Chapter 20

2.3K 299 15
                                    

~~~ Happy Reading ~~~


Kedua mata (Name) terarah ke murid baru yang bernama Mitsuki. Entah mengapa melihat rambut Mitsuki membuatnya menjadi teringat dengan rambut Toneri. Ngomong-ngomong soal Toneri, sudah lama dia tak melihat keponakannya itu.

"Biar kuperkenalkan murid pindahannya. Mulai hari ini dia akan jadi teman belajar kalian. Namanya Mitsuki. Jadilah teman baiknya," kata Shino.

Indera pendengaran (Name) sangatlah tajam. Dia bisa mendengar apapun yang ada di sekitarnya. Jadi dia bisa mendengar bisikan dari Boruto dan lainnya.

"Dia anak yang tadi." gumam Boruto.

"Jadi si tukang pamer tuh!" kata Iwabe.

"Namaku Mitsuki. Aku berasal dari Otogakure."

"Wajar kalau kalian terkejut. Karena Otogakure adalah desa yang didirikan oleh ninja yang tujuannya menghancurkan Konoha. Tapi, itu hanyalah masa lalu. Otogakure sekarang telah dibangun kembali oleh para ninja baru. Mitsuki pun datang ke sini sebagai perwakilan yang akan menjaga keharmonisan antar desa." jelas Shino.

"Ne Boruto-kun, apa kamu mengetahui sesuatu tentang murid pindahan itu?" bisik Denki yang bertanya ke Boruto.

"Ya, pagi tadi aku bertemu dengannya." jawab Boruto.

"Tadi ada yang cari ribut di kota, dan dialah yang pertama kali menghentikannya." Iwabe menceritakannya kepada Metal.

"Jadi itu artinya dia seorang yang ahli bertarung? Jurus seperti apa yang ia gunakan?" tanya Metal.

"Entahlah." jawab Shikadai.

"Benar-benar kuat atau tidak, nanti aku ingin mengujinya." Iwabe tidak sabar bertarung dengan Mitsuki.

"Kalian dengar, tidak?" tegur Shino.

"Dia tampan sekali!"

"Ya!"

" Yah, tapi dia bukan tipeku, sih," kata Chocho.

"Konyol sekali," kata Sarada.

Sumire mencoba membuat teman-temannya tenang. "Se-Semuanya, tolong tenang di kelas!"

Shino menghela nafas pasrahnya. "Ah, sudahlah. Mitsuki, silahkan duduk."

Mitsuki lebih memilih duduk di samping Boruto. "Boleh aku duduk di sebelahmu?"

"Y-Ya! Aku Uzumaki Boruto, dattebasa. Salam kenal, Mitsuki."

"Ya, salam kenal, Boruto."

"Yah, kamu boleh tanya apa saja padaku."

"Apa saja?"

"Ya, apa saja!"

Mitsuki melihat ke arah sekitarnya. "Kalau begitu... mengapa hanya kita saja yang berada di luar kelas?"

Boruto seketika kicep mendengar pertanyaan dari Mitsuki. Yang lainnya hanya bisa tertawa karena itu ulah dari Boruto lagi.

"Oh, tidak...itu..." Boruto bingung untuk menjawabnya.

"Berkat ulah seseorang, kita harus belajar di luar kelas." singgung Inojin dan membuat Boruto langsung menatapnya dengan tajam.

Saat menjawab pertanyaan, Shino memanggil Boruto untuk menjawab pertanyaan yang telah dia tulis di papan tulis. (Name) diam-diam menguap karna dia merasa kebosanan. Beruntung Shino tak melihatnya yang sedang tidur sambil menggunakan belakang Sarada sebagai sandaran kepalanya.

"Soal begini sih bagiku mudah sekali."

''Jawabanmu memang tepat. Tapi, selesaikan soal ini dengan menggunakan cara yang kuajarkan."

"Tidak, cara ini jauh lebih cepat dan lebih akurat. Jangan sungkan-sungkan, sensei. Beri saja kami soal yang lebih sulit."

Shino tampaknya kesal mendengar ucapan dari Boruto. "Oh?"

Shino lalu menuliskan soal yang sulit di papan tulis. "Baiklah, aku akan memberimu soal yang jauh lebih sulit. Lakukan seperti tadi dan jawab pertanyaan ini, Boruto."

Boruto tampak kesulitan menjawab soal yang dibuat oleh Shino. "Anda jahat sekali, Shino sensei!"

Mitsuki berjalan ke depan dan menjawabkan soal yang diberikan kepada Boruto. "Baiklah, pertama kita hitung persamaan geraknya. Dengan ini, kamu bisa menghitung tekanan udara. Lihat. Mudah, kan?"

"Oh, begitu ya?"

"Mitsuki. Aku tidak menyuruhmu menjawab soalnya," kata Shino.

"Tapi Boruto kesulitan menjawabnya. Bukankah kita harus saling membantu di saat teman sedang kesulitan?"

Mitsuki menatap ke arah Boruto. Sedangkan Boruto hanya tampak kebingungan.

"Aku mengerti, baiklah. Kalian berdua, kembalilah."

Mitsuki dan Boruto kembali ke tempat duduk mereka. Boruto diam-diam melirik ke Mitsuki.

'Mitsuki ini orangnya agak aneh...' batin Boruto.

Saat latihan, tampak Boruto dan Iwabe yang saling bertarung dengan tangan kosong mereka. (Name) hanya bersandar di dinding sambil memasang sikap cool-nya.

"Heh, sepertinya kali ini aku menang lagi!"

Boruto berhasil menghindari Iwabe yang berlari menuju ke arahnya.

"Kena kau!"

Iwabe berhasil menangkap tangan Boruto. "Lemah sekali!"

Iwabe mengangkat tubuh Boruto dan membanting tidak terlalu kuat ke tanah.

"Cukup! Pertarungan telah selesai!"

Iwabe mengulurkan tangannya ke Boruto. "Bagaimana? Sepertinya kali ini aku lebih unggul.*

Boruto menerima uluran tangan dari Iwabe. "Ittai. Soal kekuatan, memang tidak ada yang bisa menandingimu, Iwabe."

"Baiklah, selanjutnya-"

"Selanjutnya bertarunglah denganku." potong Mitsuki.

Mereka menatap ke Mitsuki. Akhirnya yang ditunggu-tunggu oleh Iwabe telah tiba.

"Tentu saja, anak baru."

"Kalian berdua, berjuanglah." Boruto berjalan menuju ke tempat teman-temannya yang lain.

"Baiklah, bertarunglah dengan sungguh-sungguh."

"Apa boleh?"

Shino mengangkat tangannya. "Baiklah, Iwabe..."

"Baiklah, aku mulai."

Mitsuki langsung menyerang Iwabe tanpa menunggu aba-aba dari Shino.

"Tunggu, Mitsuki! Aku masih belum memberi tanda!"

"Ternyata kamu curang juga, ya..."

"Soal itu, aku tidak peduli..."

Entah mengapa melihat gerakan bertarung Mitsuki, mengingatkan (Name) dengan ular. Seketika (Name) jadi teringat dengan seseorang. Siapa lagi kalau bukan Orochimaru. Orang yang membuat Sasuke harus meninggalkan desa demi mendapatkan kekuatan yang besar untuk bisa menghabisi Itachi.

Malam harinya pun tiba, Mitsuki duduk di salah satu menara air.

"Ya, ini aku."

"Ya, aku baik-baik saja."

Seekor ular putih masuk ke dalam lengan baju Mitsuki.

"Semuanya berjalan lancar. Memang sih, ada beberapa hal yang menarik."

"Dia? Sudah ketemu. Meski kami masih belum banyak mengobrol. Aku jadi tidak sabar. Aku akan segera mengetahuinya, jika dia adalah matahariku."

"Gadis itu? Aku masih belum banyak mengobrol dengannya. Kami berdua hanya saling bertatapan dan tak ada yang saling mengobrol di antara kami berdua. Aku harap aku bisa mengobrol dengannya seperti aku mengobrol dengan dia.

~~~ Bersambung ~~~

Little Bijuu 4 (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang