Different Religion -Min Yoongi

05💜🍡

❗JANGAN LUPA. VOTE, KOMEN, AND SHARE❗

Happy reading
Tandai typo
.
.
.
.

o0o

Dipagi harinya, Sila bergegas untuk langsung ke rumah sakit karena pagi hari ini akan ada agenda operasi yang diadakan oleh dokter lain dan Sila diminta untuk membantunya

Sila sudah siap dengan pakaian yang biasa Ia gunakan untuk kerumah sakit. Pakaian casual yang memang cocok untuk berkerja di rumah sakit.

Ia bergegas menuju dapur dengan handphone yang berada di genggamannya. Ia berjaga-jaga jika ada pesan atau panggilan dari ruamh sakit untuknya.

Sila memakan sarapan seadanya yang ada di apartemennya. Karena memang bahan makanan yang Ia stok sudah habis. Ia berencana untuk membelinya nanti setelah Ia pulang dari rumah sakit.

Ting...

Handphonenya berbunyi. Tetapi kali ini bukan dari rumah sakit yang menghubunginya. Tertera nama Yoongi di sana. Sila segera membukanya.

Min Yoongi

Annyeong haseyo
Selamat pagi

Sila mengetikkan balasan.

Nee annyeong haseyo
Ada apa Oppa?

Tidak, hanya saja ingin mengecek jika kau sudah bangun.

Sila tersenyum tipis. "Ada-ada aja." gumamnya.

Hahaha, aku sudah bangun dari tadi
Bahkan aku sudah bersiap-siap untuk ke rumah sakit
setelah ini.

Sila menutup room pesannya bersama Yoongi. Sila kembali melanjutkan aktivitas sarapannya agar cepat selesai dan bisa bergegas menuju rumah sakit.

Sila sudah selesai dengan kegiatan sarapannya. Ia ke kamarnya untuk mengambik tas yang Ia gunakan untuk berkerja. Setelah mengecek jika tidak ada barang yang tertinggal, Sila segera berjalan keluar unit apartemennya sembari membuka room pesannya dan Yoongi karena sudah ada balasan.

Min Yoongi

Owh yasudah kalau begitu, selamat berkerja.

Selamat berkerja juga Oppa.

Sila kembali menutup room pesannya. Ia kembali fokus dengan tujuannya saat ini.

Sesampainya di rumah sakit, Ia segera menuju ruangannya untuk menaruh tas yang Ia bawa. Tiba-tiba saja Ia mendapat pesan dari dokter yang akan Ia bantu melakukan operasi itu untuk menguruh Sila langsung menuju ke ruang operasai saja, karena dokter itu juga sudah hampir sampai kesana.

Sila bergegas dari ruangannya untuk menuju ke ruang operasi saat ini juga. Ditengah perjalanan, Ia dihadang oleh seorang ibu-ibu yang menggendong anaknya yang sepertinya sedang mengalami sakit.

"Maaf dokter, tolong anak saya... Dia demam tinggi dan sempat kejang-kejang." pintanya.

Sila bimbang. Ia menjatuhkan pandangannya ke arah sang anak. "Maaf Bu, saya ada jadwal operasi setelah ini. Bagaimana kalau anak Ibu biar ditangani oleh asisten saja dahulu agar cepat ditangani?" tanya Sila.

Pasrah dengan semua, Ibu itu mengangguk. "Baiklah dokter."

Sila segera menghubungi Jee Ni untuk segera ketempatnya berdiri saat ini. Setelah menunggu 1 menit lamanya, akhirnya Jee Ni sudah sampai di tempat berdiri Sila saat ini.