Chapter 14

2.4K 309 43
                                    

~~~ Happy Reading ~~~

Terlihat Kakashi yang datang mengunjungi sebuah makam saat malam hari. Pria bersurai keperakan itu menaruh buket bunga dan beberapa onigiri di atas makam yang dia kunjungi.

"Maaf ya, (Name). Aku baru datang untuk mengunjungimu sekarang. Aku juga membawakanmu beberapa onigiri yang kamu suka."

Kakashi mencoba menahan tangisannya. Dia benar-benar tidak menyangka, akan kehilangan salah satu dari murid kesayangannya. Sudah cukup dia kehilangan keluarganya dan teman-temannya, kini dia harus dibuat sedih lagi dengan kematian dari salah satu murid yang sangat dia sayangi.

Terlihat di foto (Name) yang tersenyum kecil di dalam bingkai foto.

"Tenanglah di sana, (Name). Semoga kamu bertemu dengan orang-orang yang kamu sayangi di sana."

Di tempat Sakura, tampak wanita bersurai merah muda sebahu berdoa dan di depannya terdapat foto (Name).

"Sudah lama yah, (Name) sejak kematianmu di perang ninja dulu." Sakura mulai menangis mengingat (Name) lagi. "Aku mencoba mengikhlaskan kepergianmu tapi mengapa aku tidak bisa mengikhlaskan kepergianmu. Aku harap kamu bisa bertemu dengan keluargamu yang ada di sana, (Name)."

Di tempat Naruto, nampak pria itu sedang memegang bingkai foto tim 7. Terlihat (Name) yang hanya memasang wajah tanpa ekspresinya di dalam foto itu.

"Hei (Name), sepertinya kamu sudah bahagia di atas sana. Pasti kamu sudah bertemu dengan keluargamu, hokage ketiga, orang tuaku, orang tua Sasuke, Itachi-san dan Jiraiya sensei." Naruto tersenyum miris sambil mengelus wajah (Name) yang ada di bingkai foto itu. "Aku tidak pantas disebut pahlawan kalau aku tidak bisa menyelamatkan orang sangat aku cintai dalam hidupku. Aku merasa kalau aku telah gagal karna tidak bisa menyelamatkanmu pada saat itu. Maafkan aku, (Name)."

Kurama hanya bisa merasa mendengar ucapan Naruto. Dia tahu seperti apa perasaannya Naruto pada saat ini. Pria itu masih terpukul karna tak bisa menyelamatkan (Name) yang telah gugur mengorbankan nyawanya. Dirinya juga merasa sedih saat melihat kakaknya itu dengan penuh keberanian mengorbankan nyawanya demi menyelamatkan semua bijuu dan perdamaian yang diperjuangkan.

Kurama merasa sedih harus melepaskan kepergian dari (Name). Yang baginya sudah seperti kakaknya sendiri. Walaupun mereka tak berasal dari satu sumber. Tapi dia sudah menganggap gadis itu sebagai kakaknya sendiri.

Di tempat Sasuke, tampak pria Uchiha itu sedang melihat fotonya yang masih kecil bersama dengan (Name). Foto itu diambil sebelum terjadi pembantaian klan Uchiha yang dilakukan oleh Itachi. Di dalam foto itu dia tampak bahagia dan dia sedang merangkul tangan (Name).

"Kalau waktu bisa diulang kembali, aku ingin kembali ke masa-masa sebelum pembantaian klan Uchiha terjadi. Aku ingin mencegah semua yang buruk untuk terjadi. Termasuk mencegah kematianmu, (Name)." Sasuke bersandar di salah satu pohon yang besar. "Dulu aku pernah berjanji, kalau saat kita dewasa nanti kita akan menikah. Tapi itu semua hanya menjadi kenangan-kenangan kita berdua ya, (Name). Mungkin kamu sudah bahagia di sana bersama dengan orang-orang yang kamu sayangi. Atau mungkin saja kamu dan nii-san sudah memulai hubungan asmara di sana."

Pagi hari pun tiba, (Name) perlahan-lahan membuka kedua matanya. "Sudah pagi rupanya."

(Name) turun dari kasurnya dan berjalan ke kamar Shikadai.

"Oi, Shikadai. Bangun, sudah pagi." (Name) mencoba membangunkan Shikadai dari tidurnya.

"Hhmm, 5 menit lagi, (Name)."

(Name) menghela nafasnya. Dia tak punya pilihan, selain menyetrum pelan tubuh Shikadai dengan elemen petirnya. Dalam sekejap Shikadai terbangun dari tidurnya. Anak laki-laki itu menatap kesal ke arah saudara angkatnya itu yang menggunakan cara dengan menyetrumnya.

(Name) langsung teleport ke kamar mandi sebelum Shikadai mengamuk kepadanya. Setelah semuanya sudah selesai, mereka berjalan menuju ke ruang maka untuk sarapan pagi bersama.

"Shikadai, ingat pesan kaa-san. Jangan berbuat ulah di akademi," kata Temari.

Shikadai hanya menganggukkan kepalanya. Shikadai dan (Name) mulai menyantap sarapan pagi yang telah dibuatkan oleh Temari.

"(Name), tolong jaga saudaramu ini yah," kata Temari.

~~~ Bersambung ~~~

Little Bijuu 4 (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang