Chapter 11

2.6K 349 26
                                    

~~~ Happy Reading ~~~

Sepulang dari akademi, (Name) melepaskan sepatunya dan meletakkannya di rak sepatu. Temari yang kebetulan sedang berada di rumah, tak sengaja melihat (Name) sudah pulang.

"(Name)? Di mana Shikadai? Kenapa dia tidak pulang bersamamu?"

"Katanya dia mau main bareng sama Boruto dulu, okaa-san."

"Hah, anak itu yah."

(Name) berjalan menuju ke arah kamarnya. Sesampainya ia di dalam kamar, (Name) menutup pintunya dan tak lupa mengunci pintunya juga. Dia berjalan menuju ke arah cermin yang ada di lemari bajunya. Dia memejamkan matanya dan membuka matanya lagi.

Ternyata dia hanya mencoba melihat doujutsu miliknya. "Rikugan, doujutsu jenis baru."

Cermin yang ada di hadapan (Name) seketika pecah. Beberapa pecahan kaca membuat sedikit luka di wajah cantik gadis itu. Tapi dengan cepat luka tersebut tertutup, kemudian menghilang tanpa meninggalkan jejak sama sekali. Berterima kasihlah kepada kemampuan regenerasinya yang sangat cepat.

(Name) menyentuh kembali cermin yang sudah hancur. Secara ajaib seluruh pecahan kaca melayang ke atas dan kembali ke posisinya di cermin tadi. Sehingga cermin yang tadinya hancur, kini telah kembali seperti semula lagi. (Name) Menon-aktifkan doujutsu miliknya dan pergi berbaring di atas tempat tidurnya.

Perlahan-lahan kedua matanya mulai terpejam dan bersiap untuk masuk ke dalam alam mimpinya. (Name) membuka matanya saat mendengar namanya dipanggil oleh seseorang. Saat dia membuka matanya, dia melihat Kaguya sedang berada di hadapannya.

"(Name), kau harus mulai berhati-hati, entah mengapa kaa-san merasakan kalau ada beberapa anggota Ootsutsuki akan datang dan mencoba menghancurkan dunia," ucap Kaguya.

Walaupun (Name) telah kembali ke dunia, tapi dia masih bisa mengunjungi orang-orang yang dia kenal yang telah meninggal dunia. Bahkan dia bisa mengunjungi Kaguya yang sedang di segel.

"Kau tak perlu khawatir kaa-san. Karna akulah yang paling kuat di antara keluarga ini."

Sebelum (Name) meninggal saat perang ninja dulu, dia telah menerima Kaguya sebagai ibunya walaupun Kaguya bukanlah ibu kandungnya. Begitu juga dengan semua anggota keluarga Ootsutsuki, yang sudah dia anggap seperti keluarganya sendiri.

Tak terasa malam hari pun telah tiba. (Name) pamit kepada ayahnya juga ibunya karna dia ingin pergi membeli beberapa alat ninja. Saat berada di perjalanan, dia melihat Sumire sedang berbicara kepada sesuatu. Tentu saja (Name) langsung bersembunyi di tempat yang aman. Dengan bantuan dari doujutsu miliknya, dia bisa melihat dengan siapa Sumire ajak bicara.

Keningnya mengerut melihat Sumire sedang berbicara dengan sebuah mahluk yang aneh. Menurut (Name), makhluk itu semacam hybrid. Tapi yang membuatnya sangat curiga, kenapa Sumire dan makhluk hybrid itu memiliki aura yang sama dengan orang-orang yang suka mengamuk tanpa jelas akhir-akhir ini.

'Atau jangan-jangan, Sumire pelaku dari semua kekacauan ini. Tapi untuk apa juga dia melakukan itu semua?'

(Name) menggunakan kemampuan teleportasi-nya dan kembali menuju ke rumah. Untuk sementara dia akan merahasiakannya kepada siapapun termasuk kepada teman-temannya juga keluarga Nara.

Tak terasa pagi telah tiba. Seperti biasa (Name) berangkat bersama dengan Shikadai. Saat pelajaran di mulai, mereka semua dimintai untuk latihan di luar sekolah atau bisa dibilang di tempat latihan.

"Mulai hari ini, kalian akan berlatih menggunakan shuriken. Kalian masih pemula. Tapi itu tidak masalah. Karena kalian telah menjadi murid akademi. Berhati-hatilah menggunakannya sehingga tak menyakiti diri sendiri atau teman kalian."

Salah satu shuriken mengarah ke Shino. Tapi dengan cepat Shino menghindarinya. Dan diikuti dengan murid-murid yang lainnya yang ikut melempar shuriken milik mereka. Dengan cepat Shino pergi dari situ dan mencari tempat yang aman.

"Tak ada yang mendengarkanku, ya..." gumam Shino.

Sumire mencoba melempar shurikennya tapi tidak kena target. "Lemparanku tak ada yang mengenai target."

(Name) melempar 4 shuriken di tangannya dan masing-masing shuriken-nya mengenai 4 target yang di pasang dalam sekali lemparan saja. "Kau harus mengarahkan shuriken-mu dengan benar, Sumire."

"Te-Terima kasih sudah mengingatkanku, (Name)-san."

'Ck, kenapa aku malah seperti sosok Hinata yang masih anak-anak dulu kalau aku melihat Sumire ini.' batin (Name).

"Menggambar jauh lebih menyenangkan daripada melakukan ini," kata Inojin.

"Yah, kita dipaksa untuk berlatih yang seperti ini di rumah." sambung Shikadai.

"Karena aku telah menyendiri di gunung dan berfokus berlatih, lemparan shuriken-ku sempurna!"

"Boleh juga." puji Shikadai, Inojin dan (Name) hanya angguk-angguk kepala.

'Shikadai-kun, Inojin-kun, (Name)-san melihatku.' batin Metal.

Sekali lagi Metal melempar shuriken-nya malah tidak sampai ke target. "Ahahaha, waduh, lemparanku sedikit meleset! Aneh banget, ya!"

Shikadai, (Name) dan Inojin hanya saling melempar tatapan bingung mereka.

~~~ Bersambung ~~~

Little Bijuu 4 (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang