YOUR HEARTBEAT : BAB 34

1.6K 199 9
                                    

POV Arya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

POV Arya.

Semua rumah nenek sudah aku renovasi. Segala perabot dan sesuatu yang rusak sudah aku perbaiki kemarin. Pagi ini aku masih di desa tempat nenek Amanda tinggal. Rasanya nyaman sekali pergi dari hiruk pikuk kota yang tak pernah tidur setiap hari.

Manda sedang mencuci piring bekas kita sarapan pagi. Cantik sekali istriku. Entah belum atau sudah mandipun selalu mengirim signal kepada joni agar segera berdiri tegak grak tanpa di aba-aba.

"Baby..."

"Hmm"

"Habis ini kita mau ngapain lagi ?"

Manda melihatku dengan mengernyitkan dahiku. "Aku mau nyuci baju. Disini gak ada mesin cuci jadi harus manual mas." Jawabnya.

Aku mengangguk lesu. Menunduk melihat joni yang pasti sedang sedih di dalam sana tak bisa menengok adiknya yang berada di dalam perut mama.

Kunyalakan rokokku dan mulai menghisapnya dalam-dalam. "Mas , kamu gak balik ?"

Aku menaruh rokokku di asbak dan  melipat tanganku sambil menatapnya tajam. "Emang boleh aku balik besok ?"

Amanda tersenyum dan mengangkat sebelah alisnya. "Kamu nggak apa-apa aku tinggal sendiri ?" Tanyaku lagi padanya. Amanda mengangguk pelan namun sorot matanya seolah berkata "jangan pergi ya". Aku yakin pasti dia sedang memendam kesedihannya jika harus berpisah dariku.

"Nggak apa-apa mas. Emm apa kita pulang aja ke apartment ? Kan disini udah selesai ?" Katanya lagi. "Kamu yakin ? Katanya masih mau disini. Nanti aku pulang kesini aja baby gapapa" kataku dengan mengelus rambut panjangnya.

"Nanti kalo mas capek gimana ?"

"Enggakk baby.." kukecup puncak kepalanya , Manda memelukku erat. "Aku tunggu ya mas" membuat jantung ini berdegup kencang. Aku belai lembut perutnya yang sudah membuncit itu.

 Aku belai lembut perutnya yang sudah membuncit itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


*****

"Mass... ihh apaan sih. Lepasiinn.. aku belum selesai nyuci tau" rengekku. Arya melepaskan cengkeramannya padaku. "Berdiri. Ayo beli mesin cuci" katanya.

Your Heartbeat (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang