YOUR HEARTBEAT : BAB 9

2.3K 185 1
                                    

Keesokan harinya aku bersiap untuk menemui pak Cokro disebuah cafe. Aku akan membayar lunas hutangku. Meskipun jatuh tempo yang diberikannya padaku itu masih besok aku sudah muak berurusan dengan bajungan itu.

Arya belum memberiku kabar pagi ini. Entahlah apa yang sedang dia lakukan diluar sana. Rasanya ingin sekali aku tau itu. Atau aku pergoki dia dengan pacar-pacarnya.

Pukul 10.00 pagi aku sudah sampai di cafe. Aku memesan coffeelatte hangat kesukaanku. Tiba-tiba..

"Selamat pagi mbak Manda"

"Pagi"

"Gimana mbak ? Apa sudah ada 50jutanya ? Kalo belum gapapa mbak saya akan menyiapkan pernikahan kita besok"

"Gini ya pak Cokro saya gak mau berlama-lama berurusan sama bapak. Pertama ini hutang saya 50juta. Silahkan di hitung. Lunas ya hutang saya. Dan yang kedua kalopun hari ini saya gak bisa bayar hutang saya gak mau jadi istri bapak karena saya sudah punya suami"

"Apa ? Mbak Manda sudah menikah lagi ?"

"Iya. Urusan kita sudah selesai sampai disini. Jangan pernah lagi menghubungi saya ya Pak. Kalo sampai bapak masih berani ancam atau menghubungi saya , saya pastikan bapak akan mendekam di penjara"

Aku pergi tepat setelah pelayan memberikan pesananku. Di luar sambil menunggu taksi online aku aku bernafas lega. Meskipun tanganku gemetaran namun aku bangga pada diriku. Memang gak salah aku suka menonton drama. Adegan dalam drama itu bisa ditiru untuk memperingatkan si bajingan itu. Good job Manda. Hehehe.

****

Aku memasak mie instan. Perutku sangat lapar setelah seharian aku berkeliling mall. Hanya berkeliling tak membeli apapun. Uang dari Arya sudah habis untuk membayar hutang. Sudahlah yang hilang biar saja hilang. Yang penting aku sudah lepas dari bajingan itu.

Kulihat ponselku tak ada pesan apapun dari Arya. Hmm mau mengharapkan apa darinya. Dia kan suka seperti itu hilang dan pergi tanpa mengabariku.

Menjelang malam Arya pulang. Aku bingung karena aku memang tidak memasak apapun untuknya.

"Kamu sudah pulang ?"

"Iya baby. Aku lapar" katanya sambil merebahkan diri di sofa.

"Hah..aku gak masak. Gimana dong ?"

"Iyaudah aku makan cinta aja. Hahaha"

"Apaan sih. Emangnya kamu udah jatuh cinta sama aku ?"

Arya menatapku "hmm kamu aja selalu nolak aku ajak bercinta. Gimana mau cinta."

Aku kesal mendengar jawabannya. "Denger ya , kalo aku mau aku udah bikin kamu jatuh cinta sama aku" kataku dengan cepat. Enak aja dia meledekku terus.

"Hahaha masak ? Aku aja belum ngerasain punyamu. Belum apa-apa udah nangis dan minta dicintai. Huh"

"Eh kan aku gak nyuruh kamu jatuh cinta sama aku Arya. Aku cuma nanya." Dasar buaya ini selalu membuat tensiku naik seketika.

"Dahlah aku mau mandi. Buatin aku makanan. Aku lapar" sambil masuk ke kamarnya. Aku berjalan ke dapur dan membuatkan dia spageti instan. Hanya makanan instan ini yang ada. Bahan makanan hampir habis. Aku belum belanja. Mungkin aku bisa ajak Arya belanja nanti.

****

Selesai makan Arya merokok di sofa sambil menonton tv denganku.

"Arya kamu udah cari kerja ?"

Dia tersenyum. "Udah baby"

"Iya trus udah dapet ?"

"Belum" katanya sambil menggelengkan kepalanya.

Your Heartbeat (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang