YOUR HEARTBEAT : BAB 21

2.3K 232 10
                                    

Alarm berbunyi. Pukul 05.00 pagi. Aku bangun dan mengambil minum. Rasanya perutku sedikit mual. Mungkin aku mulai mengalami morning sickness ku berlari ke arah wastafel kamar mandi. Kumuntahkan air mineral yang barusan ku teguk. "Hoeeekkk..." pusing sekali rasanya.

Arya terbangun dan menghampiriku. "Baby , kamu gapapa kan ?" Aku menggeleng pelan. "Aku pusing Arya" kataku sambil memegangi dahiku. Arya menidurkanku di ranjang.

"Aku bikinin susu hamil yang kemarin dibeliin mama ya" aku mengangguk. Arya ke dapur. Kenapa rasanya pusing sekali. Kepalaku terasa berat. Arya kembali membawa segelas susu.

"Minum ini baby" katanya. Dia membantuku bangun dan aku meminum susunya. Rasanya hangat di perutku. Setelah menunggu beberapa saat dan gak mual kuteruskan meminum susu sampai habis. "Kamu istirahat ya baby" aku mengangguk.

****

POV Arya.

Aku sangat bahagia mendengar Amanda hamil. Buah cinta kami telah tumbuh di rahimnya. Seperti tidak percaya dengan apa yang ada dalam hidupku saat ini tiap malam kupandangi istriku yang cantik itu. Begitu sangat meneduhkan sekali wajahnya. Kupegang lembut perutnya. Rasa bahagia tak bisa kugambarkan dengan kata-kata. Terimakasih Manda.

Hari-hari manda yang biasanya dia memasak kini sangat malas untuk berkatifitas. Mama setiap hari mengiriminya makanan dan buah-buahan. Juga tak lupa vitamin pun dikirimnya. Papa sampai menyuruh Erlin , karyawan hotel kami dan juga teman kilat manda (karena mereka berkenalan begitu singkat dan menjadi dekat) untuk menjadi penjaga manda jika aku belum pulang kerja.

Teringat ucapan manda semalam yang ingin berziarah ke makam pendonor jantungku , aku akan mengurungkan niatku mengajaknya hari ini. Sepertinya kondisi manda sangat lemah untuk diajak bepergian. Aku menelpon Gavin.

"Gavin.."

"Iya tuan. Ada yang bisa saya bantu ?"

"Hari ini saya gak ke kantor. Handle semua kerjaan saya hari ini ya"

"Baik tuan"

Aku tak ingin pergi meninggalkan Manda dalam kondisi seperti ini. Aku ingin menemaninya. Ponsel manda berdering. Kulihat itu panggilan dari mama.

"Manda sayang , gimana keadaanmu ?"

"Ini Arya Ma.."

"Dimana Manda , Arya ?"

"Tidur ma. Dia habis muntah"

"Ooh itu biasa sayang dalam kehamilan muda. Kamu temani dia. Kalo ada apa-apa kabari mama ya."

"Iya Ma.."

Aku tersenyum memikirkan orang tuaku begitu sayang padanya. Amanda kamu memang wanita yang menarik baby. Semua orang sangat menyayangimu. Memikirkan hal ini membuat jantungku berdegup kencang. Aku tak tau apa alasannya yang jelas jantung ini selalu berdegup kencang jika menyangkut apapun tentang Amanda. Sepertinya jika dia bisa bicara dia akan mengatakan bahwa sangat menyayangi istri cantikku itu juga.

****

Aku terbangun. Kulihat jam di dinding sudah pukul 11.00 siang. Kemana Arya. Aku keluar dari kamar. Kulihat Arya sedang merokok di ruang tengah. Saat dia melihatku cepat-cepat dia mematikan rokoknya dan berlari memelukku.

"Baby..gimana badannya ?"

"Kamu bau rokok. Aku gak suka Arya" kataku dengan menepis pelukannya. "Ok ok aku mandi" dan berlalu ke kamar mandi.

Aku membuat susu. Pusing dikepalaku sedikit hilang. Kulihat sekitar sepertinya Erlin tak datang karena Arya berada di rumah. Sebentar lagi jam makan siang kuputuskan membuat omelete.

Your Heartbeat (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang