YOUR HEARTBEAT : BAB 26

1.9K 211 9
                                    

Seminggu ini Arya sibuk di hotel , sehingga aku dijemput oleh Mama dan pulang ke rumah Arya. Papa sampai menyuruh Erlin mengurusku di rumah.

Yang kulakukan hanyalah berbaring dan memainkan ponsel. Papa melarangku melakukan apapun. Sungguh aku bosan. Huhuhu

Kulihat fotoku dengan Arya di ponsel. Aku merindukannya.

Arya..kamu kapan pulang ?

Tidak menunggu waktu lama Arya membalas pesanku.

Sabar baby...

Kenapa jawabnya sabar terus. Hmm aku udah mau mati merindukan dia. Aku mengelus perutku yang sudah terlihat gembung dengan pelan. "Kamu kangen papa nggak ? Kangen ya. Mama juga kangen sama papa"

Arya..aku kangen.

Kuberanikan diri mengirim pesan itu pada Arya. Aku yakin dia tersenyum membaca ini. Meskipun sudah menikah beberapa bulan dengannya. Aku jarang sekali mengucapkannya. Aku malu.

Kangen sama si joni ?

Sudah aku duga pasti balasannya sangat menyebalkan. Namun aku suka.

Cepet pulang ya Arya. Love you.

Aku meletakkan ponselku disebelahku dan berbaring miring ke kiri. Entahlah posisi ini sungguh sangat enak dan membuat nyaman. Usia kandunganku memasuki minggu ke 10. Rasa mual dan pusing sudah berkurang kurasakan. Tiba-tiba pintu kamarku terbuka. Pasti Erlin. "Lin , tolong bikinin aku susu dong. Pake es batu kayak kemarin kamu bikin itu. Enak" kataku.

Erlin tak menyahut. Langkah kaki itu melangkah begitu dekat padaku. Aku berbalik. "Surpriseeee...." teriak Arya.

"Aryaa....." aku bangkit dan memeluknya. "Baby baby.. pelan-pelan dong." Sambil mengelus rambutku. Menciumnya dengan lembut. Kupukul bahunya. "Aduhh sakit baby"

"Kenapa gak bilang kalo mau pulang hari ini ?"

"Biar surprise dong.." aku memeluknya sekali lagi. "Kamu kangen aku ya ?"

Aku meliriknya sambil mencibirkan bibir. "Gaaaakk" teriakku. Lalu dia berjongkok dan mengelus perutku. "Kalo anak papa pasti kangen ya sama papa. Biarin aja kalo mama gak kangen ya. Nanti malam papa jengukin kamu" katanya sambil mencium perutku.

****

POV Arya.

Hari ini sepettinya hari yang sangat buruk untukku. Entahlah sedari bangun tidur kepalaku terasa berat dan pusing yang amat menyiksa. Perutku tiba-tiba saja mual dan menguras seluruh isi sarapan pagi hari ini. Aku tak mengerti apa yang terjadi denganku. Apa aku masuk angin karena semalam sudah melakukan perang kulit dengan Manda.

Aku bersandar di dinding kamar mandi seraya memijat keningku pelan. Aku teringat Amanda pernah mengalami ini sewaktu kandungannya berusia sebulan. Apa aku sedang ngidam sekarang. Huh kalo iya sebaiknya aku putuskan mempunyai anak satu saja. Karena rasanya memang benar-benar menyiksa. Apalagi Amanda yang setiap hari merasakannya. Kasian dia.

Tok tok tok

"Arya..kamu gak apa-apa ?" Amanda di balik pintu kamar mandi. Suaranya terdengar panik. "Arya mendingan hari ini kamu libur aja ya. Kamu sakit kayak gitu ?" Katanya lagi.

Your Heartbeat (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang