Chapter 12

2.5K 309 2
                                    

~~~ Happy Reading ~~~

"Minggir, minggir!" Shikadai, Inojin berbalik ke belakang dan melihat Boruto sedang memegang Fuuma Shuriken. "Kalau aku sih pakai ini..."

"Eh! Bukankah itu sangat berbahaya?!" kata Shikadai.

"Fuuma Shuriken! Majulah!" Boruto melempar shuriken berukuran raksasa itu, mereka langsung menghindari Fuuma Shuriken kecuali Metal.

"Shuriken yang tak stabil seperti itu.... Dengan tendanganku pasti akan-!"

"Metal-kun!" teriak Sumire yang memperingatkan Metal.

"Ko-Konoha Senpu!"

(Name) melihat Metal yang malah tersangkut dan ikut dengan Fuuma Shuriken itu terbang. Mereka langsung berlari menghampiri Metal.

"Apa kau terluka?!" - (Shino)

"Y-Ya." - (Metal)

"Namamu Metal, ya? Maaf, maaf!" - (Boruto)

"Lagi-lagi kenakalanmu, ya?" - (Shino)

"Dari mana kau mendapatkannya? Bukannya seharusnya kau belum bisa menggunakan Fuuma Shuriken?" - (Inojin)

"Yah, tadi ada di loker, sih..." - (Boruto)

"Hei! Jangan seenaknya menggunakan Fuuma Shuriken milikku, dong!" - (Iwabe)

"Oh, jadi punyamu, ya?" - (Boruto)

"Kalian... Semuanya, setelah pelajaran selesai datanglah ke ruang guru, ya." - (Shino)

"Heee?!" - (Boruto)

"Jangan mengeluh." - (Shino)

"Kenapa kami juga kena?" - (Shikadai)

"Kami tak melakukan apapun." - (Inojin)

"Itulah yang namanya tanggungan bersama." - (Shino)

'Yang seperti ini harusnya mudah bagiku. Percuma saja.... Saat aku gugup, pasti semuanya berantakan.' - (Metal)

(Name) hanya bisa menghela nafasnya. Tiba-tiba seorang anak perempuan dengan lambang klan Hyuga di belakangnya berlari menghampiri (Name).

"(Name)-sama! Apa kau ada waktu hari ini? Aku ingin mengajakmu makan bersama denganku dan kembarku, iya kan Naoki-kun?"

"Tch, kau sendiri yang minta soal itu, Naomi."

"Heee~~ padahal kau yang paling semangat tadinya."

'Mereka berdua ini, bukannya anak dari Neji? Aku tidak menyangka kalau dia akan membentuk keluarganya dan tidak sia-sia juga aku menyelamatkannya.' batin (Y/n).

"Jadi bagaimana, (Name)-sama?" tanya Naomi dengan tatapan memelasnya.

"Ah, gomen Naomi, aku tidak bisa hari ini karna sedang sibuk. Bagaimana kalau lusa?"

Naomi menghela nafas pasrahnya. "Iya tidak apa-apa. Kalau begitu, kami pergi dulu, jaa-nee (Name)-sama! Ayo, Naoki-kun."

Sebelum si Hyuga kembar itu pergi, nampak Naomi berjalan menghampiri Boruto. Gadis itu memarahi sekaligus mengomeli Boruto karna sudah menarik (Name) ke dalam permasalahan yang dibuat oleh dia. Sedangkan Boruto hanya bisa menghela nafas mendengar sepupunya itu memarahinya dan mengomeli dia.

Mereka lalu berjalan menuju ke ruang guru.

"Saat muda dulu aku pun juga pernah nakal, jadi bukan berarti aku tak mengerti, tapi yang jelas, kenakalan kalian benar-benar mengganggu." - (Shino)

"Padahal yang menggangu itu hanya beberapa dari kami." - (Shikadai)

"Kau telah memberi contoh buruk pada teman-temanmu yang lain. Kuperintahkan kalian untuk melakukan pekerjaan suka rela di luar kelas." - (Shino)

"Sa-Saya juga?" - (Metal)

"Saya juga?" - (Sumire)

"Hn?" - (Name)

"Kalian bertiga akan menjadi pengawas mereka. Tolong, ya." - (Shino)

"Kenapa aku juga?" - (Iwabe)

"Sejak awal, membawa senjata tak berizin ke sekolah itu melanggar peraturan." - (Shino)

Mereka berjalan menuju ke tempat tujuan mereka. Ternyata mereka disuruh untuk memperbaiki patung wajah Naruto yang sempat dirusak karna ulah Boruto di hari pertama masuk akademi ninja.

"Oh, ini ya..." gumam Boruto.

"Bukannya itu patung yang rusak karena ulahmu?" tanya Shikadai.

Seorang pria datang menghadap mereka. "Yo, aku sudah menunggu kalian, lo! Kalian murid-murid dari akademi, kan? Shino-sensei sudah cerita, lo. Perbaikan di sini membutuhkan kehati-hatian ekstra, tapi anggap saja ini bagian dari latihan ninjutsu kalian dan berjuanglah, ya!"

"Baik! Mohon bantuannya!"

Mereka mulai memperbaiki patung wajah hokage.

"Aduh, apa tak ada semacam ninjutsu yang bisa memperbaiki semuanya sekaligus?" - (Boruto)

'Sebenarnya aku bisa melakukannya dengan menggunakan doujutsu, tapi itu sama saja aku membongkar penyamaranku.' - (Name)

"Sebenarnya kaulah yang harus memperbaiki semuanya sendirian." - (Shikadai)

"Hal ini pasti sangat merepotkan bagi kalian ya, ketua kelas, (Name)..." - (Shikadai)

"Aku sudah biasa, jadi kau tak perlu mengkhawatirkanku." - (Name)

"Aku tak apa, karena aku menyukai konstruksi. Dan lagi, bisa memperbaiki patung Hokage merupakan suatu kehormatan tersendiri bagiku." - (Sumire)

"Ketua kelas memang cepat banget ngertinya!" - (Boruto)

~~~ Bersambung ~~~

Little Bijuu 4 (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang