"Barrack!" Natasha berseru memanggil Barrack yang berdiri di samping Cronisiant sedang mencari keberadaan Jenna.
Di sisi lain Natasha merasa dirinya bersyukur, karena lebih dahulu menemukan Barrack sebelum dia menemukan Jenna. Dengan begitu, Natasha bisa melancarkan aksinya. Hanya saja Cronisiant benar-benar mengganggu nya saat ini. Cronisiant lah satu-satunya hambatan Natasha saat ini.
Di dalam sebuah ruangan yang dilintasi oleh mereka bertiga--Natasha, Barrack, dan Cronisiant berdiri saling berhadapan. Ruangan berukuran besar dan melingkar itu memiliki banyak pintu bagaikan sebuah labirin dan rupanya hal itulah yang mempersulit mereka menemukan keberadaan Jenna. Seperti ada sebuah sihir yang menutupi jalan mereka menuju Jenna dan Natasha bisa merasakan adanya campur tangan Allegian di sini.
Allegian mengantarkan langsung Natasha kepada Barrack dan Cronisiant tanpa ia sadari.
"Barrack, dengarkan aku. Cronisiant lah yang telah membunuh Ayesha." Ucap Natasha separuh meninggikan suaranya, karena Barrack nampaknya masih berada di dalam jati dirinya yang lain. Lelaki itu tak sadar, menatap lurus dengan tatapan kosong menghitam ke arah Natasha.
Cronisiant yang mendengar itupun terkejut. Dia tak menyangka Natasha dapat berbicara seperti itu padahal saat kejadian berlangsung Cronisiant sudah memastikan tidak ada orang lain yang melihat.
"Sialan!" Cronisiant menggeram, "kau tidak bisa berbicara sembarangan seperti itu, Makhluk Fana!"
"Dia tidak berbicara sembarangan, Cronisiant."
Allegian datang melewati salah satu pintu dari sekian banyaknya pintu yang ada dalam ruangan tersebut. Dia tak datang sendiri, namun bersama dengan Ares, Jenna, dan juga Hauser.
Natasha menatap Jenna yang kini terlihat jauh lebih baik dari sebelumnya dan mampu berjalan dengan sendirinya. Raut wajahnya tak mampu berbohong bahwa ia terlihat terkejut dengan penampilan Barrack yang kini begitu jelas di hadapannya.
Cronisiant termangu, bibirnya mengatup rapat tak kala kejahatannya selama ini telah terbongkar.
"Kau tidak bisa mempercayai manusia, Allegian." Cronisiant masih berusaha membela dirinya. Dia menunjuk Natasha, "wanita itu adalah manusia berdarah campuran! Ada tiga darah campuran di dalam dirinya yang mengundang nasib sial untuk kaum kita kelak."
Allegian terpejam beberapa saat. "Ya, tiga darah yang ada dalam dirinyalah yang telah memberikan kemampuan istimewa yang membantuku melihat peristiwa yang sebenarnya terjadi kepada Ayesha-ku," kedua alis Allegian menekuk kecil memperlihatkan ekspresi sedih tak tertandingi. "Mengapa kau melakukan itu, Cronisiant? Kau membunuh perempuan yang paling aku cintai dan membahayakan kaum kita sendiri. Kau jauh lebih kejam dari apa yang telah dilakukan Barrack terhadap kaum kita."
Cronisiant tergelak pelan, "apa yang sebenarnya kau bicarakan, All? Aku tidak mengerti. Apa yang telah wanita itu masukan ke dalam isi kepalamu? Dia memanfaatkanmu! Dia--"
"Kau yang memanfaatkanku selama ini!" Allegian benar-benar habis kesabaran. Kedua tangannya terkepal erat di sisi tubuh.
"Kau membuatku menciptakan hal-hal yang seharusnya tidak dibentuk dalam lingkaran kehidupan! Kau memanfaatkanku bahkan sampai detik ini sehingga aku melakukan hal yang tidak pantas kepada adikku sendiri Barrack. Aku menciptakan monster, karena kau terus saja mengisi kepalaku dengan ucapan-ucapanmu itu!" Kata Allegian dengan nada yang amat-sangat tinggi sampai membuat Natasha terkejut, Ares bergidik ngeri, dan Hauser yang menggeleng-gelengkan kepalanya meski dia masih belum paham dengan apa yang telah terjadi di masa lalu Allegian.
"Aku," Cronisiant menunjuk dadanya sendiri. "Aku melakukan semua ini untuk dirimu. Untuk dirimu, All. Kau kakakku! Kau kakak kandungku sementara Barrack terlahir dari wanita lain. Wanita lain yang ayah cintai, hasil hubungannya dengan kaum malaikat!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pure Devil
FantasyHanya seorang iblis yang murni berhak mengetahui masa depan dan masa lalunya. Iblis yang tidak tahu jati dirinya dan selalu di kucilkan dari kaumnya. Tidak di cintai oleh siapa pun. Sampai akhirnya, ia di buang dari negerinya ke tempat yang tidak se...