~~~ Happy Reading ~~~
(Name) memilih untuk tidak ikut bertarung secara langsung. (Name) memilih menonton perlombaan yang diadakan oleh Shino. Lagipula dia akan bergerak kalau terjadi sesuatu yang berbahaya. Sekarang dia mengubah wujudnya menjadi seekor kucing. Dia menekan chakranya agar tidak bisa diketahui oleh siapapun.Selama dia menonton perlombaan tersebut, dia bisa melihat kemampuan dari setiap teman-temannya di dalam kelas. Entah mengapa perasaannya menjadi tidak enak. Secara diam-diam (Name) mengikuti Boruto dan lainnya. Dia tahu akan terjadi sesuatu yang besar kalau dia mengikuti Boruto dan lainnya.
Boruto dan lainnya juga masih belum tahu kalau mereka sedang diikuti oleh (Name) secara diam-diam. Mereka masih fokus dengan perlombaan yang diberikan oleh Shino. (Name) juga melihat perjuangan para anak perempuan yang mencoba mengalahkan para anak laki-laki. Kedua kubu itu mencoba mengambil bendera yang telah dipasang oleh Shino di atap sekolah.
Setelah beberapa saat kemudian, Boruto keluar dengan semacam gulungan berukuran sedang dibelakang tubuhnya. (Name) jadi teringat dengan gulungan kuchiyose yang dibawa oleh Konohamaru tadi pagi. Dia tidak yakin apakah yang dibawa oleh Boruto adalah gulungan kuchiyose atau hanya gulungan biasa saja.
"Kuchiyose no jutsu!" Boruto menempelkan tangannya dan muncul semacam segel kuchiyose.
(Name) terkejut melihat Boruto yang berhasil membuat jurus kuchiyose. Tiba-tiba cahaya muncul dan bersamaan semacam ular putih keluar. Chōchō sampai terhempas akibat jurus kuchiyose dari Boruto. Tapi Boruto cepat-cepat menyelamatkan Chōchō yang sudah mau jatuh dari atap sekolah.
Ular putih itu mencoba menyerang Boruto dan lainnya. (Name) langsung mengubah wujudnya seperti semula. Dia cepat membuat raikiri miliknya. Tapi secara bersamaan, Konohamaru datang dan menyerang hewan tersebut dengan menggunakan rasengan miliknya.
(Name) bersama dengan Konohamaru menyerang hewan aneh itu dan akhirnya mereka berdua berhasil mengalahkannya.
"Kuchiyose no jutsu!" (Name) membuat jurus kuchiyose.
Kedua ekor nekomatanya muncul. (Name) meminta kedua nekomatanya itu untuk menyelamatkan Chōchō, Boruto, Shikadai dan Inojin. Hampir saja (Name) jatuh tersandung, kalau Konohamaru tidak menangkap tubuhnya.
"(Name), apa kamu baik-baik saja?" tanya Konohamaru yang khawatir.
(Name) hanya menganggukkan kepalanya dan kembali berdiri. "Terima kasih sudah mau menahanku tadi, Konohamaru-sensei."
Konohamaru memegang wajah (Name) dan mendekatkan wajahnya dengan wajah gadis itu. "Kamu mirip dengan mendiang kakakku. Dia pernah bilang kepadaku, kalau dia mati nanti dia akan kembali bereinkarnasi ke dunia ini lagi. Jangan-jangan kamu ini adalah reinkarnasinya."
"Mana mungkin aku adalah reinkarnasi dari sang legenda." alasan (Name).
Konohamaru memeluk erat tubuh (Name). "Biarkan aku memelukmu (Name), aku hanya ingin kembali merasakan bagaimana aku memeluk mendiang kakakku waktu dia masih hidup."
(Name) hanya dapat menganggukkan kepalanya. 'Gomen na, Konohamaru. Aku harus melakukan ini. Tapi tenang saja, saat waktunya telah tiba aku akan memberitahukan identitasku yang sebenarnya.'
Konohamaru menangis bahagia karena bisa lagi merasakan masa-masa saat dia masih anak-anak dan memeluk mendiang kakaknya yang telah meninggal saat perang ninja dulu. Perasaan yang selalu membuatnya seperti berada di rumah. Saat dirinya masih kecil, dia menganggap kalau kakaknya itu adalah rumah keduanya.
Boruto dan lainnya hanya bisa menatap ke arah Konohamaru yang sedang memeluk (Name). Ini pertama kali bagi mereka, melihat Konohamaru sedang menangis sambil memeluk seseorang.
"Kenapa Konohamaru onii-chan selalu menyebut nama Uchiha (Name)?" tanya Boruto kepada teman-temannya.
Sarada menatap heran ke Boruto. "Hee? Kamu memangnya tidak tahu soal itu?"
Boruto menggelengkan kepalanya. Sarada menghela nafasnya karna ketidaktahuan dari Boruto.
"Dengarkan ya Boruto, Uchiha (Name) itu adalah orang yang diangkat oleh Sandaime Hokage menjadi cucunya. Nah Konohamaru-sensei ini juga cucu kandung dari Sandaime Hokage. Setelah itu Uchiha (Name) ini menjadi kakak angkat bagi Konohamaru-sensei. Aku dengar-dengar sih, mereka berdua itu sangat dekat bahkan aku dengar juga Konohamaru-sensei merasa sangat terpukul saat mendengar kabar kematian dari kakaknya saat perang ninja dulu."
F
lashback on
Konohamaru berlari menghampiri Naruto. "Naruto nii-chan! Dimana nee-san?"
Shikamaru memeluk erat tubuh Konohamaru dan itu membuat Konohamaru terheran-heran. ''Eehh? Shikamaru nii-chan? Kenapa nii-chan tiba-tiba memelukku."
Ino tidak tega memberitahukan soal (Name) kepada keponakan dari mendiang gurunya, tapi dia harus melakukannya. "Gomen Konohamaru, tapi (Name) telah gugur di dalam perang ninja."
Konohamaru menatap ke arah Naruto. ''Naruto nii-chan, apa itu benar? Katakan kalau itu tidak benar, mana mungkin nee-chan sudah meninggal!"
"Gomen, Konohamaru, tapi itu benar." jawab Naruto.
"Katakan kepadaku, dimana mayatnya nee-chan?!"
Mereka menatap ke arah kelompok ninja yang membawa mayat (Name) dari medan perang. Konohamaru mengikuti arah tatapan mereka dan melihat ada sekelompok ninja yang membawa mayat yang ditutupi dengan kain putih. Konohamaru langsung berlari secepat mungkin menuju ke arah kelompok ninja itu.
"Aku ingin melihat nee-chan!" teriaknya kepada kelompok ninja Konoha itu.
Mereka tampak ragu untuk memperlihatkannya pada Konohamaru. Tapi karna atas izin dari Hokage, mereka pun memberikan kesempatan kepada Konohamaru untuk melihat mayat (Name). Mereka juga membuka kain putih yang menutupi mayat (Name).
Tangisan Konohamaru seketika pecah melihat mayat kakaknya yang paling dia sayangi. Dia langsung saja memeluk erat mayat (Name) yang memucat.
"Mengapa nee-chan tega meninggalkanku! Aku sudah tak punya siapa-siapa lagi di dunia ini. Aku sudah kehilangan kakek dan paman Asuma! Mengapa nee-chan juga harus pergi bersama dengan mereka?!"
Yang lainnya hanya bisa menatap sedih. Mereka juga sama seperti Konohamaru, mereka merasa kehilangan atas kepergian dari (Name).
"Nee-chan sudah berjanji kepadaku! Setelah nee-chan pulang dari perang, nee-chan akan melatihku menjadi ninja yang kuat dan menjadi Hokage di masa yang akan datang. Aku bahkan belum sempat mengucapkan selamat tinggal kepada nee-chan!"
"Waktumu sudah habis, Konohamaru. Kami harus menyiapkan pemakaman terhormat kepada (Name)-san."
Para ninja suruhan dari Hokage mulai menutup kembali mayat (Name). Mereka membawa mayat (Name) untuk dibersihkan terlebih dahulu. Konohamaru semakin menangis histeris melihat mayat kakaknya yang telah dibawa dan siap untuk dimakamkan. Ino langsung menahan tubuh Konohamaru untuk tidak ikut.
"Aku hanya ingin nee-chanku kembali! Aku janji akan menjadi anak yang baik dan patuh, nee-chan! Siapa yang akan menjadi rumah keduaku lagi kalau nee-chan pergi! Nee-chan jangan pergi!"
"Konohamaru tenanglah." Ino mencoba menenangkan Konohamaru yang sedang menjerit histeris.
"Aku janji jadi adik yang baik kalau nee-chan kembali!"
Shikamaru terpaksa membuat Konohamaru menjadi tak sadarkan diri. Dia terpaksa melakukannya agar Konohamaru kembali tenang.
~~~ Bersambung ~~~