33💜🍡

511 45 0
                                    

Happy reading
Tandai typo
.
.
.
.

o0o

Pagi ini masih terasa dingin, diluar sana salju masih menumpuk akibat hujan salju semalam. Akibatnya pagi ini udara terasa dingin sampai mencapai -1°C.

Walaupun sudah lama, bahkan sudah beberapa tahun tinggal di Korea, tetapi itu tidak membuat badan Sila sudah terbiasa dengan hawa dingin akibat hujan salju. Sila bahkan pagi ini terus saja bersin walau di apartemen-nya sudah terpasang alat penghangat tubuh.

Bahkan Sila sudah memakai sweater berlapis 3, tetapi tetap saja ia masih bersin bersin. Selalu saja begitu, Sila tidak akan tenang kalau cuaca seperti ini tiba. Dan syukurnya hari ini ia ada jadwal malam untuk menjadi dokter jaga.

Andai saja kalau dia mempunyai jadwal pagi, pasti ia tidak akan baik baik saja saat berangkat ke rumah sakit tempatnya berkerja itu, bisa bisanya ia malah tidak memeriksa pasien, melainkan ia yang diperiksa.

Sila sedang menikmati cokelat panasnya yang diyakini cokelat itu baru saja ia seduh, karena uapnya masih berterbangan diatasnya .

Sila menonton televisi dengan sesekali mengucek hidungnya yang merah akibat udara yang sangat amat dingin.

Rencananya setelah udara menghangat, Sila dan Bimo akan pergi untuk makan direstoran masakan Indonesia yang hari ini ia rindukan. Kalian pasti tau nama restoran-nya, "Indonesian Traditional Food" restoran itu berdiri 2 tahun yang lalu, dan saat itu pula Sila kesana karena memang letaknya tidak terlalu jauh dari apartemen-nya.

Kebetulan udaranya sudah mulai menghangat dan tidak sedingin pagi tadi, jam sudah menunjuk-kan pukul 09.25 KST.

Pantas saja udara mulai menghangat, rupanya matahari sudah mulai menampak-kan dirinya.

Sila sedang bersiap siap untuk pergi mengelilingi lingkungan apartemen-nya. Entah mengapa Sila sangat ingin melakukan itu. Padahal diluar sana masih diselimuti dengan salju.

Sila sudah siap memakai pakaian tebal lengkap dengan kaos kaki dan sarjng tangan. Saat Sila keluar dari kamarnya, tiba tiba ia menemukan Bimo yang sudah bersiap siap untuk mengetuk pintu kamar Sila.

"Astaghfirullah" tentu Sila terkejut akan hal itu. Nafas Sila tak beraturan saat ia terkejut.

Bimo menurunkan tangan-nya, "maaf deh"balas Bimo.

"Kenapa?"tanya Sila.

Sila dan Bimo berbicara dengan berjalan menuju ruang tamu. "lu mau kemana?"bukan-nya menjawab, Bimo malah balik bertanya.

"mau keliling kawasan apartemen, terus cari makan, mau ikut?"tawar Sila kepada sang kakak.

Bimo memandang Sila yang sedang memakai sepatu, "ikut aja deh"balas Bimo.

"yaudah sana siap siap"

Bimo segera bergegas menuju kamarnya dan memakai jaket tebal tak lupa dengan sarung tangan dan kaos kaki.

Bimo sudah selesai memakai semua itu, Bimo segera menghampiri Sila yang sedang memainkan handphone-nya.

"Kajja"ucap Bimo.

Sila reflek menegakkan kepalanya, "sok Korea nih yee"balas Sila.

"baru belajar ini"balas Bimo.

Sila memandang Bimo dengan jahilnya, "iya dah iya"balas Sila.

Sila dan Bimo segera keluar dari apartemen-nya dan tak lupa memastikan kalau apartemen itu sudah terkunci secara otomatis. Saat sudah terkunci, mereka segera bergegas menuju taman apartemen yang lumayan luas hanya untuk dijadikan tempat berolahraga lari atau jalan santai seperti Sila dan Bimo lakukan saat ini.

Different Religion -Min Yoongi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang