Chapter 15

2.4K 304 3
                                    

~~~ Happy Reading ~~~

Saat berada di akademi, secara diam-diam (Name) mengikuti Boruto, Shikadai dan Inojin. Ketiga anak laki-laki itu berlari menghindari Metal. (Name) menggunakan doujutsu miliknya dan melihat Metal seperti diselimuti oleh aura berwarna ungu.

Bisa dia lihat ketiga anak itu mencoba mengalahkan Metal yang sedang diselimuti oleh aura berwarna ungu. (Name) akui kalau Metal sebenarnya hebat. Mungkin bisa dibilang dalam kemampuan melempar senjata seperti mirip dengan Temari. Sedangkan taijutsu hampir sama dengan Lee waktu masih anak-anak dulu.

Untung sekarang dirinya tidak ingin ikut campur. Dia ingin melihat bagaimana mereka bertiga itu bisa menghentikan Metal. Hingga Metal berada di puncaknya. (Name) hampir saja mengeluarkan senjatanya karna melihat Metal yang sudah berada di puncaknya. Tapi beberapa saat kemudian Metal kembali seperti semula. Aura ungu yang menyelimuti Metal telah menghilang dan meninggalkan tubuh anak laki-laki itu.

Shikadai meminta maaf atas ucapannya kemarin. Dia bahkan memuji Metal yang lebih hebat dalam taijutsu. (Name) tersenyum kecil dan dia langsung teleport ke dalam kelasnya.

'Sepertinya ada pengganti Naruto di masa depan ini.' batin (Name).

Hingga tak terasa hari pun telah menjelang sore. Boruto pulang dengan rasa yang lelah.

"Tadaima."

Himawari berlari menghampiri Boruto. "Onii-chan, okaeri!"

"Ah, Himawari, tadaima."

"Okaeri, Boruto. Kamu pulang tepat saat makan malam sudah siap," kata Hinata.

"Hari ini aku benar-benar memperhatikan sensei saat di kelas dan itu membuatku jadi sangat lapar!"

Hinata menatap bingung ke Boruto. "Cuma hari ini?"

Boruto pun menjadi panik. "Maksudku...hari ini banyak hal yang harus kami pelajari, jadi...ahahaha."

"Onii-chan, setelah makan malam nanti kita main, yuk!" aja Himawari.

"Setelah makan malam nii-chan harus belajar."

Himawari menggembungkan kedua pipinya. Boruto lalu sedikit membungkukkan tubuhnya dan menatap kedua mata Himawari.

"Omong-omong, kaa-san...yang ada di mata kaa-san itu, namanya byakuyan, kan?"

"Itu benar. Kaa-san, pamanmu, temannya kaa-san dan seluruh klan Hyuga memiliki kemampuan itu. Memangnya kenapa?"

"Oh tidak apa-apa. Aku penasaran apakah benar kaa-san bisa melihat segalanya dengan kekuatan itu."

"Benar, kamu bisa melihat segalanya secara tembus pandang dari jarak jauh dan kamu juga bisa melihat chakra orang lain."

'Chakra?' Boruto jadi teringat dengan aura ungu yang menyelimuti Denki. 'Apa yang kulihat waktu itu namanya chakra?'

Boruto jadi ragu kalau itu benar.

"Ano, kaa-chan..."

Tidak lama terdengar suara Naruto yang baru saja pulang. Himawari dan Hinata berjalan menghampiri Naruto.

"Papa!"

"Kamu pulang lebih awal hari ini."

"Ya...akhirnya semua pekerjaan lemburku sudah selesai."

"Makan malam sudah siap, kamu mau makan dulu?"

"Terima kasih...tapi aku langsung tidur saja."

"Baiklah. Selamat malam."

Boruto berdiri di balik pintu dapur. "Dia bahkan tidak mau memakan masakan yang sudah disiapkan kaa-chan? Baka oyaji."

Di tempat (Name), tampak dia sedang makan malam bersama dengan keluarga Nara.

"(Name), bagaimana dengan Shikadai selama di akademi tadi?" tanya Temari.

"Dia dan Boruto tidak membuat masalah lagi, kaa-san. Mungkin sekarang dia mendapatkan pelajarannya."

"Syukurlah kalau dia tidak membuat masalah lagi akademi. Tolong ya (Name), tetap awasi Shikadai selama di akademi."

(Name) hanya menganggukkan kepalanya. Dia kembali memakan makan malamnya.

~~~ Bersambung ~~~

Little Bijuu 4 (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang