Sasuke : *natap (Name)
(Name) : "Gue jadi ngeri, anj*ng."
~~~ Happy Reading ~~~
Beberapa jam setelah itu, (Name) perlahan-lahan mulai terbangun dari tidurnya. Dia menyadari kalau dirinya tidak sedang berada dalam kamarnya. (Name) sekilas tampak panik, tapi dia harus menjaga image cool-nya.
"Ah kau sudah bangun rupanya," kata Naruto yang baru saja datang.
(Name) melihat tangannya dan kakinya yang di ikat.
'Apa ini yang dimaksud dengan penculikan secara diam-diam?' batin (Name).
Bukan cuma Naruto saja yang datang, teman-temannya yang lainnya juga datang. (Name) mulai keringat dingin karena melihat ada Ino dan Sasuke. Dia takut kalau rahasianya terbongkar karna jutsu dari klan Yamanaka dan mata sharingan dari klan Uchiha.
"Maaf kalau kami menculikmu saat kau tidur. Kami hanya memastikan apakah kau ini adalah reinkarnasi dari sahabat kami." jelas Naruto yang tak ingin membuat anak kecil itu menjadi salah paham.
Mendadak (Name) tak bisa menggerakkan tubuhnya. Dia melihat kalau bayangannya diikat oleh Shikamaru menggunakan jutsu klan Nara. Dia tak bisa menggunakan ninjutsu kalau bayangannya diikat oleh jutsu klan Nara.
'Okaa-san, Haguromo-nii, Hamura-nii, Ashura, Indra. Tolong aku, kalau begini terus identitasku akan mereka tahu.' batin (Name).
"Ino, kau tahu apa yang harus kau lakukan," kata Naruto kepada istri dari Sai.
"Ha'i." Ino berjalan ke hadapan (Name), "Shinranshin no Jutsu."
(Name) seketika tidak sadarkan dir sedangkan Ino masuk ke dalam pikiran (Name). Tapi saat dia berada di sana, yang hanya dia lihat hanyalah dimensi yang serba putih dan kosong saja. Mendadak muncul 3 mata raksasa yaitu mata sharingan, mata byakugan dan mata rinnegan. Ketiga mata tersebut menatap tajam ke arah Ino dan dalam kedipan mata saja Ino terhempas keras keluar dari pikiran (Name).
Ino kembali ke tubuh aslinya dan ngos-ngosan setelah keluar dari pikiran (Name). "Maaf Naruto, aku tidak bisa melakukannya karna ada sesuatu yang membuatku tidak bisa menjangkaunya. Seperti ada yang sengaja membuat pelindung kepadanya agar aku tidak bisa menjangkaunya."
Shikamaru menatap malas kepada sang hokage. "Sekarang apa yang harus kita lakukan, Naruto? Bahkan Ino saja tidak bisa menjangkau seluruh memori ingatan anak ini."
"Untuk sekarang kita akan melihat perkembangan anak ini."
Mereka semua saling bertatapan.
"Biarkan aku saja yang menjaga anak ini, Naruto." Shikamaru angkat suara.
Sasuke menatap tajam ke arah Shikamaru. "Kenapa harus kau yang menjaga (Name)? Aku yang seharusnya menjaganya karna aku lebih mengenal (Name) dari kalian semua!"
Shikamaru menatap tajam balik ke Sasuke. "Kau bercanda soal kau lebih mengenal (Name) dari kami semua? Jangan bercanda, Uchiha sialan!"
Shikamaru menghantamkan tinju ke arah wajah Sasuke. Dia lalu menarik kasar ke arah kerah jubah Sasuke.
"Jangan bercanda kau bajingan! Kau pikir kau itu lebih mengenal (Name) dari kami semua hanya karena kau dan dia dibesarkan secara bersama-sama dan berasal dari klan yang sama! Kalau kau memang berpikir seperti itu, kenapa kau harus meninggalkan desa dulu hanya demi membalaskan dendam kepada kakak laki-lakimu."
"Shikamaru, hentikan itu!" Sakura mencoba melerai kedua orang itu.
"Biarkan Uchiha bajingan ini tahu, apa yang kau, (Name) dan Naruto alami selama dia menjadi ninja pelarian."
"...."
"Aku paling benci melihat (Name) yang tersenyum seolah-olah dia baik-baik saja tapi sebenarnya dia tidak baik-baik saja. Kalau saja kau tidak menjadi ninja pelarian, Sasuke mungkin (Name) tidak akan menderita karnamu! Ini semua salahmu, Sasuke!"
Sasuke menatap datar ke arah Shikamaru. "Kau mengatakan seolah-olah kau sudah merasa kuat pada waktu itu, Shikamaru. Apa kau lupa, kalau kalian semua itu sangat lemah dan (Name) yang selalu melindungi kalian tak peduli dia harus mati atau terluka parah."
Kedua istri dari kedua pria itu mencoba menghentikan mereka.
"Sasuke, Shikamaru, berhenti bertengkar kalian berdua! Masalah ini tidak selesai kalau kalian berdua hanya bertengkar terus!" terlihat Naruto yang benar-benar sudah marah.
Shikamaru menenangkan diri dan pikirannya. Dia melepaskan kerah jubah Sasuke dan menatap serius kepada Naruto.
"Aku bisa menjaga anak ini. Temari juga bisa menjaganya dengan baik. Kami akan mengawasi perkembangannya dan melaporkannya kepadamu, Naruto." jelas Shikamaru yang benar-benar serius dengan keputusannya.
"Aku jamin, kalau kami bisa menjaganya, Naruto." tambah Temari selaku istri dari Shikamaru.
"Baiklah, kalau itu maumu, Shikamaru."
Shikamaru menatap penuh kemenangan ke arah Sasuke. Dia merasa senang karna bisa mengalahkan Sasuke dalam adu debat memperebutkan siapa yang akan mengawasi anak yang mereka yakini adalah reinkarnasi dari (Name).
'Jangan kau mengira kalau hanya klan Uchiha adalah klan yang cerdas di Konohagakure. Klan Nara lebih baik dari klanmu, Sasuke.' batin Shikamaru.
Sedangkan Sasuke merasa sangat marah di dalam hatinya. Apalagi Naruto yang seenaknya mengizinkan seseorang untuk mengawasi (Name).
~~~ Bersambung ~~~