YOUR HEARTBEAT : BAB 46

1.5K 184 7
                                    

Vitamin liat bang Willy dulu yaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Vitamin liat bang Willy dulu yaa...

POV Amanda.

Aku tau kejadian semalam membuat beban pikiran Arya. Aku mencoba menghiburnya sejak semalam. Mengatakan lelucon yang sebenarnya sangat absurd. Melakukan penyatuan dengannya jam dua dini hari. Sekuat apapun aku menghiburnya pasti nggak mudah untuk Arya melepaskan rumah ini. Rumah yang dia dapatkan dari jerih payah pertamanya sebagai karyawan hotel biasa waktu itu.
Aku teringat perbincangan kami semalam setelah penyatuan itu.

"Mas , besok kita sewa truk aja gimana ?" Tanyaku sambil bersandar di dada bidangnya.

"Buat apa baby ?"

"Iya buat angkut barang-barang kita disinilah mas. Kayak kulkas , mesin cuci , lemari , itu tuh tv dan lain-lain kan banyak itu." Kataku sambil menunjuk segala benda yang ada di rumah.

"Hahaha..sekalian aja kita angkut nih apartement nya biar kita kayak keong baby." Candanya membuat kami berdua tertawa.

"Tapikan sayang mas.."

"Udah nggak apa-apa. Ntar kita beli lagi."

Aku mengangguk setuju. Sebenarnya bukan perabot dan segala benda yang ada dalam rumah ini yang paling berkesan bagi Arya. Tapi kenangannya. Disinilah kami memulai cinta kami. Disini juga awal dari kisah kami. Awal Arya meniti karir. Willy sudah benar-benar keterlaluan. Semoga Arya dan papa bisa menemukan cara agar Willy jera dan menjadi orang yang lebih baik lagi.

*****

Pukul 06.00 aku dan Arya sudah rapi. Kami merapikan semua tempat dan membawa barang yang penting. Aku merasa berat meninggalkan rumah ini. Meskipun aku belum setahun tinggal disini tapi kenangannya begitu melekat. Aku menatap sekililing , bayangan di setiap sudut rumah terlihat dalam benakku.

"Baby.. kenapa rasanya berat ya meninggalkan rumah ini ?" Tanya Arya sambil merangkulku. Pandangannya menebar ke segala sudut rumah.

Aku menundukkan kepala sejenak , kemudian menatapnya. Aku tau ini sangat berat baginya tapi tak mungkin juga harus bertahan disini dalam keadaan seperti ini. "Lalu kamu mau tinggal disini bersama Willy , mas ?" Godaku padanya.

"Yaa , enggaklah baby."

"Yaa udah ayo mas." Kataku sambil menariknya. Dia mengangguk lemas , aku menggandeng tangannya keluar dari apartemen kami. Arya memberikan kunci pada resepsionis. Kami masuk mobil bersama. Di dalam mobil pun , Arya menatap lurus ke belakang. Melihat gedung bertingkat apartmentnya.

"Mas.. udaah yaa jangan sedih ya. Kita pergi yuk. Kamu juga harus ke hotel kan.. ?" Arya mengangguk. "Emm mas tapi kita kemana sekarang ? Rumah mama ?" Tanyaku. Dia membelalakkan mata dan tersenyum kecil tiba-tiba.

"Oh iyaa baby.." aku berdehem dan menoleh ke arahnya. "Aku punya kejutan untukmu." Katanya lagi.

"Apa ?" Tanyaku dengan penuh penasaran. Arya hanya menyunggingkan senyum tak menjawabnya. Tatapannya lurus ke depan melihat jalanan.

Your Heartbeat (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang