerdasannya yang bisa membawanya. Sila bisa lulus dari perguruan tingginya lebih cepat dari teman-temannya yang lain karena kegiatannya dalam belajar.

Semua yang dikerjakan dengan sungguh-sungguh dan niat yang menyertai, akan menghasilkan hasil yang lebih bagus dari yang kita inginkan. Sama halnya dengan ke sungguh-sungguhan Sila yang bisa membawanya lulus lebih cepat dari teman-temannya.
Setelah sampai di ruanganya. Sila segera menghubungi sang Bunda untuk mengabari jika Ia akan memulai kerjanya.

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Bunda."

"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh." balas sang Bunda dari seberang sana.

"Aku cuma mau ngabarin kalau aku udah mau mulai kerja Bun, ini udah di dalam ruangannya, hehe"

"Alhamdulillah kalau begitu." Terdengar nada yang menunjukkan kelegaan dari seberang sana.

"Yaudah Sila mau lanjut kerja dulu ya Bun, Assalamu'alaikum." pamit Sila.

"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh"

Sambungan terputus. Sila segera membereskan meja kerjanya agar nyaman Ia gunakan. Ruangan praktek yang cukup untuk Sila. Dengan peralatan lengkap disana. Mulai dsri stetoskop, brankar, alat tensi, dan yang lainnya sudah tersedia di sana.

Ceklek

Pintu terbuka menampakkan seorang perawat perempuan yang membawa map pada dekapannya. "Annyeong haseyo, dokter" sapanya.

"Annyeong haseyo"

"Perkenalkan, nama saya Jee Ni. Saya yang akan menjadi patner dokter setelah ini."

Sila tersenyum ramah. "Hi Jee Ni, saya Sila" Sila mengajak Jee Ni untuk berjabat tangan.

"Salam kenal dokter, semoga betah ya."

Sila terkekeh. "Semoga" ucapnya.

"Oh iya, setelah ini ada 1 pasien yang akan menjadi pasien pertama dokter. Ini pasien spesial dokter Lee, sangat privasi data-datanya" ucap Jee Ni.

Different Religion -Min Yoongi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang