~~~ Happy Reading ~~~
"Teganya! Meskipun mereka hanya kloning, bukannya kau membesarkan mereka layaknya anakmu sendiri?"
"Mereka itu hanya hidup sebagai organ-organ penggantiku. Hanya sebatas itu. Tidak perlu dikasihani. Karena para dasarnya, makhluk hidup itu tidak benar-benar mati."
"Apa maksudmu?" tanya Sakura dengan penuh keheranan.
"Makhluk hidup apapun, suatu saat jasadnya pasti akan membusuk. Namun, gen akan terus hidup melalui sel reproduksi tanpa are perubahan, dengan wujud keturunan. Itulah sistem yang kita sebut kehidupan. Yang disebut kematian itu...adalah wadah jasmani sekali pakai."
"Kau salah! Menganggap jasad sebagai wadah itu benar-benar sesat! Dalam tubuh juga terdapat perasaan juga tekad! Yang ada di antara orang tua dan anak itu tidak hanya pewarisan gen, tapi lebih dari itu!" Sakura teringat akan Sarada.
"Gen adalah inti sari kehidupan. Gen lemah akan sirna, dan gen kuat akan berkawin silang menjadi sesuatu yang lebih kuat. Itulah evolusi."
"Kau itu...tidak mengerti hal yang perlu dipahami sebagai orang tua!"
"Untuk berevolusi, pertikaian diperlukan untuk menyortir gen yang lebih kuat. Dalam berbagai pertikaian, ninjutsu dan kijutsu baru akan terus berkembang, dan shinobi yang kuat akan terpilih! Dahulu, di dunia ini ada organisasi bernama Akatsuki yang menebar pertikaian! Demi evolusi umat manusia, akan kubangkitkan Akatsuki juga (Name) Uchiha...dan akan kulanjutkan harapan Itachi Uchiha."
(Name) mendadak saja bersin. "Sepertinya ada yang sedang membicarakanku."
"Demi menghidupkan kembali Akatsuki dan (Name) Uchiha, aku akan membunuh Sasuke dan merampas sharingan-nya. Dia tak pantas menyandang nama Uchiha. Orang yang pantas menyandang nama itu...adalah aku, Shin Uchiha."
🎭🎭🎭
Sarada memejamkan kedua matanya ketika melihat shuriken raksasa milik Shin terbang menuju ke arahnya.
"Sarada!" teriak Sakura yang khawatir dengan Sarada.
"Sial, ini terlalu cepat!" Sasuke berdecak kesal.
Sebelum shuriken raksasa Shin menyentuh Sarada, muncul sosok mengenakan sebuah topeng rubah di wajahnya. Sosok itu muncul di samping Sarada, lalu menggendong Sarada untuk menghindari shuriken tersebut.
Sosok tersebut menghilang dan muncul di samping Sakura sambil menggendong Sarada. "Tolong jaga putrimu. Biar aku yang melawan orang yang mengaku sebagai Uchiha."
Sosok itu menghilang dan muncul di belakang Shin. Dalam sekejap mata Shin sudah terhempas sangat jauh, bahkan menabrak dinding-dinding tebing goa itu. Tidak hanya sampai di situ, sosok itu menyentuhkan tangan kanannya ke wajah Shin dan tak disangka kepala Shin seketika meledak.
Naruto dan lainnya terkejut melihat itu. Mereka tidak menyangka Shin dengan mudah dikalahkan oleh sosok bertopeng yang tadinya menyelamatkan nyawa Sarada. Sementara sosok misterius itu membersihkan tangannya yang penuh darah Shin.
Ketika sosok tersebut ingin pergi, Naruto mengaktifkan chakra bijuu miliknya dan mencoba menangkap sosok itu dengan tangan-tangan besar yang dibuat dari chakra Kurama. Tapi sosok itu menghindarinya dengan mudah.
"Kalian...sampai ingin menangkapku karna ingin tahu siapa aku yang sebenarnya?" tanya sosok itu.
Naruto, Sakura dan Sasuke merasa tidak merasa asing dengan suara sosok itu. Seolah-olah mereka pernah mendengarnya.
"Baiklah, aku akan memperlihatkannya kepada kalian." sosok itu membuka setengah dari topengnya sehingga mereka bisa melihat wajah asli dari sosok itu, walaupun hanya setengah saja.
"Tidak mungkin..." Naruto menatap sosok itu dengan tidak percaya.
"Ini tidak mungkin terjadi." reaksi Sakura sama seperti Naruto juga.
Sasuke menarik katananya dan berlari dengan cepat ke arah sosok itu.
"Oi Sasuke! Tunggu sebentar!" Naruto mencoba menghentikan Sasuke.
"Aku tidak perlu perintahmu, Naruto. Aku akan menghabisi orang itu karna telah menggunakan wajah (Name)."
"Sasuke...kau tidak banyak berubah. Kau masih sama seperti yang dulu."
Sasuke berdecak kesal. "Jangan bersikap sok kenal denganku! Aku akan menghabisimu karna telah menggunakan wajah gadis itu!"
"Apa kau marah karena aku memakai wajah orang yang sangat berarti bagimu, Sasuke Uchiha?" sosok itu menghela nafasnya. "Sayang sekali, waktuku sudah habis. Jadi selamat tinggal."
"Tunggu!"
Sosok itu menghilang dan tidak meninggalkan jejak sama sekali. Naruto merasa kesal karena tidak mendapatkan informasi dari sosok itu. Sementara Sakura hanya terdiam, dia masih terkejut karna ada sosok yang mirip dengan (Name), sahabat mereka dulu yang telah meninggal di medan perang ninja keempat. Tidak, bukan mirip melainkan mereka berdua adalah sosok yang sama.
Sakura bahkan ragu mengatakan kalau sosok itu bukanlah (Name). Karna mereka memiliki wujud dan rupa yang sama-sama mirip. Ditambah lagi dengan chakra mereka yang terasa sama. Bahkan Kurama yang berada di dalam tubuh Naruto juga percaya kalau itu adalah (Name).
~~~ Bersambung ~~~