YOUR HEARTBEAT : BAB 55

1.9K 181 15
                                    

Aku segera sampai di rumah lama orang tua Willy. Darahku seolah mendidih karena perbuatannya ini. Dua kali sudah dia mencoba membawa kabur istriku hanya untuk menyakiti aku.

Anak buah Papa berpencar. Aku masuk dari pintu utama yang memang tak ada penjaganya. Rumah lama ini sangat usang dari luar namun setelah masuk benar-benar pemandangan yang berbeda. Sangat mewah dan antik.

Gavin dan anak buah papa berpencar ke segala arah. Aku menaiki tangga untuk mencari dimana Amanda.

Prok prok prok...

"Akhirnya lo datang juga kakak sepupuku."

Aku terkejut saat Willy keluar dari tangga dengan bertepuk tangan. Diikuti oleh dua pengawalnya yang memegang Amanda dan menodongkan pistol di perutnya. Benar-benar kurang ajar. Aku tak mau gegabah , salah langkah sekali saja pasti nyawa Amanda menjadi taruhannya.

"Apa maumu sebenarnya Willy ?"

Willy berjalan mendekatiku. Menatap tajam mataku. Tanganku benar-benar gatal untuk menghajarnya.

"Mau gue ? Hahaha lo tau mau gue apa." Jawabnya sambil berjalan memutariku.

"Harta warisan ? Gue akan berikan. Tapi , lepaskan istri gue." Dia berhenti tepat di belakangku. Memegang bahuku.

"Hahhaa Harta ? Enggak. Gue nggak mau. Gue mau dia. Istri lo." Katanya sambil tertawa. Kemarahanku sudah tak lagi bisa aku tahan. Aku menarik tangannya di bahuku dan memutar badanku. Dan mulai menghajarnya hingga brutal.

"Maaaasss.. maass jangaan maass. Mas Aryaaaa..." teriak Amanda. Aku tak menghiraukan apapun saat ini. Aku hanya ingin memberi pelajaran bajingan cilik ini.

"Maaaasss...aaarrgghhh..." teriak Amanda. Aku menoleh ke arah Amanda. Dia kesakitan sambil memegang perutnya. "Baby..."

Aku akan berlari mengejar Amanda. Tapi , Willy memegang kakiku membuatku terjatuh dan mulai menghajarku. Aku membalasnya dengan brutal. Memar di tubuhku tak lagi aku rasakan.

"Lepaaasskan istri gue. Lepaaaass.." saat mereka menarik tangan Amanda , Gavin datang dari belakang mereka dan langsung menghajarnya. Amanda berlari ke arahku. Aku memeluknya dan segera membopongnya pergi darisana.

"Mas...aarrgghh sakitt..." erangnya.

"Sabar ya baby.." aku sedikit berlari dan panik melihat kondisi Amanda. Aku berharap calon anakku akan baik-baik saja.

"Aryaaaa... ini belum berakhir" teriak Willy dari jauh. Entah apa yang akan dilakukkannya saat ini aku sungguh sangat tidak peduli dengannya.

Tiba-tiba..

"Doooooooorrr..."

Amanda terkejut. Aku dan dia saling berpandangan. Aku berbalik dan melihat apa yang terjadi.

Buugghh

"Aarrggghh..."

Willy jatuh tersungkur. Dia tertembak oleh seorang polisi. Mereka mengerumuni Willy. Aku berbalik tak menghiraukannya , segera pergi meninggalkan rumah itu.

Di depan sudah tersedia ambulan yang mungkin di siapkan oleh Gavin.

"Tolong cepat tolong istri saya. Dia kesakitan." Petugas medis itu segera melakukan penanganan kepada Amanda.

"Pak Arya Pramarta , kami akan mengamankan saudara Willy. Kami akan larikan saudara Willy ke Rumah Sakit. Pak Arya bisa ke kantor untuk dimintai keterangan terkait penculikan istri bapak ?"

"Bisa. Nanti saya kesana." Jawabku cepat. Ambulan membawa Amanda ke Rumah Sakit , aku bergegas menyusul dengan Gavin.

****

Your Heartbeat (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang