~~~ Happy Reading ~~~
Sudah beberapa bulan (Name) tinggal bersama dengan keluarga Shikadai. Shikamaru mendaftarkan (Name) di sekolah ninja yang sama dengan Shikadai. Katanya sih biar mereka berdua sama-sama bersekolah. Sekaligus Shikadai bisa memperhatikan perkembangan yang terjadi kepada (Name) dan melaporkannya kepada dia atau Temari.
Tak terasa hari pertama masuk sekolah ninja telah tiba. Di pagi yang cerah terlihat (Name) yang sedang membangunkan Shikadai.
"Shika-kun, ayo bangun. Ini sudah pagi dan hari ini adalah hari masuk ke sekolah ninja." (Name) mengguncang tubuh Shikadai.
Shikadai masih belum bangun. Terpaksa (Name) menggunakan cara itu untuk membangunkan saudara angkatnya itu. Jari telunjuknya menyentuh pinggang Shikadai dan dia mulai mengalirkan sedikit listrik ke jarinya tersebut. Membuat Shikadai otomatis langsung terbangun karna merasakan ada sesuatu yang menyetrum pinggangnya.
"Cepatlah bersiap-siap, okaa-san sudah memasak sarapan pagi untuk kita." (Name) berjalan meninggalkan kamar Shikadai.
Timeskip beberapa saat kemudian
"Okaa-san, kami berangkat dulu." pamit Shikadai kepada ibunya.
"Hati-hati di jalan dan jangan berbuat ulah Shikadai. Kalau dia berbuat ulah kau boleh menghukumnya, (Name)-chan."
(Name) menganggukkan kepala dan melambaikan tangannya. Dia dan Shikadai berjalan menuju ke rumah Boruto. Tetapi sesampainya mereka berdua di sana, ibu Boruto yang tak lain adalah Hinata mengatakan kepada mereka bahwa Boruto masih tidur di dalam kamar. (Name) dan Shikadai tak punya pilihan selain duluan pergi ke sekolah. Mereka tidak ingin mendapatkan Omelan dari ibu mereka.
Beruntung mereka sampai di waktu yang tepat di sekolah. Mereka secara tidak sengaja bertemu dengan Inojin.
"Ohayou, Shikadai, (Name)." sapa Inojin.
"Yo Inojin." sapa balik Shikadai dan (Name) hanya melambai tangan saja.
"Dimana Boruto? Biasanya bareng sama kalian berdua?"
"Dia bisa tidur di rumah, aku tidak tahu apakah dia benar-benar ingat kalau hari ini adalah hari pertama masuk sekolah."
"Mungkin dia bermain sampai subuh. Makanya dia terlambat bangun."
Tiba-tiba muncul suara yang memanggil nama gadis yang ada di samping Shikadai.
"(Name)-chan!"
Ternyata yang memanggilnya adalah Chōchō. Dan di samping Chōchō, ada Sarada. (Name) pamit kepada Shikadai dan Inojin, kemudian berjalan menghampiri Chōchō juga Sarada. Hingga tak terasa waktu terus berjalan dan acara penyambutan siswa baru dimulai. Yang meresmikan acara tersebut adalah hokage ketujuh, ditemani dengan para guru juga para staff sekolah.
Tidak disangka sebuah gerbong kereta keluar dari jalur. Lalu menabrak setengah wajah patung hokage ketujuh sampai hancur.
"Uzumaki Boruto, sudah datang!" Boruto dengan gaya sombongnya keluar dari dalam gerbong kereta tersebut.
(Name) menghela nafas. 'Tidak bapaknya, tidak anaknya, mereka berdua sama-sama tukang pembuat ulah.'
Acara penyambutan siswa baru telah selesai. (Name) meninggalkan Boruto yang tampak akan dihukum oleh Konohamaru karna telah berbuat ulah.
"Ayo (Name), kita ke kelas." panggil Shikadai kepada saudari angkatnya itu.
(Name) hanya menganggukkan kepala dan mengikuti Shikadai bersama dengan lainnya. Dirinya tak menyangka kalau dia sekelas bersama dengan Shikadai dan kawan-kawannya. (Name) merasa bersyukur bisa sekelas dengan mereka semua. Shikadai menyadari Kalau jalan (Name) terlalu lambat. Dia memutuskan untuk menggandeng tangan (Name) agar gadis tersebut tidak tersesat.
~~~ Bersambung ~~~