Bagi yang bertanya kenapa cerita lain tidak di up. Itu karna para asisten lainnya sedang sibuk dengan sekolah juga kuliah mereka. Tugas saya hanya menjalani cerita ini selama saya tidak sibuk.
#unknown
~~~ Happy Reading ~~~
Hanya Temari dan (Name) saja yang pulang. Shikamaru masih ada urusan dengan Naruto. Selama di perjalanan pulang ke rumah, tak ada satupun dari mereka yang saling mengobrol. Temari berpikir untuk mengatakan soal ini kepada Kankuro juga Gaara. Dia yakin kalau mereka berdua akan senang mendengar berita ini."Ah okaa-san." terlihat seorang anak laki-laki yang seumuran dengan (Name) menatap ke arah mereka.
"Tadaima."
"Okaeri."
Shikadai menatap ke arah (Name) yang berada di belakang badan ibunya. Dia penasaran dengan anak perempuan itu.
"Kaa-san, siapa anak perempuan yang ada di belakangmu itu?"
Temari menghadapkan (Name) dan Shikadai antara satu sama lain. "Ayo (Name), kenalan sama Shikadai."
"Takigawa (Name), s-salam kenal."
"Nara Shikadai."
"Mulai sekarang (Name)-chan akan tinggal bersama kita. Anggap saja dia seperti saudara kandungmu sendiri, Shikadai. Dan (Name) jangan malu-malu sama Shikadai yah. Kalau dia berbuat sesuatu yang macam-macam kepadamu, aku akan langsung memberikannya hukuman."
Shikadai merinding melihat senyuman licik ibunya. "Kaa-san, kau hanya membuatnya takut saja."
"Nah Shikadai, ajak (Name) pergi bermain. Kaa-san akan memasak makan siang untuk kita."
"Ha'i." jawab Shikadai dengan nada bicara yang terdengar malas.
Kemudian Shikadai tanpa ragu menggenggam tangan (Name) dan mengajak gadis itu untuk bermain bersama dengannya juga dengan teman-temannya. Temari hanya tersenyum melihat interaksi dari kedua sepasang anak kecil itu. Sepertinya mereka sudah mulai dekat dan itu bagus.
(Di tempat Shikadai dan (Name) )
"Oy Shikadai! Kau lama sekali datangnya, kami sudah terlalu lama menunggumu di sini." celoteh seorang anak laki-laki yang memiliki seperti kumis kucing di pipinya.
"Gomen Boruto, tadi aku ada sedikit urusan di rumah."
Ada anak lain selain Boruto menatap ke arah (Name) yang sedang digandeng oleh Shikadai.
Dia kemudian menunjuk ke arah (Name). "Siapa anak perempuan di sampingmu itu, Shikadai?"
"Apa dia pacarmu?" tanya Boruto.
"Hush! Sembarangan mulutmu itu, Boruto. Dan Inojin, dia ini saudara angkat." Shikadai menjelaskan kepada kedua temannya.
"Ta-Takigawa (Name), salam kenal."
"Yamanaka Inojin."
"Uzumaki Boruto! Kalau kau butuh bantuan, katakan saja kepadaku."
Ketiga anak laki-laki tersebut mengajak (Name) untuk berjalan-jalan sambil melihat sesuatu yang mungkin menarik perhatian mereka. Ketika mereka berempat sedang berjalan-jalan bersama, mereka tidak sengaja melihat ada 2 orang anak perempuan. Salah satu dari kedua anak itu terlihat sedang ingin meraih sesuatu dengan berdiri
di sebuah batang pohon yang cukup tinggi dari permukaan tanah."Sarada hati-hati!" kata temannya dari bawah.
"Iya, aku sedang berhati-hati ini, Chōchō!" jawab anak perempuan berkacamata itu.
Hingga akhirnya anak perempuan bernama Sarada itu berhasil mengambil pesawat kecil di atas pohon. Tapi saking senangnya, dia sampai terpeleset dari batang pohon tersebut. Inojin, Shikadai, Boruto dan Chōchō menjadi panik melihat Sarada yang terpeleset dari batang pohon dan bersiap menghantam keras permukaan tanah. (Name) menghela nafasnya dan dalam kecepatan yang di atas rata-rata, dia berpindah tempat kemudian muncul di samping Sarada.
(Name) menggendong tubuh Sarada dengan apa bridal style. Awalnya Sarada takut, tapi setelah dia melihat ada seseorang yang menyelamatkan dia mulai merasa tenang. Dia langsung melingkarkan kedua tangannya di leher orang yang telah menolongnya. Saat mencapai permukaan tanah, kedua kaki (Name) menyentuh tanah dengan mulus tanpa luka sedikitpun.
'Entah mengapa aku merasa nostalgia melakukan ini.' (Name) mencoba mengali memori ingatannya, 'Kalau tidak salah aku melakukan hal yang sama juga kepada Sakura.'
(Name) menurunkan Sarada dari gendongannya. Chōchō berlari menghampiri Sarada dan mengecek kondisi dari sahabatnya itu. Sedangkan anak laki-laki yang lain berlari menghampiri (Name).
"(Name), kau tadi sangat keren! Kau bisa melakukan perpindahan tempat seperti layaknya ninja!" puji Boruto yang terkagum.
"Aku sudah biasa melakukannya." (Name) berjalan menghampiri Sarada, "Kau baik-baik saja, kan? Atau ada yang terluka?"
Sarada menggelengkan kepalanya. "Aku baik-baik saja, terima kasih sudah mau menyelamatkanku."
"Tidak masalah, lagipula itu sudah menjadi kewajiban bagiku untuk menyelamatkan siapapun."
(Name), Boruto, Shikadai dan Inojin kembali melanjutkan acara jalan-jalan mereka. Tapi sebelum mereka pergi, (Name) melambaikan tangan selamat tinggal kepada Sarada dan Chōchō.
"Kalian berdua tadi sangat keren, apalagi cara dia menggendongmu, Sarada." komentar Chōchō.
Sarada langsung menatap Chōchō dan wajahnya memerah. "Eh?!"
"Aku berharap kalau ada laki-laki yang akan menyelamatkanku seperti yang dilakukan oleh (Name) saat menyelamatkan kau tadi."
~~~ Bersambung ~~~