"Sebenarnya kau ini siapa?" Tanya Barrack pelan.
Natasha yang sedang membersihkan belati nya itu melirik Barrack, "aku pemburu iblis."
Barrack terdiam sejenak dan mulai berpikir, pantas saja dia mau membunuhku.
"Apa yang kau tahu tentang diriku?"
Natasha memasukan belati miliknya kembali ke tempatnya dengan gerakan ketus sampai terdengar bunyi desingan yang tak biasa. Wajahnya pun menunjukkan bahwa dia sangat tidak ingin berbicara dengan Barrack. Natasha menghadap Barrack dan melipat kedua lengannya di dada, "sebelum kau bertanya pertanyaan bodoh seperti itu, aku ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi? Apakah kau mempermainkanku?" Natasha mulai meninggikan suaranya.
Barrack menahan napas dan mengangkat kedua tangannya di depan dada, "baiklah, baiklah tolong tenangkan dirimu. Dengarkan aku dan jangan marah, karena aku sama sekali tidak punya niat untuk mempermainkanmu. Aku sendiri tidak tahu mengapa aku menjadi seperti ini. Aku juga tidak tahu kenapa aku bisa berada di dunia kalian ini, karena yang ada diingatanku pertama kali adalah aku terjatuh entah darimana. Kemudian, aku kehilangan ingatanku dan bertemu dengan Jenna."
Natasha mengerutkan keningnya, "kau kehilangan ingatanmu?" Tanya Natasha, karena baginya apa yang Barrack ucapkan itu terdengar mustahil.
Barrack mengangguk pelan.
"Ya, aku kehilangan ingatanku. Seluruh ingatanku. Sampai waktu itu aku sama sekali tidak tahu siapakah diriku yang sebenarnya. Tapi, aku merasa dunia yang sekarang aku tinggali ini sangat-sangat berbeda dan tidak cocok denganku. Jenna mengajarkan segalanya padaku, hingga akhirnya ingatanku perlahan mulai kembali," Barrack sedikit memajukan tubuhnya sambil melirik ke arah undakan teratas--hanya sekedar untuk memastikan kalau Jenna tidak mendengar pembicaraan mereka. "Dan di saat separuh ingatanku itu kembali, aku tahu bahwa diriku ini adalah seorang iblis. Aku pun tahu bahwa dunia kalian ini bukanlah tempat tinggalku yang sebenarnya. Itulah mengapa aku ingin tahu mengapa kau menyebutku Putra Iblis. Tolong, aku mohon kepadamu, Natasha," Barrack menyatukan kedua telapak tangannya dan memasang wajah sangat membutuhkan pertolongan. Dia sudah lelah dengan segalanya. Dia ingin segera mengetahui apakah dirinya ini baik atau justru berbahaya dan membawa kehancuran, "beritahukan kepadaku tentang siapa jati diriku. Kau menyebutku Putra Iblis seolah kau tahu benar asal-usul kehidupanku."
Natasha yang melihat seorang Putra Iblis memohon kepada dirinya untuk yang kesekian kalinya itupun mulai merasa bahwa ada sesuatu yang berbeda dari Barrack. Entah apapun itu, namun di dalam lubuk hati Natasha, ia tidak mau dirinya tertipu oleh iblis.
"Kau seorang Putra Iblis. Namamu adalah Barrack dan kau serta seluruh keluargamu adalah legenda terburuk sepanjang masa Pemburu Iblis. Kau dan seluruh keturunan Iblis Agung tertua itu merupakan pembawa wabah terbesar pada zaman dulu kala, jauh sebelum Masehi. Silsilah tentang keluarga mu itu berbahaya dan apapun yang berhubungan denganmu itu membawa kerusakan besar bagi masa depan manusia. Mengapa kau disebut Putra Iblis? Karena, kau keturunan garis pertama putra kedua dari iblis agung. Kau memiliki--"
Ucapan Natasha terputus, raut wajahnya yang kusut itu langsung pias seketika seperti tersiram air dingin sehingga mendadak seperti langsung menyadari sesuatu. Sesuatu telah membuat seluruh indera nya menjadi tajam dan waspada. Sesuatu ini bukan berasal dari Barrack dan sepertinya Natasha terlambat menyadarinya, karena pengaruh keberadaan Barrack sangatlah besar sampai menutupi keberadaan sosok yang satu ini. Natasha menatap ke atas, lebih tepatnya dia menyadari keberadaan itu dari lantai atas.
Barrack mengernyit heran, karena perempuan di hadapannya ini mendadak berhenti berbicara dan bersikap aneh.
"Ada apa? Mengapa kau berhen--"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pure Devil
FantasyHanya seorang iblis yang murni berhak mengetahui masa depan dan masa lalunya. Iblis yang tidak tahu jati dirinya dan selalu di kucilkan dari kaumnya. Tidak di cintai oleh siapa pun. Sampai akhirnya, ia di buang dari negerinya ke tempat yang tidak se...